Informasi Terpercaya Masa Kini

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

0 6

MALANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur siap memfasilitasi ekspor produk makanan olahan milik pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke dua negara, yakni Australia dan Selandia Baru pada akhir Februari 2025.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan, pelaksanaan ekspor awalnya dijadwalkan terlaksana pada Januari, tapi itu urung dilakukan karena pihaknya harus merampungkan beberapa persiapan.

“Kami sudah merencanakan untuk ekspor keripik dari UMKM ke New Zealand dan Australia, paling cepat sekitar akhir Februari karena ada beberapa persiapan yang harus diselesaikan. Untuk produknya itu keripik,” kata Eko seperti dilansir dari Antara, Rabu (29/1/2025).

Eko menjelaskan, proses pengiriman produk makanan olahan milik pelaku UMKM di Kota Malang akan dijadikan satu dengan pengiriman daun pisang ke dua negara tersebut.

“Ada daun pisang juga untuk diolah menjadi perlengkapan memasak di New Zealand sama Australia. Total jumlah dua barang sekitar 25 ton, dijadikan satu kontainer,” ujar Eko.

Nilai ekspor puluhan ton makanan olahan dan daun pisang yang akan dikirimkan ke Australia dan Selandia Baru diperkirakan mencapai Rp20 miliar.

“Total kesemua produk dari 100an pelaku usaha,” tambah Eko.

Baca juga: 25 Pemilik Usaha Mikro Penyandang Disabilitas dan Kaum Marjinal di Malang Raya Ikuti Program Inkubasi

Pelaksanaan ekspor pada Februari 2025 merupakan kelanjutan dari upaya serupa yang telah dilakukan pada awal tahun ini.

Pemkot Malang bersama sejumlah pemangku kebijakan di wilayah setempat telah memberikan fasilitas ekspor untuk produk pelet kayu ke Korea Selatan.

Selain itu, dia menyatakan semua UMKM di Kota Malang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan fasilitas ekspor ke luar negeri, asalkan usahanya memiliki legalitas, diantaranya surat izin usaha perdagangan (SIUP), nomor induk berusaha (NIB), dan izin edar.

“Kalau sudah terpenuhi dan permintaan dari pasar ada, kami langsung siapkan semua prosesnya,” ujar Eko.

Dia berharap langkah yang dilakukan ini akan membawa seluruh produk UMKM di Kota Malang naik kelas.

“Tentu kami menyiapkan pelatihan, untuk di 2024 itu dari hasil pendataan yang telah kami lakukan jumlah UMKM di Kota Malang sekitar 48 ribuan,” kata Eko.

Leave a comment