Informasi Terpercaya Masa Kini

Raja Charles III Beri Dukungan untuk Ukraina Setelah AS Tarik Bantuan

0 9

LONDON, KOMPAS.com – Raja Inggris, Charles III, menyerukan persatuan di tengah masa yang tidak pasti untuk Ukraina dalam pernyataannya pada Sabtu (8/3/2025). 

Diketahui, Inggris dan negara-negara Eropa tengah berupaya membangun persatuan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mendadak menarik dukungannya terhadap Ukraina setelah tiga tahun invasi Rusia.

Meskipun Kepala Negara Inggris biasanya memiliki peran yang netral secara politik, Raja Charles tampak memberikan dukungannya terhadap Ukraina.

Baca juga: Awal April, Raja Charles III dan Ratu Camilla Bertemu Paus Fransiskus

Hal itu terlihat saat beberapa hari lalu, ia menjamu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, setelah terlibat perdebatan sengit dengan Trump.

Pesan persatuan ini akan diampaikan oleh Raja Charles III saat peringatan Hari Persemakmuran (Commonwealth Day) pada Senin (10/3/2025), yang diikuti oleh negara-negara bekas jajahan Inggris.

Dalam kutipan yang dipublikasikan pada Sabtu malam, Charles, yang juga menjabat sebagai kepala Persemakmuran, menekankan bahwa perbedaan antarnegara seharusnya menjadi sumber kekuatan.  

“Dalam masa yang tidak pasti ini, sangat mudah bagi kita untuk melihat perbedaan sebagai masalah, bukan sebagai kekuatan dan peluang untuk belajar,” ujar Charles, dikutip dari AFP, Minggu (9/3/2025).

Baca juga: Inggris: Belum Ada Keputusan Gencatan Senjata Parsial Rusia-Ukraina

“Namun, kumpulan bangsa dan masyarakat luar biasa dalam Persemakmuran ini bersatu dalam semangat dan persahabatan,” imbuhnya.  

Sementara itu, pada Sabtu, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengatakan bahwa Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, tengah mempertimbangkan untuk bergabung dalam kelompok negara-negara yang siap melindungi gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina jika kesepakatan tercapai.  

Pejabat Inggris juga telah mengadakan pembicaraan dengan sekitar 20 negara yang tertarik untuk bergabung dalam koalisi sukarela demi melindungi Ukraina.

Namun, ia menolak menyebutkan negara-negara yang terlibat, tetapi mengindikasikan bahwa mayoritasnya berasal dari Eropa dan anggota Persemakmuran.  

Baca juga: Rusia Kecam Rencana Inggris Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina

Leave a comment