Informasi Terpercaya Masa Kini

Ratusan Ribu Tentara Ukraina Kabur dari Perang Lawan Rusia, Disebut Lumpuhkan Rencana Perang Kiev

0 6

KIEV, KOMPAS.TV – Ratusan ribu tentara Ukraina dilaporkan kabur dari perang melawan Rusia, sejak invasi Moskow pada 2022.

Kejaksaan Agung Ukraina mengungkapkan, lebih dari 100.000 tentara Ukraina telah didakwa atas undang-undang (UU) desersi.

Banyaknya tentara Ukraina yang kabur dan desertir membuat militer Presiden Volodymyr Zelenskyy itu berkurang.

Baca Juga: Eks Menteri Israel Tuduh IDF Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza, Pemerintah Zionis Ngamuk

Juga telah melumpuhkan rencana pertempuran Kiev di saat yang krusial dalam perang melawan Rusia.

Menurut tentara, pengacara dan pejabat Ukraina, menghadapi setiap kekurangan, ratusan ribu tentara Ukraina yang lelah dan kehilangan, telah kabur meninggalkan pertempuran dan posisi di garis depan.

Komandan militer dan tentara mengatakan, seluruh unit telah meninggalkan pos mereka, sehingga garis pertahanan menjadi rentan dan mempercepat hilangnya wilayah.

Mereka mengungkapkan, beberapa mengambil cuti sakit dan tak pernah kembali, usai dibayangi trauma perang dan demoralisasi karena suramnya kemungkinan menang.

Sementara itu yang lainnya mengalami berntrokan dengan komandannya, dan menolak melakukan perintah, bahkan kadang di tengah pertempuran.

“Masalah ini begitu kritis,” ujar Analis Militer yang berbasis di Kiev, Oleksandr Kovalenko dikutip dari Euronews, Sabtu (30/11/2024).

“Ini adalah tahun ketiga perang, dan masalah ini hanya akan semakin tumbuh,” tambahnya.

Meski Rusia menghadapi desersi, warga Ukraina yang akan kabur telah mengungkap permasalahan mengakar yang mengganggu militer.

Mereka juga mengeluhkan cara Kiev mengelola perang, mulai dari upaya mobilisasi yang cacat hingga penarikan unit-unit garis depan yang terlalu berlebihan.

Hal ini terjadi ketika Amerika Serikat (AS) mendesak Ukraina merekrut lebih banyak pasukan, dan mengizinkan wajib militer bagi mereka yang berusia 18 tahun.

Sementara itu, Associated Press berbicara dengan dua desertir, tiga pengacara dan selusin pejabat serta komandan militer Ukraina.

Para pejabat dan komandan yang berbicara meminta anonimitas, sementara seorang pembelot melakukannya karena ia takut akan tututan.

“Jelas bahwa sekarang, sejujurnya kami telah mengerahkan seluruh tenaga kami,” kata seorang perwira Brigade ke-72.

Ia mencatat, desersi adalah salah satu alasan utama Ukraina kehilangan Vuhledar, Oktober lalu.

Pihak Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengatakan, lebih dari 100.000 tentara telah didakwa di bawah UU Desersi sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Nyaris setengahnya kabur pada akhir tahun lalu, setelah Kiev meluncurkan mobilisasi yang agresif dan kontroversial, yang diakui pejabat pemerintah dan komandan militer telah gagal.

Baca Juga: Israel Cari Pembenaran usai Serangannya Bunuh Staf World Central Kitchen, Hamas Jadi Kambing Hitam

Jumlah tersebut merupakan angka yang sangat tinggi, karena diperkirakan sekitar 300.000 tentara Ukraina terlibat dalam pertempuran sebelum mobilisasi dimulai.

Selain itu, jumlah tentara Ukraina yang kabur diperkirakan sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Seorang anggota parlemen yang memiliki pengetahuan tentang masalah militer memperkirakan jumlah tentara Ukraina yang kabur bisa mencapai 200.000 orang.

Leave a comment