NPL jadi Tantangan, Bank Jateng Proyeksi Kredit Sektor Industri Tumbuh 6% pada 2025
Bisnis.com, SEMARANG – Meskipun memberikan kontribusi besar bagi struktur perekonomian Jawa Tengah, tetapi sektor industri masih belum menjadi prioritas bagi penyaluran kredit perbankan.
Sudiyono, Kepala Divisi Perencanaan Strategis Bank Jateng, mengatakan secara sektoral, sektor industri memang memainkan peranan penting dalam struktur ekonomi Jawa Tengah.
“Namun, tidak menjadi yang nomor satu dalam penyaluran kredit perbankan,” ujarnya dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 yang digelar di Kota Semarang, Senin (10/12/2024).
Dia menjelaskan bahwa ada beberapa tantangan yang mesti dihadapi sektor perbankan ketika menyalurkan kredit industri.
Baca Juga : Bank Jateng Tawarkan Kredit untuk Karyawan UGM
“Tantangan di sektor industri adalah Non-Performing Loan [NPL], ternyata sampai 14%. Padahal, kami di sektor perbankan diberikan batasan maksimal 5%, sehingga kami perlu menata ulang portofolio kredit kami,” jelasnya.
Di Jawa Tengah, penyaluran kredit pada sektor industri menduduki peringkat kedua dari keseluruhan penyaluran kredit perbankan. Porsinya berada pada posisi 18%, jauh di bawah penyaluran kredit pada sektor perdagangan yang memiliki share hingga 34%.
Namun demikian, NPL untuk kredit industri dilaporkan jadi yang tertinggi di angka 14,64% pada kuartal III/2024. Di sisi lain, NPL untuk penyaluran kredit pada sektor perdagangan hanya berkisar di 4%.
Sudiyono menjelaskan bahwa industri perbankan mesti mengambil langkah preventif untuk memitigasi potensi kerugian tersebut.
Baca Juga : : Bank Jateng Raup Laba Rp1,03 Triliun pada Kuartal III/2024
Dalam asesmen yang dilakukan secara internal oleh Bank Jateng, sektor perdagangan masih menjadi prioritas penyaluran kredit, dilanjutkan oleh sektor konstruksi, informasi dan komunikasi, akomodasi, real estate, serta jasa perusahaan.
“Perdagangan memang masih menjadi yang dominan, sementara pertanian dan industri berada di kuadran kedua dalam penyaluran kedit dengan pertumbuhan yang lebih lambat dibanding sektor usaha lainnya,” jelas Sudiyono.
Adapun pada 2025, Bank Jateng memproyeksikan penyaluran kredit pada sektor industri mampu tumbuh di kisaran 6% dengan share di angka 11%.
“Subsektor industri seperti bahan minuman, industri kayu, alas kaki, itu masuk prospektif untuk menjadi sasaran penyaluran kredit. Di 2025, kalau kami lihat penyaluran pembiayaan kami akan lebih banyak menyasar perdagangan, industri, serta pertanian,” pungkas Sudiyono.
Baca Juga : : Bank Jateng Fasilitasi Pembayaran Tunjangan Kinerja Kemenag Temanggung