Informasi Terpercaya Masa Kini

Antea Putri Turk, Kecintaannya dengan Karya WR Supratman dan Tuntutan Keluarga

0 11

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyanyi Antea Putri Turk menceritakan perjalanan kariernya..

Meski masih berusia 16 tahun, Antea memiliki banyak prestasi di dunia musik.

Antea juga mengungkap kecintaannya terhadap lagu-lagu Wage Rudolf Supratman.

Baca juga: Antea Putri Turk Generasi Keempat Keluarga Besar WR Supratman

    Cerita di balik “Indonesia Tjantik”

Nama Antea Putri Turk menceritakan kisah di balik lagu “Indonesia Tjantik”.

Lagu itu ditemukan oleh kurator Museum Sumpah Pemuda dari sebuah majalah Bintang Hindia.

Antea Putri Turk lalu membuatkan melodi untuk lagu tersebut.

“Setelah aku dengerin lagu-lagu keroncong Hindia-Belanda di YouTube, aku udah dapet inspirasinya dan tahu gimana caranya,” kata Antea.

Lagu ini akhirnya pertama kali diperkenalkan lewat konser peringatan Hari Pahlawan di tahun 2023.

  “Indonesia Hai Ibuku”

Selain “Indonesia Tjantik”, Antea Putri Turk juga pernah membuat melodi lagu “Indonesia Hai Ibuku”.

Lagu tersebut juga berasal dari karya tulis WR Supratman.

Baca juga: Alasan Keluarga Tak Ingin Antea Putri Turk Dompleng Nama Cicit WR Supratman

“Itu juga lirik dari WR Supratman kita temukan di buku, tapi enggak ada melodinya dan partiturnya. Tapi sepertinya bagus nih,” kata ibunya, Endang Wahyuningsih, menambahkan.

  Lagu favorit

Sebagai cicit dari keluarga Ngadini Soepratini, kakak Wage Rudolf Supratman, Antea Putri Turk memang menyukai lagu-lagu ciptaan sang pahlawan.

Namun dari semua karya yWR Supratman yang diciptakan, Antea menyebut “Pahlawan Merdeka” sebagai favoritnya.

Adapun alasannya adalah karena musik yang diusung adalah keroncong.

Berkat “Pahlawan Merdeka”, Antea jadi menyukai musik keroncong.

Selain itu lirik lagunya juga dirasa sangat mendalam.

  Tuntut tempat lahir WR Supratman

Ayah dan ibu Antea Putri Turk, yakni Dario Turk dan Endang Wahyuningsih, berniat menuntut Pengadilan Negeri Purworejo ke Mahkamah Agung.

Mereka ingin menuntut penetapan Putusan Pengadilan Negeri Purworejo Nomor 04/Pdt/P/2007/PN PWR pada 29 Maret 2007 soal asal tempat lahir Wage Rudolf Supratman yang dianggap keliru.

Wage Rudolf Supratman lahir di Jatinegara pada 9 Maret 1903.

Pihak keluarga Dario Turk dan Endang Wahyuningsih memiliki bukti kuat untuk membantah putusan pengadilan tersebut.

“Satu bukti kuat yang ada adalah di buku biografi pertama WR Supratman oleh Matumona 1941,” kata Dario.

Dalam buku tersebut tertulis surat dari Roekiyem Soepratijah, kakak tertua WR Supratman, yang menyatakan adiknya lahir di Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) Jakarta, 9 Maret 1903.

Leave a comment