Satu Lagi Produsen Mobil China Terancam Bangkrut
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Laporan muncul dua hari lalu bahwa Yuanhang, merek EV yang dimiliki Dayun Group, sedang dalam masalah. Menurut laporan tersebut, perusahaan telah mengalami kehilangan karyawan dan juga menunda pembayaran gaji.
Menurut seorang karyawan di Departemen R&D Yuanhang, di bagian sasis, staf keluar dengan sangat cepat; sekarang hanya ada selusin karyawan yang tersisa. Karyawan lain melaporkan bahwa departemennya terpaksa mengambil cuti tanpa gaji selama sepekan.
Lebih jauh, orang dalam melaporkan bahwa Yuanhang mengalami masalah arus kas dan sedang mencari pembiayaan dari pemerintah daerah dan investor potensial lainnya.
Awal tahun ini, Human Horizons, produsen mobil merek HiPhi, mengajukan kebangkrutan.
Yuanhang adalah merek yang relatif baru berdiri pada Agustus 2022. Merek ini sudah menjual empat model: sedan Y6 dan Y7 serta SUV H8 dan H9. Penjualan selama sembilan bulan pertama tahun 2024 hanya mencapai 5.584 mobil. Harga untuk model-model tersebut berkisar sekitar 300.000 hingga 500.000 yuan (42.150 – 70.200 dolar AS).
Model-model tersebut dibuat dengan komponen dari pemasok Tier 1, termasuk Huawei, Alibaba, dan Bosch.
Yuanhang Automobile sendiri dalam menanggapi berita tersebut mengatakan bahwa perusahaan sedang menjalani penyesuaian dan reorganisasi strategis. Saat ini, perusahaan tersebut berada dalam fase transisi dan akan melanjutkan operasi normal setelah reorganisasi selesai.
Merek tersebut lebih lanjut menekankan bahwa, karena menjadi bagian dari Dayun Group, perusahaan tidak akan mudah bangkrut dan saat ini, para eksekutif senior dan karyawan tingkat menengah semuanya bekerja seperti biasa.
Grup Dayun berdiri sejak tahun 1987 dan, hingga saat ini, sebagian besar terlibat dalam produksi kendaraan komersial dan sepeda motor. Perlu dicatat bahwa Yuanhang bukan satu-satunya merek EV yang diproduksi oleh perusahaan tersebut, yang juga menjual mobil EV yang lebih murah dengan merek Dayun.
Jumlah toko Yuanhang telah menyusut. Pada awal tahun, terdapat lima gerai penjualan di Beijing, yang kemudian menyusut menjadi tiga gerai dan satu pusat layanan.