Viral Video Penumpang dan Kondektur Jajan di Kuliner Dadakan Stasiun Sasaksaat, Ini Penjelasan KAI
KOMPAS.com – Video yang menampilkan Stasiun Sasaksaat di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi sentra kuliner dadakan ketika KA Serayu berhenti di sana, viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @gay******* pada Selasa (17/12/2024).
Dalam video, tampak KA Serayu tengah berhenti di Stasiun Sasaksaat dan para penumpangnya turun untuk kemudian mengerumuni penjual jajanan di dekat stasiun tersebut.
“POV: Naik Serayu pas berhenti di Sasaksaat. Wkwk jadi sentra kuliner dadakan,” tulis keterangan di video.
Terlihat, beberapa pedagang berjejer untuk menjajakan dagangannya kepada para penumpang KA Serayu.
Bahkan terlihat dalam video, kondektur KA Serayu juga terlihat turun dan ikut jajan di Stasiun Sasaksaat.
“Kondekturnya pun ikutan jajan,” bunyi keterangan dalam unggahan.
Hingga Kamis (19/12/2024), video unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 137.700 kali dan mendapatkan 869 likes.
Baca juga: Ibu-ibu Mengamuk di Stasiun Disebut karena Minta Kereta Berangkat Lebih Awal, Ini Kronologinya
Alasan KA Serayu berhenti di Stasiun Sasaksaat
Manajer Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi mengungkapkan bahwa KA Serayu relasi Pasar Senen-Kiaracondong-Purwokerto memang selalu berhenti di Stasiun Sasaksaat setiap hari.
Hal tersebut dikarenakan KA Serayu akan bersilangan dengan KA Argo Parahyangan relasi Bandung-Gambir dari arah sebaliknya.
“KA Serayu 252A datang (di Stasiun Sasaksaat) 12.10 WIB, dan berangkat 12.19 WIB. Normal menunggu silang KA Argo Parahyangan 39B pada 12.17 WIB,” kata Ayep kepada Kompas.com, Rabu.
Ia menambahkan, rel yang melintasi Stasiun Sasaksaat sendiri hanya mempunyai jalur tunggal atau single track.
Sehingga, sejumlah kereta api akan berhenti di Stasiun Sasaksaat untuk menunggu persilangan dengan kereta lainnya dari arah sebaliknya.
“Kereta api jarak jauh itu persilangan, berhenti kalau persilangan. Kalau Stasiun Sasaksaat, (hanya) melayani naik-turun penumpang Commuter Line Bandung Raya dan Garut,” ujar Ayep.
Ia menyampaikan, dari arah Bandung, jalur tunggal ini berawal di Stasiun Padalarang hingga Stasiun Cikadongdong.
Baca juga: Merokok di Kereta, Penumpang KA Serayu Tujuan Purwokerto Diturunkan
Kemudian dari Stasiun Cikadongdong hingga Stasiun Plered, mempunyai jalur ganda atau double track.
Rel jalur ganda ini memungkinkan setiap kereta api tidak perlu berhenti di stasiun untuk melakukan persilangan. Sebab, kereta api dari kedua arah sudah memiliki jalurnya masing-masing.
“Plered-Sukatani single track, Sukatani-Ciganea double track, Ciganea-Purwakarta single track, Purwakarta-Cibungur seterusnya double track,” ucap Ayep.
Lebih lanjut, Ayep memastikan bahwa hanya KA Serayu yang melakukan persilangan di Stasiun Sasaksaat.
Ia menambahkan, jadwal persilangan antara KA Serayu dan KA Argo Parahyangan selalu sama setiap harinya.
“Jadi intinya KA Serayu selalu berhenti di Sasaksaat, jadi pedagang sudah tahu jadwalnya,” tuturnya.
“Tapi nanti kita akan tertibkan, agar jauh dari area stasiun,” lanjutnya.
Baca juga: Aksi Heroik 2 Lansia Berhentikan KA Dharmawangsa karena Ada Rel Patah
Berbeda dengan Stasiun Cipeundeuy
Ia menekankan bahwa KA Serayu tidak melakukan pemeriksaan lokomotif dan gerbong di Stasiun Sasaksaat, tak seperti halnya kereta yang wajib berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Kabupaten Garut.
Karena jalur lintas yang cukup curam dan jalur tunggal, setiap kereta api diwajibkan untuk berhenti di Stasiun Cipeundeuy, sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023.
Di sana, Unit Sarana KAI DAop 2 akan memeriksa berbagai aspek di lokomotif dan kereta, terutama sistem pengeremannya.
“Kereta api yang berhenti di Stasiun Cipeundeuy (sekitar) 5-10 menit,” ungkap Ayep.
Mengingat rel yang melintasi Stasiun Cipeundeuy adalah jalur tunggal, maka beberapa kereta api juga akan bersilang dan waktu berhentinya pun bertambah menjadi sekitar 15-20 menit.
Baca juga: KA Cikuray Rute Cikarang-Bandung Bertarif Rp 45.000, Jadi Alternatif Selain Argo Parahyangan