Penampakan Jalan ke Rumah Sunardi Ditutup Tetangga Berujung Bangun Jembatan Rp250 Juta,Lebar 1 Meter
TRIBUNSUMSEL.COM — Keluarga Sunardi warga di kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, Jawa tengah viral setelah membangun jembatan Rp250 Juta.
Pembangunan jembatan dilakukan setelah akses jalan menuju rumah Sunardi ditutup oleh tetangga sendiri sang pemilik tanah.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, Polsek Jepara, Bripka Suyoko, menjelaskan bahwa keluarga Sunardi (70) diberi keleluasaan untuk menggunakan sisa tanah di samping rumah tetangganya berinisial SP sebagai akses jalan.
Namun, sejak Agustus lalu, jalur yang menurut laporan memiliki lebar 1 meter itu ditutup oleh SP dengan alasan dirinya yang kurang nyaman
Lalu bagaimana penampakan akses jalan yang ditutup sang tetangga?
Melansir dari Video kompas.com, Kamis (21/11/2024) tampak terlihat akses jalan seluas 1 meter berada di rumah tetangga berinisial SP.
Rumah Sunardi sendiri berada di belakang rumah SP dengan akses jalan melewati rumah SP.
Divideo tersebut, jalur tersebut kini dibagian depannya sudah ditutupi,
Adapun akibat hal tersebut membuat keluarga Sunardi sempat melewati sungai kecil dengan menggunakan rakit sebelum akhirnya memilih membangun jembatan.
Alasan Tak Pindah
Bukan tanpa alasan, pembangunan jembatan tersebut dilakukan keluarga Sunardi setelah tetangga menutup jalan masuk ke rumahnya.
Jembatan berkonstruksi besi sepanjang 22 meter dan lebar 1,5 meter tersebut dibangun di belakang rumah mereka untuk melintasi sungai.
Melansir dari Kompas.com, Rabu (20/11/2024) Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, Polsek Jepara, Bripka Suyoko menjelaskan uang sebesar Rp 250 juta untuk membangun jembatan ternyata berasal dari sokongan keluarga besar Sunardi.
Terutama dari anak-anaknya yang sudah berstatus mapan secara finasial.
“Keluarga Sunardi saling membantu, ada yang pedagang bakso, pengusaha rosok, PLTU Jepara dan PNS. Anak-anaknya yang mapan tidak tinggal di situ,” kata dia.
Lalu mengapa keluarga Sunardi tak memilih pindah, Suyoko menyebut lantaran rumah tersebut penuh kenangan.
“Kenapa tidak pindah saja? Karena rumah itu menyimpan kenangan sejak kecil dan orangtuanya masih nyaman tinggal di situ,” imbuhnya.
Suyoko pun berharap masyarakat bisa menyikapi dengan bijak urusan internal antara dua keluarga ini lantaran mereka juga tak mempermasalahkannya.
“Karena beberapa kali saya tembusi, mereka tidak mau masalah ini berkepanjangan, apalagi masuk medsos. Tapi berhubung sudah viral akhirnya kedua belah pihak merasa terganggu,” pungkas Suyoko.
Awal Mula Ditutup
Suyoko menjelaskan bahwa selama kurang lebih 27 tahun, keluarga Sunardi (70) diberi keleluasaan untuk menggunakan sisa tanah di samping rumah tetangganya yang berinisial SP sebagai akses jalan.
Namun, sejak Agustus lalu, jalur selebar 1 meter itu ditutup oleh SP dengan alasan kurang nyaman, dan ia berencana menutup tanahnya dengan tembok.
Keluarga Sunardi, yang terdiri dari lima kepala keluarga, tinggal di dua bangunan rumah di bantaran Sungai Kanal, tepat di belakang rumah SP.
“Berhubung sudah tidak ada kecocokan, akhirnya mulai Agustus 2024, SP memberikan waktu 2 tahun untuk bisa melewati jalan itu.
Namun, karena keluarga Sunardi sudah tidak berkenan lewat, mereka memutuskan untuk membangun jembatan,” kata Suyoko saat dihubungi melalui telepon, Selasa (19/11/2024) malam.
Sejak akses jalan ditutup, keluarga Sunardi tidak memiliki pilihan lain untuk keluar masuk rumah selain menyeberangi sungai menggunakan rakit.
Pihaknya mengaku sudah mengupayakan mediasi, namun kedua belah pihak sama-sama tidak berkenan.
“Jalan pertolongan bersertifikat tanah milik SP itu mau ditutup dan keluarga Sunardi dikasih waktu 2 tahun. Saya mau mediasikan pertemukan tidak mau. Karena kedua belah pihak sama-sama punya prinsip,” sambung Suyoko.
Tak mau berlarut-larut, keluarga Sunardi kemudian merealisasikan pembangunan jembatan di belakang rumahnya senilai Rp 250 juta dengan kocek pribadi.
Jembatan berangka besi itu digarap pada 23 Agustus lalu melalui perusahaan jasa konstruksi setelah sebelumnya mengajukan perizinan ke BBWS Pemali-Juana.
“Menyadari karena selama ini menggunakan akses jalan tanah milik orang lain, maka dibangunlah jembatan karena tak ada akses lain. Keluarga Sunardi juga tak keberatan jika jalan pertolongan itu ditutup,” kata dia.
“Progres jembatan 90 persen tinggal buat lantai dan pagar samping,” lanjutnya.
Tetangga Angkat Bicara
Sang tetangga berinisial SP mengatakan bahwa penutupan jalan akses menuju ke rumah Sunardi pada 19 Agustus 2024 lalu.
Penutupan itu dilakukan sekitar 2 hari saja, setelah itu dibuka lagi.
Ia menuturkan bahwa melakukan penutupan jalan karena tetangganya saat menaiki sepeda motor kencang hingga sampai tengah malam.
Padahal dirinya memiliki cucu yang masih kecil.
“Berulang kali saya buka pintu tidak ditutup. Terus keluar masuk naik motor kencang. Naik motor itu kencang,” ungkapnya.
Bagi dia, permasalahan ini jika dibiarkan akan berlarut-larut hingga akhirnya pihak keluarga, memberikan waktu selama 2 tahun membuka jalan, setelah itu akan ditutup.
“Kami akan buat perjanjian tertulis 2 tahun jalan ini digunakan silakan. Jadi 2 tahun dibuka.Terserah itu nanti monggo atau pindah. Mereka bangun jembatan kami tidak tahu,” tuturnya.
(*)