Informasi Terpercaya Masa Kini

4 Tantangan Orangtua dengan Anak Generasi Beta

0 9

 KOMPAS.com – Di setiap generasi, semua orangtua pasti memiliki tantangan tersendiri dalam membesarkan anak.

Melahirkan anak yang termasuk ke dalam Generasi Beta juga memiliki sederet tantangan, terlebih generasi ini diprediksi akan jauh lebih mahir dalam memanfaatkan teknologi.

Tantangan Orangtua dengan Anak Generasi Beta

Berikut 4 tantangan yang perlu diketahui para orangtua yang memiliki anak Generasi Beta.

Baca juga: Memulai Tahun 2025, Selamat Datang Generasi Beta

1. Mengelola screen time anak

Psikolog Juhi Pandey menjelaskan, teknologi yang canggih membuat anak-anak Gen Beta mudah kecanduan.

Oleh sebab itu, peran orangtua sangat penting dalam membatasi screen time atau waktu anak bermain gawai.

Para orangtua juga harus bisa memberikan contoh kepada anak dalam memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dengan bijak.

“Orangtua perlu mencontohkan kebiasaan teknologi yang sehat bagi dirinya dan sang anak. Keseimbangan antara memanfaatkan teknologi untuk belajar dan mencegah penggunaan berlebihan adalah hal yang penting,” jelas Pandey, dikutip dari ETV Bharat, Jumat (3/1/2024).

2. Mengajarkan perilaku ramah lingkungan

Selain itu, ia juga mengimbau para orangtua untuk mengajarkan anak peduli terhadap kelestarian lingkungan sejak kecil.

Sebab, anak-anak Gen Beta akan mengalami berbagai tantangan dari krisis iklim. Sehingga sangat penting untuk menjaga keberlangsungan bumi sebagai rumah seluruh umat manusia.

Fokus pengertian Gen Beta harus dimulai dari edukasi daur ulang hingga menerapkan gaya hidup minimalis, serta tanggung jawab lingkungan.

3. Kemampuan berpikir kritis

Kemudahan teknologi dan informasi di era pertumbuhan Gen Beta juga bisa berdampak pada pola pikir mereka. 

Memperoleh pengetahuan dan informasi dengan mudah dengan bantuan AI, jangan sampai membatasi pola berpikir anak.

Baca juga: Ketahui 5 Karakteristik Generasi Beta, Anak yang Lahir Mulai Tahun 2025

Jika anak terlalu bergantung pada teknologi, khawatirnya akan membuat daya pikir kritisnya menjadi menurun. Maka, penting untuk tidak membuat anak terlena dengan kemudahan teknologi digital.

4. Ketidakseimbangan kehidupan dan bekerja 

Menyadur dari Unis Hanoi, penggunaan teknologi AI di berbagai aspek kehidupan Gen Beta memang bisa mempermudah segala aktivitasnya.

Akan tetapi, hal ini bisa membuat pekerjaan seseorang lebih fleksibel dan tidak kenal waktu. Alhasil muncullah budaya kerja yang ‘selalu aktif’, yang menuntut adaptasi dan berpotensi.

Kondisi ini akan memengaruhi keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Dalam jangka panjang juga bisa berdampak pada kesehatan mental Gen Beta. 

Baca juga: 5 Keunggulan Anak-anak Generasi Beta, Termasuk Kreativitas Tanpa Batas

Leave a comment