Informasi Terpercaya Masa Kini

10 Wedang Khas Indonesia yang Cocok Diminum Saat Musim Hujan

0 2

KOMPAS.com – Minuman hangat memang cocok dinikmati saat cuaca dingin, terutama pada musim hujan.

Beberapa jenis wedang khas Indonesia dapat disajikan untuk menghangatkan badan sekaligus memberi khasiat menyehatkan tubuh.

Baca juga: 7 Minuman Khas Jawa Timur, dari Wedang Angsle hingga Es Buto Ijo

Menurut KBBI, wedang berarti minuman dari bahan gula dan kopi (teh, jahe, dan sebagainya) yang biasanya diseduh dengan air panas, biasanya dapat menghangatkan tubuh.

Ragam wedang khas nusantara ini umumnya terbuat dari racikan rempah yang kaya manfaat dan juga nikmat.

Bahkan beberapa daerah di Indonesia memiliki wedang dengan ciri khas dan cita rasa tersendiri.

Baca juga: Bir Jawa, Minuman Rempah Khas Keraton Yogyakarta

1. Ie Seureubet, Aceh

Ie seureubet merupakan minuman khas Aceh yang terbuat dari ragam rempah-rempah.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan ie seureubet juga cukup unik karena terbuat dari lada, kayu manis, jahe, pandan, cengkeh, kayu manis, hingga gula merah.

Perpaduan rempah-rempah membuat minuman ini memiliki aroma khas. Selain itu, ie seureubet juga pas dinikmati ketika musim hujan karena dapat menghangatkan tubuh.

Baca juga: 5 Minuman Khas Sumatera Barat, Salah Satunya Teh Talua

2. Teh Talua, Sumatera Barat

Teh talua merupakan minuman khas Sumatera Barat yang banyak ditemui di kedai-kedai atau lapau-lapau.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan teh talua adalah seduhan teh, kuning telur, gula pasir, dan jeruk nipis.

Sajian teh talua tidak hanya berkhasiat untuk menghangatkan tubuh, namun juga dapat mengembalikan stamina.

3. Bir Pletok, Jakarta

Bir pletok merupakan minuman khas Jakarta yang menjadi salah satu ikon budaya dari masyarakat Betawi.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan bir pletok antara lain berbagai rempah seperti jahe, cengkeh, biji pala, lada, sereh, kapulaga, dan kayu manis. Selain itu, digunakan juga daun pandan, daun jeruk, dan gula.

Bir pletok cocok dinikmati saat cuaca dingin karena tidak hanya memiliki aroma yang harum namun juga dapat menghangatkan tubuh.

4. Bandrek, Jawa Barat

Bandrek adalah minuman khas Jawa Barat yang pernah dianggap sebagai minuman mewah pada zaman kolonial.

Hal ini karena bandrek terbuat dari ragam rempah-rempah seperti jahe merah, kayu manis, cengkeh, daun pandan, gula merah, dan sedikit garam.

Bandrek kerap disajikan saat udara dingin. Selain dapat menghangatkan tubuh, bandrek juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

5. Wedang Ronde, Jawa Tengah

Wedang ronde adalah minuman khas Jawa Tengah yang merupakan hasil asimilasi dari budaya Tionghoa.

Bahan yang digunakan untuk membuat wedang ronde antara lain kuah jahe yang berisi kacang tanah sangrai, kolang kaling, potongan roti, dan bulatan tepung ketan berisi gula merah yang disebut ronde.

Selain dapat memberi rasa hangat di badan, wedang ronde juga dapat mengganjal perut karena memiliki isian yang lengkap.

6. Wedang Uwuh, Yogyakarta

Wedang uwuh adalah minuman khas Yogyakarta yang memiliki sajian dan nama yang unik.

Nama wedang uwuh yang berarti minuman sampah berasal dari bentuk sajian yang tampak bercampur aduk seperti sampah.

Bahan yang digunakan dalam seduhan wedang uwuh antara lain kayu manis kering, cengkeh, jahe, serutan kayu secang kering, sereh, kapulaga, daun dan buah pala kering, dan gula batu.

7. Wedang Angsle, Jawa Timur

Wedang Angsle adalah minuman khas Jawa Timur yang sekilas terlihat mirip dengan kolak, namun ada juga yang menyebutnya mirip wedang ronde.

Hal ini karena dalam semangkuk sajian wedang angsle terdapat banyak isian yang membuatnya terlihat menggugah selera.

Sajian wedang angsle terbuat dari kuah santan yang dimasak dengan gula, garam, daun pandan, dan jahe. Adapun isiannya terdiri dari sagu mutiara, kacang hijau, tape, roti tawar, ketan, dan taburan kacang goreng.

8. Teh Gaharu, Kalimantan Selatan

Teh gaharu adalah minuman khas Kalimantan Selatan yang terbuat dari seduhan daun gaharu.

Selain dapat menghangatkan badan,teh gaharu juga dikenal memiliki banyak khasiat sebagai minuman herbal.

Karena khasiatnya, produk teh gaharu ini bahkan sudah dipasarkan ke negara Asia hingga timur Tengah.

9. Sarabba, Sulawesi Selatan

Sarabba adalah minuman khas Sulawesi Selatan yang menjadi kebanggan masyarakat Bugis.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan sarabba antara lain jahe, cengkeh, kayu manis, gula aren, merica bubuk, santan, dan kuning telur.

Tekstur sarabba agak lebih kental dari wedang jahe karena adanya penambahan santan dalam pembuatannya.

10. Teh Sarang Semut, Papua Barat Daya

Teh Sarang Semut adalah minuman khas Sorong Selatan, Papua Barat Daya yang namanya diambil dari tumbuhan umbi yang digunakan semut sebagai sarang.

Minuman ini memiliki rasa berbeda dari teh biasa karena lebih pekat dari teh pada umumnya.

Teh sarang semut ini memiliki kandungan polifenol dan flavonoid yang tinggi sehingga berkhasiat untuk melancarkan haid, mengatasi migrain, hingga darah tinggi.

Sumber:

kemenparekraf.go.id  

trimulyo.bantulkab.go.id  

banjarmasin.tribunnews.com  

kompas.com 

kompas.com

Leave a comment