Apa Efek Samping Minum Es Teh Manis? Berikut 8 Daftarnya
KOMPAS.com – Semua yang dikonsumsi berlebihan dapat memberi dampak negatif bagi tubuh, termasuk jika Kamu terlalu sering minum es teh manis. Lantas, apa efek samping minum es teh manis?
Minum es teh manis bisa menimbulkan risiko, seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, dan masalah ginjal.
Untuk lebih jelasnya, simak dampak negatif minum es teh yang perlu Anda ketahui.
Baca juga: Kenapa Anak Tidak Boleh Minum Teh? Berikut Faktanya…
Apa efek samping minum es teh manis?
Bagi sebagian orang. es teh manis dianggap sebagai minuman yang menyegarkan. Terlebih, jika diminum saat cuaca panas.
Namun, es teh ternyata bisa memberi efek samping pada tubuh karena mengandung kafein, senyawa tanin, dan asam oksalat yang dapat memengaruhi fungsi organ tubuh.
Berikut beberapa efek samping minum es teh manis:
- Mengganggu penyerapan zat besi
Senyawa tanin dalam teh dapat mengikat zat besi dari makanan yang Kamu konsumsi. Akibatnya, zat besi tidak dapat diserap oleh saluran pencernaan.
Ciri-ciri kekurangan zat besi yang umum dirasakan yaitu, mudah lelah, kulit pucat, sesak napas, pusing, nyeri kepala, tangan dan kaki terasa dingin, nafsu makan menurun, dan susah berkonsentrasi.
- Gangguan pencernaan
Senyawa tanin dalam teh dapat mengiritasi saluran pencernaan, terutama pada individu yang sensitif.
Dilansir dari Healthline, kondisi ini biasanya menimbulkan gejala, seperti mual, sakit perut, dan asam lambung.
Baca juga: Resepnya Viral, Dokter Anak Jelaskan Kapan Si Kecil Boleh Minum Teh
- Gangguan tidur
Efek samping minum es teh manis berikutnya yaitu menyebabkan susah tidur (insomnia) dan mengurangi kualitas tidur.
Kafein menghambat melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur manusia dan menunda pelepasan adenosin, zat kimia pemicu tidur.
Karena hal itu, banyak ahli menyarankan untuk menghindari minuman berkafein 6-8 jam sebelum tidur.
- Picu stres dan kecemasan
Minum es teh manis berlebihan bisa memicu stres, kecemasan, dan kegelisahan.
Menurut Sleep Foundation, kafein dapat mengganggu kualitas tidur karena menghambat adenosin, zat kimia yang memicu tidur.
Kurang tidur membuat seseorang cenderung mudah stres, gelisah, dan merasa cemas.
- Sakit kepala
Konsumsi minuman berkafein, seperti teh dan kopi secara rutin bisa mengakibatkan sakit kepala berulang.
Laman kesehatan WebMD menjelaskan bahwa kafein memiliki efek diuretik yang mendorong pembuangan urine.
Jika tidak diimbangi dengan minum air putih atau cairan lain, seseorang akan mengalami dehidrasi dan kehilangan magnesium. Kondisi itulah yang kemudian membuat orang mengeluhkan sakit kepala.
Baca juga: Apakah Minum Teh Tawar itu Sehat? Berikut Penjelasannya…
- Diabetes
Semua minuman manis, termasuk es teh dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang memicu penyakit diabetes.
Terlebih, saat ini banyak minuman berbahan teh yang diberi tambahan topping tinggi kalori, seperti boba, krim kocok, dan kental manis.
- Mengganggu fungsi ginjal
Kandungan asam oksalat pada teh manis dapat menyebabkan penumpukan senyawa di ginjal sehingga mengganggu fungsi ginjal dalam mengeluarkan sisa metabolisme atau kotoran dari darah.
Dilansir dari laman Fakultas Kedokteran UMSU, penurunan fungsi ginjal akibat teh manis menyebabkan batu ginjal dan kerusakan ginjal.
- Komplikasi kehamilan
Asupan kafein berlebihan di masa kehamilan, termasuk dari konsumsi teh bisa meningkatkan komplikasi kehamilan, seperti keguguran dan berat badan lahir rendah.
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan ibu hamil untuk tidak melebihi batas 200 mg. Artinya, bumil perlu membatasi minum teh 1-2 cangkir saja.
Baca juga: Kenapa Tidak Boleh Minum Teh Setelah Makan? Berikut 4 Alasannya
Teh juga dapat menghambat penyerapan zat besi sehingga membuat bumil rentan mengalami anemia.
Untuk itu, ibu hamil yang ingin minum teh sebaiknya berkonsultasi dahulu ke dokter kandungan.
itulah sederet efek samping minum es teh manis. Jika Anda mengalami salah satu kondisi di atas dan merasa itu terjadi akibat minum teh, sebaiknya hindari kebiasaan tersebut. Konsultasikan juga ke dokter untuk mendapat perawatan yang sesuai.