Awal Mula Berdirinya Kampung Dao di Ancol, “Surga” Kontrakan Rp 300 Ribuan
JAKARTA, KOMPAS.com – Berdirinya Kampung Dao hingga akhirnya banyak menjajakan kontrakan Rp 300 ribuan di RT 13, RW 05, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, tentu saja tak berlangsung singkat.
Pemukiman penduduk yang berada persis di belakang Stasiun Kampung Bandan ini dibangun secara mandiri oleh masyarakat.
“Jadi, warga itu menamakan Kampung DAO, Kampung Baru, RT 13 RW 05. Ini kan merupakan desa mandiri yaitu desa yang dibangun sendiri,” ujar Ketua Blok Kampung Dao bernama Cipto (57) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis (26/12/2024).
Baca juga: Potret Kampung Dao, Permukiman Padat Penduduk dan Kontrakan Rp 300 Ribuan
Cipto mengatakan, sampai saat ini, belum ada subsidi dari mana pun termasuk pemerintah untuk pembangunan kampung ini.
Selama ini, masyarakat di sana bergotong royong tenaga dan uang untuk membuat kampung tersebut lebih bagus dan layak huni.
Bekas rawa
Kampung Dao sendiri berada di atas tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), di mana sebelumnya, bekas rawa.
“Kondisi tanah ini, itu tanah tidur sepertinya itu rawa, tidak ada yang menempatkan sama sekali,” terang Cipto.
Karena Jakarta adalah kota besar, kata Cipto, banyak perantau yang tertarik untuk datang.
Para perantau yang datang membutuhkan tempat tinggal. Maka mereka mulai tinggal di tanah bekas rawa tersebut.
“Masyarakat perlu tempat tinggal dan supaya tidak mengotorkan fasilitas umum dari pemerintah seperti stasiun atau kolong jembatan maka di sini lah kami tinggal,” ujar Cipto.
Baca juga: Kisah Perjuangan Warga Kampung Dao Hidup di Kontrakan Rp 350.000
Saat ini, Kampung Dao sendiri terdiri dari tiga blok yakni B, C, dan D.
Masing-masing blok sendiri penduduk tetapnya sekitar 700 jiwa.
Namun, jumlah penghuni Kampung Dao bisa bertambah atau berkurang setiap harinya karena banyak warga yang mengontrak.
“Kalau penduduknya per blok kisaran 700 jiwa, cuma karena ada keluar masuk, kadang-kadang kan hari ini ada yang masuk mengontrak, besoknya keluar,” tambah dia.
Sudah ada sejak 20 tahun lalu
Cipto mengaku tak terlalu ingat kapan Kampung Dao mulai banyak dibangun rumah-rumah semi permanen.
Sepengetahuannya, sudah sejak 20 tahun lalu, Kampung Dao dihuni.
“Kalau tahunnya kita tidak ingat, yang jelas sudah 20 tahun yang lalu kita itu sudah berdiri di sini,” ujar Cipto.
20 tahun silam, para warga yang ingin menempati Kampung Dao bebas mendirikan rumah sesuai kemampuannya.
Oleh sebab itu, kini ada warga yang memiliki lebih dari saru rumah di Kampung Dao.
Baca juga: Alasan Warga Kampung Dao Bertahan di Kontrakan Rp 350.000, Murah dan Dekat Sekolah Anak
Biasanya, warga yang memiliki lebih dari satu rumah, kini menyewakan rumahnya.
Kampung Dao sendiri dikenal sebagai surganya kontrakan murah.
Di kampung ini, masih banyak menjajakan kontrakan seharga Rp 350 ribuan.
Meski ukurannya hanya 2×3 meter, dindingnya triplek, dan tak ada kamar mandi di dalam, kontrakan ini banyak peminatnya.
Berada di kawasan padat penduduk, kontrakan seharga Rp 350 ribu ini menjadi penolong para perantau yang bekerja di Jakarta dan gajinya minim tetap memiliki tempat berlindung.