Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes
KOMPAS.com – Irwan Hidayat memperoleh gelar kehormatan Honoris Causa di Bidang Ilmu Manajemen Mutu (Branding) oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Irwan Hidayat merupakan direktur di balik besarnya nama Tolak Angin dan Sido Muncul. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk merupakan salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia.
Salah satu produk besutan dari perusahaan ini adalah Tolak Angin. Gelar kehormatan tersebut Irwan peroleh atas jasanya sebagai seorang visioner yang telah mampu mengubah wajah industri jamu di tanah air.
Melalui dedikasi dan komitmennya, Irwan telah berhasil membawa produk Tolak Angin dari kearifan lokal menuju panggung global.
Baca juga: Sosok Wildan, Wafat 2 Hari Jelang Wisuda di Unnes, Raih Gelar Cumlaude
Irwan merupakan seorang anak pertama dari lima bersaudara. Dirinya lahir di Yogyakarta pada 23 April 1947. Tidak lama di Yogyakarta, Irwan pindah menuju Semarang untuk diasuh oleh sang nenek.
Ketika Irwan beralih ke Semarang, Sido Muncul telah berdiri. Perusahaan tersebut didirikan di Semarang pada 1949-1951.
Ketika awal pendiriannya, Sido Muncul hanya memiliki tiga orang karyawan. Melalui proses yang panjang, Irwan pun semakin menjajaki langkah bersama Sido Muncul.
Dalam proses pengembangannya, Irwan menetapkan Tolak Angin sebagai produk unggulan. Ia percaya bahwa Tolak Angin merupakan produk yang baik, sehingga dirinya berusaha mempromosikannya dengan baik pula.
Menurutnya, menjual jamu hingga mempunyai nilai dengan nama yang besar seperti Tolak Angin merupakan sebuah mukjizat. Ia merasa memiliki tanggung jawab agar produk ini tidak pernah berhenti sampai kapan pun.
Baca juga: 10 Universitas Swasta dengan Jurusan Kedokteran Terbaik 2024
Sido Muncul pernah jauh tertinggal dari produk jamu yang lain
Ketika awal ia menjajaki karier di Sido Muncul, dirinya fokus dalam marketing. Dalam perjalanannya, ternyata Sido Muncul tidak memiliki perkembangan yang baik.
Pada masa itu, Sido Muncul jauh tertinggal dari produk jamu yang lain.
Irwan telah melakukan berbagai cara untuk memajukan nama Sido Muncul. Ia pun telah berusaha meniru cara kerja perusahaan lain yang sejenis, tapi hasilnya masih tetap belum berhasil.
Irwan selalu berpikir keras dan berusaha melakukan refleksi. Akhirnya, ia paham bahwa kerja dengan cara meniru selama 16 tahun ternyata berakhir sia-sia.
Jika Sido Muncul terus berjalan dengan cara meniru, selamanya perusahaan ini hanya menjadi pengikut. Oleh karena itu, ia mencari cara lain untuk mengembangkan perusahaan ini.
Irwan mencoba mengadaptasi cara kerja produk farmasi yang produksinya dilakukan melalui uji klinis.
Ia membayangkan, jika Sido Muncul memiliki produk dengan bahan tradisional, tetapi produksinya melalui uji klinis, produk ini akan sangat menarik perhatian para konsumen.
Tidak hanya itu, produk ini juga akan semakin membawa dampak baik bagi masyarakat luas karena telah diuji kualitasnya.
Melalui refleksi yang ia lakukan, Sido Muncul pun terus melakukan pembaruan. Produk-produk Sido Muncul selalu menggunakan bahan tradisional, tetapi dengan sentuhan uji klinis.
Baca juga: 5 Jalur Mandiri Unnes Masih Buka Pendaftaran, Cek Persyaratannya
Hal tersebut membuat produk jamu ini semakin kredibel dan dipercaya oleh masyarakat secara luas, tidak hanya dalam negeri, tetapi hingga luar negeri.
Segala jerih payah Irwan dapat membawa Sido Muncul meraih popularitasnya hingga kini. Walaupun telah lama berdiri, produk ini masih selalu memiliki tempat di hati masyarakat.