Profil Rio Haryanto,Mantan Pembalap F1 akan Nikahi Keponakan Sandiaga Uno,Athina Papadimitriou
TRIBUNKALTARA.COM – Rio Haryanto kembali mencuri perhatian publik usai kabar terkait lamarannya dengan seorang wanita bernama Athina Papadimitriou.
Mantan pembalap Formula 1 asal Solo ini akan segera menikahi keponakan Sandiaga Uno tersebut.
Adapun prosesi lamaran pada Minggu, 26 Mei 2024 lalu sempat menghebohkan publik.
Kini, foto-foto prewedding mereka yang belum lama diposting juga menarik perhatian netizen.
Mengunggah beberapa potret mesra dengan calon istri, Rio Haryanto menyematkan caption romantis “Let’s drive into Forever” disertai dengan emoji hati berwarna merah.
Sejak diunggah pada Minggu (24/11/2024), sejumlah netizen memberikan beragam komentar juga doa untuk Rio Haryanto dan Athina Papadimitriou.
“Happy for uu cintakuu sejak sd,” komentar netizen.
“Akhirnya pacar halu aku dari 2017 berlabu kepelaminan juga,” sahut netizen yang lain.
Baca juga: Pembalap Rio Haryanto Lamar Keponakan Sandiaga Uno, Intip Profil dari Sosok Athina Papadimitriou
Diketahui, pasangan ini berencana melangsungkan pernikahan mereka pada 2025 mendatang.
Yuk simak profil Rio Haryanto, mantan pembalap F1 yang berhasil meluluhkan hati keponakan Sandiaga Uno berikut ini.
Profil Rio Haryanto
Rio Haryanto lahir di kota Surakarta, Jawa Tengah pada 22 Januari 1993.
Ia merupakan anak dari pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati.
Pria 31 tahun itu memiliki tiga saudara laki-laki yakni Roy Haryanto, Ricky Haryanto, dan Ryan Haryanto.
Sang ayah dan ketiga kakaknya juga pernah berkiprah menjadi pembalap.
Ayah Rio Haryanto, Sinyo Haryanto, menggeluti ajang balapan hingga 2003, sementara kakaknya, Roy Haryanto, pernah mengikuti Formula Atlantik tahun 1998.
Kakak Rio Haryanto yang lain, Rian Haryanto, pernah tampil di Formula Asia, dan Ricky Haryanto juga sempat berkompetisi di dunia balap.
Baca juga: Ramai Kabar akan Dinikahi Pebalap Rio Haryanto, Larissa Chou : Hoax
Perjalanan Karier
Sejak kecil, Rio sudah menunjukkan potensi besar dalam dunia balap yang mengantarkannya meraih berbagai prestasi mengagumkan.
Di usia 6 tahun Rio sudah menunjukkan kemampuannya dengan memenangkan kejuaraan gokart kelas kadet pada 1999.
Rio terus mengukir prestasi, dengan meraih gelar Atlet Gokart Terbaik Junior pada tahun 2005 dan 2006 oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Tak sampai di situ, ia juga memenangkan seri pertama Kejuaraan Asia Karting Terbuka yang digelar di Sirkuti Guia, Makau pada Juni 2008.
Rio berkarier di gokart lebih dari tujuh tahun sebelum akhirnya pindah ke Formula Asia Renault dan Formula Asia 2.0.
Tahun berikutnya, ia berkompetisi di Formula BMW Pasific.
Rio pun memenangkan enam seri, naik podium empat belas kali, dan menjuarai Formula BMW Pacific 2009.
Pada 2010, Rio naik kelas ke GP3 Series bersama Manor Racing setelah mendapat beberapa sponsor.
Ia meraih podium perdananya di Turki.
Baca juga: Penampakan Rumah Menteri di IKN, Menparekraf Sandiaga Uno Siap Pindah: Tidak Terlalu Kecil, Pas!
Selanjutnya, Rio kembali meraih podium, kali ini di Silverstone dan Monza.
Di Monza, ia mendapat podium dua dan tiga.
Rio pun mendapat penghargaan sebagai The Best Driver Manor Racing.
Ia juga mendapat kemenangan beruntun di Nurburging dan Hungaroring pada Juli 2011.
Dengan hasil tersebut, Rio berhasil mendapat penghargaan The Best Win of Season GP3 Series 2011.
Rio debut di GP2 Series pada 2011 bersama DAMS pada final musim nonkejuaraan.
Pada 2012, ia baru membalap secara penuh di Tim Carlin bersama Max Chilton, rekan setimnya.
Rio berhasil mencetak fastest lap sekali dan pole position.
Finish terbaiknya ada di feature race Valencia, berada di posisi kelima.
Ia mengakhiri musim debut di posisi ke-14.
Rio mengakhiri musim di peringkat keempat dengan 138 poin.
Rio menjadi pembalap kedua dari Manor Racing untuk musim 2016.
Ia merupakan satu-satunya pembalap Asia di F1 pada musim itu.
Namun, debutnya di F1 kurang beruntung lantaran pernah bertabrakan saat sesi latihan di GP Australia.
Ia juga tidak dapat menyelesaikan balapan karena masalah drive link pada lap ke-18.
Rio pun menjadi pembalap kedua yang dieliminasi dari kualifikasi GP Bahrain.
Ia juga terpaksa gagal finish pada GP Rusia.
Baca juga: Larissa Chou Ramai Dikabarkan Akan Menikah dengan Pebalap Rio Haryanto, Rupanya Bocor dari Sosok ini
Akhirnya, Rio digantikan Esteban Ocon dan terpaksa undur diri dari F1.
Rio menuntaskan karier balapnya pada tahun 2017 dan mengalihkan fokusnya ke bisnis keluarga.
Punya latar belakang pendidikan alumni Univeristas Anglia Ruskin di Inggris, Rio kini mengelola divisi percetakan keamanan yang bertanggung jawab dalam produksi dokumen-dokumen penting, seperti ijazah dan blanko cek.
Tak hanya di dunia percetakan, Rio juga mengembangkan bisnis kuliner dengan membuka sebuah restoran di Colomadu, Karanganyar.
Meski sudah tidak berkompetisi di Formula 1, Rio pernah berpartisipasi dalam balapan ketahanan seperti Blancpain GT World Challenge Asia dan Asian Le Mans Series.
(*)
Baca berita Tribun Kaltara terkini di Google News