Informasi Terpercaya Masa Kini

Rencana Swasembada Pangan Bapanas, Lebih dari Sekadar Beras

0 5

MALANG, KOMPAS.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk menggalakkan pola konsumsi dan penganekaragaman pangan berbasis pada potensi sumber daya lokal.

Ini sejalan dengan rencana pemerintah pusat yang menargetkan Indonesia menuju swasembada pangan.

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, menegaskan, swasembada pangan tidak hanya bergantung pada satu komoditas, seperti beras.

“Maksudnya pangan tidak hanya satu komoditas, jadi bisa saja sumber komoditas-komoditas lainnya. Pangan itu kan luas ya,” ungkap Rinna di Universitas Brawijaya (UB), Sabtu (26/10/2024).

Menurut Rinna, optimalisasi berbagai sumber pangan lokal akan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

“Tentu kita akan lebih mandiri ya, akan lebih kuat. Jadi kita akan bisa, ketika konsumsi kita beragam, maka beban berat pada satu komoditas lain akan dikurangi,” tambah dia.

Baca juga: Target Swasembada Pangan Harus Perhatikan Kesejahteraan Petani

Bapanas juga mendorong pemda provinsi dan kabupaten/kota untuk membuat regulasi turunan melalui peraturan daerah (perda), pergub, perbup, atau perwali.

“Bagi potensi daerah yang memang potensinya nasi, ya itu konsumsinya. Tapi bagi daerah yang punya sumber potensi lainnya, seharusnya juga tidak tergantung kepada yang bukan dia miliki,” sambung dia.

Terkait rencana pemerintah pusat untuk mencetak satu juta hektar sawah di Papua, Rinna menyatakan, program tersebut tidak akan mengganggu potensi komoditas pangan lokal.

“Memang di situ kan potensinya bisa lahannya untuk mendorong percepatan untuk sumber komoditas yang diharapkan itu,” ujar dia.

Bapanas juga mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan penelitian dan teknologi dalam memanfaatkan pangan lokal.

Salah satu inisiatif tersebut datang dari Universitas Brawijaya, yang memberikan sekitar 620 bibit ubi dalam karung dan 4.000 bibit cabai kepada 113 kelompok urban farming.

Rektor UB, Prof Widodo, menjelaskan, pihaknya tidak hanya memberikan bibit, tetapi juga pelatihan menanam dan pendampingan hingga masa panen.

“Kami harapkan ini diikuti oleh perguruan-perguruan tinggi lainnya,” kata dia.

Baca juga: Pupuk Indonesia Dukung Percepatan Swasembada Pangan dengan Teknologi

Widodo menambahkan, Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian terus mengembangkan pengolahan bahan pangan lokal, termasuk umbi porang yang dijadikan beras analog, sosis, dan bakso.

“Jadi artinya bakso kaya serat, tapi aman, jadi bebas dengan boraks,” tutur dia.

Inisiatif ini diharapkan dapat mengatasi isu-isu terkait keamanan pangan, stunting, dan ketahanan pangan daging di Indonesia.

Leave a comment