KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Piutang pembiayaan industri multifinance tercatat tumbuh makin melambat dan menjauhi pertumbuhan dobel digit.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan multifinance sempat tumbuh dobel digit 10,18% Year on Year (YoY) atau secara tahunan pada Agustus 2024. Selanjutnya, tumbuh melambat menjadi 9,39% YoY pada September 2024, lalu menjadi 8,37% YoY pada Oktober 2024 dengan nilai sebesar Rp 501,89 triliun.
Melihat data tersebut, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) menyebut industri multifinance kemungkinan besar akan kesulitan mencapai pertumbuhan dobel digit pada 2024.
Meskipun demikian, Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mengatakan masih ada peluang bagi industri multifinance untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik lagi hingga akhir tahun ini.
Catatannya, perusahaan multifinance harus bisa beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar dan mengambil langkah-langkah strategis yang tepat pada sisa akhir tahun ini.
Baca Juga: 5 Multifinance Sampaikan Laporan Realisasi Akuisisi oleh Investor Asing
“Baik berupa inovasi produk, adopsi teknologi, promosi menarik, serta manajemen risiko yang baik akan menjadi kunci dalam mempertahankan optimisme dan mendorong pertumbuhan yang solid. Dengan langkah-langkah tersebut, industri masih memiliki peluang untuk menutup tahun ini dengan hasil yang baik,” ucapnya kepada Kontan, Selasa (17/12).
Lebih lanjut, Cincin tak memungkiri ada sejumlah faktor yang memengaruhi pelambatan laju pertumbuhan industri pada tahun ini. Salah satunya, yaitu kondisi ekonomi makro yang kurang mendukung, tekanan regulasi, serta perubahan perilaku konsumen yang lebih hati-hati dalam pengambilan keputusan finansial.
Sementara itu, WOM Finance telah membukukan piutang pembiayaan bersih sebesar Rp 6 triliun hingga akhir Oktober 2024. Nilai itu tumbuh 4,4%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun WOM Finance menargetkan piutang pembiayaan bersih hingga akhir tahun bisa berada di atas Rp 6 triliun.