Informasi Terpercaya Masa Kini

India Tawarkan Hadiah Rp 16 Miliar bagi Siapa Saja yang Bisa Terjemahkan Aksara Kuno Ini

0 4

KOMPAS.com – Pemerintah Negara Bagian Tamil Nadu, India Selatan menawarkan hadiah 1 juta dollar AS (sekitar Rp 16 miliar) bagi siapa saja yang menerjemahkan aksara kuno berusia 5.300 tahun dari peradaban Lembah Indus.

Pengumuman itu disampaikan oleh Ketua Menteri Tamil Nadu, MK Stalin, setelah sebuah penelitian mengungkap kesamaan antara aksara Indus dan simbol pada tembikar Tamil kuno.

Penelitian tersebut dilakukan dengan membandingkan lebih dari 14.000 pecahan keramik Tamil Nadu dengan aksara Indus dan ditemukan kecocokan 60 persen.

Sayembara ini telah menarik minat para ahli di dunia, mulai dari ilmuwan komputer, insinyur, ahli bahasa, sejarawan, pensiunan, hingga petugas pajak yang mengaku bisa memecahkan aksara tersebut.

“Mereka mengeklam telah memecahkannya,” ujar Profesor Ilmu dan Teknik Komputer dari University of Washington sekaligus penulis studi, Rajesh Rao, sebagaimana dilaporkan BBC pada Jumat (17/1/2025).

Meski begitu, para peneliti lainnya yakin tidak ada orang yang bisa menerjemahkan aksara kuno tersebut dalam waktu dekat.

Baca juga: Tuai Pro dan Kontra, Pemimpin Universitas Terkemuka India Kampanyekan Konsumsi Urine Sapi

Peradaban Lembah Indus

Peradaban Indus atau juga dikenal sebagai peradaban Harappa berkembang 5.300 tahun lalu di wilayah yang sekarang menjadi India barat laut dan Pakistan.

Penduduknya rata-rata bekerja sebagai petani dan pedagang serta termasuk sebagai masyarakat perkotaan yang paling awal di dunia. Sebab, tempat mereka tinggal terbuat dari batu bata dan berkembang pesat selama berabad-abad.

Belum diketahui penyebab kemunduran peradaban ini, karena tidak ada bukti perang, kelaparan, atau bencana alam yang melanda wilayah tersebut.

Namun, mereka meninggalkan aksara yang kini menjadi misteri dan belum bisa dipecahkan oleh ahli bahasa, ilmuwan, dan arkeolog selama lebih dari satu abad.

Berbagai teori pun muncul dan mengaitkannya dengan aksara Brahmi kuno, bahasa Dravida dan Indo-Arya, Sumeria, hingga simbol-simbol politik serta agama.

“Aksara Indus mungkin merupakan sistem penulisan penting yang belum terpecahkan,” kata Asko Parpola, ahli bahasa yang telah mempelajari aksara Indus selama lebih dari 40 tahun dari University of Helsinki, Finlandia.

Teori terpopuler saat ini, menyamakan aksara tersebut dengan isi kitab suci Hindu dan mengisyaratkan makna spiritual dan magis.

Namun, menurut Rajesh Rao, kemungkinan aksara tersebut berisi pesan spiritual sangat kecil karena sebagian besar tertulis pada batu yang digunakan untuk perniagaan.

Baca juga: Peneliti Akhirnya Memecahkan Rahasia Sebagian Aksara Kuno yang Ditemukan 70 Tahun Lalu

Tantangan membaca aksara Indus

Aksara Indus terdiri atas tanda dan simbol. Ada banyak tantangan untuk menerjemahkan aksara ini, salah satunya jumlah skrip yang ditemukan relatif sedikit.

Para ahli mencatat, terdapat sekitar 4.000 skrip yang hampir semuanya ditemukan di benda-benda kecil, seperti tembikar dan batu yang diukir dengan segel.

Selain itu, setiap setiap skrip-nya cukup singkat, rata-rata terdiri dari lima tanda atau simbol tanpa teks yang panjang.

Umumnya aksara ini ditemukan pada obyek berbentuk persegi dengan garis memanjang di bagian atas, dan gambar hewan di tengah, biasanya kuda bertanduk satu.

Di samping itu, tidak ada artefak lain yang bisa membantu para ahli menerjemahkan aksara tersebut, seperti pada kasus Batu Rosetta yang menjadi kunci untuk memecahkan kode hieroglif Mesir.

Kini, para ahli menggunakan ilmu komputer untuk mengidentifikasi pola dan struktur aksara Indus. Misalnya, dengan metode statistik dan komputasi.

Dengan menggunakan kumpulan data digital dari tanda dan simbol Indus, para ahli telah menemukan pola-pola yang menarik.

“Tapi kami masih belum tahu apakah tanda itu merupakan kata-kata yang lengkap atau bagian dari kata atau bagian dari kalimat,” ujar peneliti dari Tata Institute of Fundamentarl Research (TIFR), Nidha Yadav.

Namun, menurut dia, aksara Indus ditulis dengan terstruktur dan berdasarkan logika.

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Hari Aksara Internasional

Leave a comment