Jendral Rusia Terbunuh, Vladimir Putin Rencanakan Balas Dendam
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikabarkan tengah merencanakan balas dendam setelah jenderal kesayangannya meninggal dibom.
Sebagaimana diketahui, kepala divisi senjata kimia dan ahli senjata Rusia, Igor Kirillov, dilaporkan tewas pada Selasa 17 Desember 2024 waktu setempat.
Igor Kirillov dilaporkan tewas dalam serangan di Moskow. Dugaan sementara menyebut jika serangan ini diinisiasi oleh Ukraina.
Baca Juga : Vladimir Putin Punya Senjata yang Lebih Mematikan daripada Nuklir
Kirillov dan asistennya tewas ketika sebuah alat peledak yang disembunyikan dalam skuter listrik meledak di dekat sebuah gedung apartemen di tenggara Moskow, sebagaimana dikonfirmasi oleh pejabat Rusia dan Ukraina.
Laporan terbaru dari Standard menyebut jika kematian Igor Kirillov membuat Vladimir Putin geram bukan kepalang.
Baca Juga : : Ternyata Ini Faktor yang Bikin Vladimir Putin Tertarik Investasi di India
Apalagi, ledakan bom terjadi kurang dari 24 jam setelah Ukraina mengumumkan bahwa sang jenderal telah didakwa atas penggunaan senjata kimia terlarang di Ukraina.
Kirillov dikenal dekat dengan Vladimir Putin. Oleh sebab itu, sejumlah media menyebut jika orang No.1 Rusia tersebut akan segara balas dendam dengan cara yang spektakuler.
Baca Juga : : Bukan Donald Trump, Presiden Terkaya di Dunia adalah Vladimir Putin
Ukraina belum angkat bicara tentang hal ini. Namun jika melihat catatan, sasaran pembunuhan Ukraina tampaknya dipilih dengan cermat.
Beberapa hari yang lalu, Dinas Keamanan Ukraina mengklaim telah membunuh perancang rudal jelajah Rusia, Dr. Mikhail Shatsky. Jasadnya ditemukan di hutan dekat rumahnya.
Siapa Igor Kirillov?
Letnan Jenderal Igor Kirillov merupakan kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia.
Di usianya yang ke-54, Kirillov adalah perwira militer Rusia berpangkat tertinggi yang dibunuh di Rusia.
Kirillov memimpin pasukan pertahanan radioaktif, kimia, dan biologi Rusia, sebuah unit khusus yang bertugas melindungi pasukan di lingkungan yang terkontaminasi oleh radiasi, bahan kimia, atau agen biologis.
Kematiannya terjadi sehari setelah jaksa Ukraina mendakwanya secara in absentia atas tuduhan menggunakan senjata kimia terlarang.