Kapan Waktu Ngemil yang Baik?
KOMPAS.com – Makan camilan atau ngemil bisa jadi rutinitas sehari-hari. Sebab, camilan termasuk mudah dan cepat disiapkan, apalagi ketika perut mulai terasa lapar di luar jam makan.
Lantas, kapan waktu yang baik untuk ngemil?
Baca juga: Resep Tempura Udang Renyah, Cocok buat Ngemil atau Bekal
“Waktu terbaik untuk ngemil adalah di sela-sela waktu makan,” ucap ahli gizi teregistrasi di The Ohio State University Wexner Medical Center di Amerika Serikat, Amber Core, dikutip dari Real Simple, Kamis (19/12/2024).
Terdapat tiga waktu makan utama dalam sehari yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam.
Namun, waktu makan utama tersebut disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan gaya hidup seseorang yang spesifik. Oleh sebab itu, waktu ngemil pun bisa beragam tergantung masing-masing individu.
Menurut ahli gizi teregistrasi dan founder Kristen Lorenz Nutrition, secara garis besar makan utama sebaiknya bisa membuatmu kenyang selama tiga sampai empat jam.
Jika makan utama tidak membuatmu kenyang, saatnya memperhatikan kembali apa yang dikonsumsi saat waktu tersebut.
Dengan demikian, berdasarkan jam makan siangmu, waktu ngemil yang baik adalah pada pertengahan antara pagi dan siang. Sebab, momen tersebut berada di antara waktu makan dan bisa membantu mempertahankan tingkat energi yang stabil.
“Demikian pula, ngemil pada sore hari bisa mencegah makan terlalu banyak saat malam (atau bahkan ketika menyiapkan makan malam) jika makan siangmu terlalu sedikit atau lebih awal,” jelas Lorenz.
Kuncinya, tambah dia, adalah ngemil ketika kamu benar-benar lapar, bukannya ketika kamu bosan. Tidak hanya itu, fokuslah pada camilan yang bernutrisi.
Baca juga:
- Itinerary Kuliner Seharian di Solo, dari Sarapan sampai Ngemil Malam
- Resep Tahu Aci Goreng Khas Tegal buat Ngemil dan Jual Online
Bahaya terlalu banyak ngemil
Ngemil terlalu banyak tidak baik. Hal ini akan semakin merugikan kesehatan bila camilan yang kamu makan menggantikan makan utama yang kaya nutrisi atau menyumbang kalori berlebih ke tubuh.
Akibatnya, jika dilakukan terus-menerus, berat badan bisa bertambah dan meningkatkan risiko terkena sejumlah penyakit.
Meskipun camilanmu tergolong sehat, tetap ada kemungkinan kamu akan ngemil terlalu banyak.
“Ngemil yang sering bisa menghilangkan rasa lapar ketika waktu makan. Akibatnya, kamu makan sedikit atau tidak makan sama sekali,” ucap Core.
Tidak hanya itu, terlalu banyak ngemil juga akan menaikkan kadar gula dalam darah dan berdampak terhadap nafsu makan. Akibatnya, tubuh akan kesulitan mengenali rasa lapar yang sesungguhnya.
Perlu dicatat bahwa “terlalu banyak ngemil” bisa berbeda-beda setiap orang karena bergantung beragam faktor, antara lain level aktivitas, metabolisme, dan diet secara keseluruhan.
Baca juga:
- Resep Kue Labu, Snack Rendah Gula
- Cara Membuat Puff Pastry untuk Berbagai Snack
Jam ngemil yang tidak disarankan
Jika ada waktu yang baik, tentunya ada waktu yang tidak dianjurkan untuk ngemil.
Dilansir dari laman Woman and home, associate professor di King’s College London, Inggris, Dr. Sarah Berry menyampaikan, setelah pukul 18.00 atau larut malam di atas pukul 21.00 bukanlah waktu yang dianjurkan untuk ngemil.
“Jam-jam tersebut berdampak tidak baik untuk kesehatan,” tutur Berry.
Berry menyebut sebuah penelitian yang bekerja sama dengan Harvard Medical School. Peserta penelitian yang makan larut malam akan merasa lebih lapar ketika bangun, dibanding peserta lainnya yang berhenti makan lebih awal pada hari itu.
Mereka juga mengalami “puncak dan lembah yang tidak baik” terhadap kadar gula darah mereka. Sebab, sistem pencernaan mereka bekerja melawan jam tubuh mereka semalaman.
Baca juga: Resep Pompom Potato untuk Bekal Snack Anak Sekolah