Informasi Terpercaya Masa Kini

Kendalikan Inflasi, BUMN Pangan Distribusikan Beras SPHP dan MinyaKita hingga ke Papua

0 2

JAKARTA, KOMPAS.com – Holding Pangan ID Food melalui anak perusahaannya PT Rajawali Nusindo, mempercepat distribusi beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta MinyaKita untuk mengendalikan inflasi.

Direktur Utama PT Rajawali Nusindo, Wahyu Sakti, mengatakan bahwa sepanjang Oktober 2024 hingga Januari 2025, perusahaannya telah mendistribusikan beras SPHP sebanyak 5.024 ton.

Rinciannya, distribusi pada Oktober 2024 sebanyak 781 ton, November 2024 sebanyak 1.766 ton, Desember 2024 sebanyak 1.904 ton, dan Januari 2025 sebanyak 573 ton.

Baca juga: Harga Minyakita di Atas HET, Ini Sebabnya Menurut Kemendag

“Percepatan distribusi ini dilakukan untuk menjaga stok beras SPHP pada tahun 2024 pada segmen general trade dan modern retail, sedangkan pada tahun 2025 hanya pada segmen modern retail di sejumlah wilayah Indonesia,” kata Wahyu dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).

Pendistribusian beras terbagi ke dalam tiga zona. Zona I meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi.

Zona II meliputi Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan. Kemudian, untuk Zona III meliputi Maluku dan Papua.

Sementara itu, MinyaKita telah didistribusikan sebanyak 11.423.984 liter, dengan rincian dari bulan Oktober 2024 sebanyak 1.701.994 liter, November 2024 sebanyak 4.195.614 liter, Desember 2024 sebanyak 5.496.376 liter, dan pertengahan Januari 2025 sebanyak 30.000 liter.

“Percepatan distribusi tersebut juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga komoditas beras dan minyak goreng di tingkat konsumen, sehingga berkontribusi pada pengendalian tingkat inflasi nasional,” ujar Wahyu.

Baca juga: Erick Thohir Tak Masalah BUMN Pangan Diambil Kementan

Wahyu mengatakan bahwa distribusi MinyaKita ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar minyak goreng kemasan rakyat didistribusikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan.

“Arahan ini untuk mengatasi permasalahan distribusi dan harga MinyaKita yang masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter. Hal ini juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar BUMN pangan secara penuh mendukung swasembada pangan,” kata Wahyu.

Wahyu berharap, dengan pendistribusian yang dilakukan Rajawali Nusindo secara merata, harga beras dan minyak goreng tetap stabil, sehingga masyarakat di berbagai daerah mendapatkan pasokan yang cukup dengan harga wajar.

Sebelumnya, pada tahun 2024, Rajawali Nusindo juga telah berkontribusi menyalurkan 3,36 juta paket bantuan stunting di empat provinsi, yaitu Banten dengan jumlah sebanyak 555.924 paket bantuan, Jawa Timur sebanyak 2.245.182, Sulawesi Barat sebanyak 123.798, dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 438.408.

Penyaluran jutaan paket pangan tersebut dilakukan melalui cabang-cabang di provinsi, seperti cabang Serang, Tangerang, Madiun, Jember, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Kupang, dan Makassar.

Baca juga: DJP: PPN 12 Persen Berlaku untuk Semua Barang, Kecuali MinyaKita, Terigu, Gula Industri

Leave a comment