Netflix Cetak Rekor Pelanggan Baru, Harga Saham Tembus All Time High
Bisnis.com, JAKARTA – Saham Netflix Inc. melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada Rabu (22/1/2025), usai mengumumkan kenaikan jumlah pelanggan kuartalan terbesar yang pernah ada.
Lonjakan ini ditopang oleh peluncuran perdana acara olahraga langsung dan kembalinya serial andalan, Squid Game.
Melansir Bloomberg, Kamis (23/1/2025), Netflix berhasil menarik 18,9 juta pelanggan baru pada kuartal IV/2024, melebihi dua kali lipat proyeksi analis di Wall Street.
Baca Juga : Squid Game 2 Kembali Tembus Rekor Netflix, Jadi Ranking 1 di 93 Negara
Dengan pencapaian ini, jumlah pelanggan global Netflix melampaui angka 300 juta. Rekor sebelumnya terjadi pada awal 2020, dengan penambahan 15 juta pelanggan di tengah merebaknya pandemi Covid-19.
Saham Netflix melonjak hingga 15% saat pembukaan pasar di New York dan mencatat kenaikan intraday terbesar sejak Oktober 2023.
Saham sempat mencatat posisi intraday tertinggi sepanjang masa di level US$990. Pada akhir perdagangan, saham Netflix ditutup menguat 9,69% ke US$953,99.
Ke depan, Netflix berencana meningkatkan pendapatan melalui kenaikan harga langganan di sejumlah negara, termasuk AS, Kanada, Portugal, dan Argentina. Harga paket paling populer di AS naik menjadi US$17,99 per bulan, sedangkan paket beriklan juga mengalami penyesuaian harga.
Pendapatan perusahaan tercatat tumbuh 16% menjadi US$10,2 miliar pada kuartal ini, peningkatan terbesar sejak akhir 2021. Untuk tahun ini, Netflix memproyeksikan pendapatan mencapai US$44,5 miliar, naik 14% dari tahun sebelumnya, dengan margin operasional sebesar 29%.
Baca Juga : : Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Anak Buah Airlangga Pastikan Berlaku di Indonesia
Acara olahraga langsung terbukti menjadi daya tarik utama. Pertandingan tinju antara Jake Paul dan Mike Tyson memecahkan rekor pendaftaran harian, melampaui debut National Football League Netflix.
“Program siaran langsung kami yang baru saja diluncurkan telah menghadirkan beberapa momen yang wajib ditonton,” tulis perusahaan dalam suratnya.
Meski demikian, Netflix tetap selektif dalam membeli hak siar olahraga besar karena dianggap terlalu mahal.
Co-CEO Netflix Ted Sarrandos mengatakan perseroan akan terus memperluas cakupan program kami guna meraih lebih banyak pelanggan. Selain itu, Netflix juga mengembangkan bisnis iklan, yang diproyeksikan akan memberikan dampak finansial signifikan mulai 2026.
Sementara banyak pesaing di industri hiburan memangkas biaya dan menghadapi tantangan pertumbuhan, Netflix berhasil bangkit dari masa sulitnya dan mencatat rekor baru dalam pertumbuhan pelanggan.