Informasi Terpercaya Masa Kini

Cat Ulang Perabot Rumah Tanpa Tukang, Emang Bisa?

0 7

Gara-gara media sosial akhir-akhir ini penuh dengan konten influencer rumah warna-warni, saya jadi kepikiran satu hal: “Mereka ngecat sendiri atau pakai tukang, sih?” Apalagi, warnanya eye-catching dan lucu banget! Salah satu yang bikin saya betah mantengin layar adalah rumah serba pink ala film-film Barbie. Tapi, pertanyaan malah berkembang, “Kalau ngecat ulang rumah atau furnitur seperti itu emang gak pengap dan bau?” 

Soalnya, pengalaman saya dulu, cat untuk pagar, tembok, atau lemari biasanya berbau menyengat sampai berhari-hari. Kalau pun baunya hilang, rasanya kepala masih berat karena terlalu lama menghirup aroma kimia. Nah, ini bikin saya penasaran: apa ada cara refinishing furnitur yang nyaman, gak bikin rumah jadi penuh aroma kimia, dan pastinya ramah lingkungan? 

Pada saat yang hampir bersamaan, isu tentang bahaya timbal merebak kembali. Menurut berbagai sumber, lebih dari 50 persen rumah di Indonesia pakai cat timbal. Pun banyak kasus anak-anak keracunan timbal cat. Tentu saja terbersit rasa was-was, apalagi kalau sudah punya anak. Pasti mengutamakan kenyamanan dan kesehatan dulu, ya kan? 

Perlukah pembatasan kadar timbal dan VOC?

Padahal beberapa pihak sudah mendesak agar ada peraturan pembatasan timbal buat cat yang beredar di Indonesia. Ternyata, di negara-negara lain seperti Amerika hingga Uni Eropa, pembatasan timbal tersebut sudah diatur 10-15 tahun lalu seperti yang tertera dalam peraturan ECHA, EPA, dan US- FDA di bagian bahan finishing.

Setelah baca lebih lanjut tentang peraturan pembatasan timbal tersebut, ada istilah cat low VOC. Istilah tersebut bukan merujuk pada Verenigde Oost-Indiche Compagnie, kongsi dagang Belanda di Nusantara pada abad 15-18 loh, ya! Melainkan Volatile Organic Compound, yakni komponen bahan kimia organik yang mudah menguap. Inilah yang menimbulkan bau, pusing, atau alergi sampai berhari-hari itu. Kalau mau lebih sehat saat proses cat ulang, tentu pembatasan kadar timbal dan VOC ini perlu untuk diatur lebih lanjut. 

Apakah di Indonesia sudah ada cat yang ramah lingkungan?

Ternyata, ada loh cat dan bahan finishing water-based alias berbasis air. Bahan ini jadi solusi bagi siapa saja yang ingin mengecat ulang furnitur atau rumah tanpa drama bau menyengat. Dibanding cat minyak (solvent-based), cat berbasis air memiliki kadar VOC (Volatile Organic Compounds) yang lebih rendah. Setelah nyari di marketplace, ternyata ketemu dengan produk-produknya Bioindustries. Klaimnya sih mereka sudah bikin cat plitur dan besi yang dicampur pakai air aja. Jadi, otomatis cat tidak akan berbau saat proses pengecatan. 

Kenapa Harus Water-Based?

Minim Bau: Jujur, ini tidak ada aroma kimia menyengat yang bikin pusing.

Cepat Kering: Nunggu cuma 45 menitan.

Mudah Digunakan: Kemarin pas mengecat cuma pakai kuas. Dan yang bikin senang adalah gak perlu beli thinner buat pengencernya. 

Langkah mudah mengecat mandiri tanpa tukang

Karena pengin nyobain cat sendiri tanpa bantuan, jadinya step-by-stepnya adalah sebagai berikut:

Baca petunjuk penggunaan

Ini penting dibaca biar kita tahu apa jenis pengencernya, berapa rasio campuran airnya biar tidak terlalu kental atau terlalu encer. Di kemasan produk Biovarnish atau Orchid, mereka mencantumkan rasio 2 cat: 1 air.

Persiapan media

Wajib banget membersihkan media dari debu atau kotoran. Kalau permukaannya sudah berlapis cat lama, ampelas dulu supaya hasil finishing baru bisa menempel dengan baik.

Aplikasikan Cat

Gunakan kuas untuk area kecil atau detail.

Roller kecil cocok untuk permukaan datar dan lebih luas.

Semprotan cat (jika ada) akan memberikan hasil lebih halus, tapi pastikan tekniknya benar.

Biarkan Mengering

Pastikan furnitur mengering di ruangan yang berventilasi baik. Proses pengeringan cat berbasis air biasanya lebih cepat, sehingga kamu tak perlu menunggu lama.

Tips anti bau dan nyaman saat cat ulang

Pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik. Buka jendela atau pintu agar udara segar masuk.

Jika bekerja di luar ruangan, pilih lokasi yang teduh agar cat tidak cepat kering sebelum selesai diaplikasikan.

Jadi, karena udah tau caranya mengecat ulang dan ketemu sama produk yang cocok kenapa tidak coba sendiri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Leave a comment