100 Jet Tempur Israel Serang Iran,Arab Saudi dan Malaysia Kutuk Zionis: Pelanggaran Internasional
100 Jet Tempur Israel Serang Iran, Arab Saudi dan Malaysia Kutuk Zionis: Pelanggaran Internasional
SERAMBINEWS.COM – Arab Saudi dan Malaysia secara tegas mengutuk serangan terbaru Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10/2024).
Serangan Israel itu melibatkan 100 jet tempur yang memasuki wilayah udara Iran, mengakibatkan sejumlah ledakan.
Atas serangan itu, Malaysia dan Arab Saudi menyerukan semua pihak yang terlibat untuk menghentikan aksi militer serta mengutamakan perdamaian di Timur Tengah.
Dalam pernyataan resmi, Arab Saudi dan Malaysia sama-sama mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap eskalasi kekerasan di kawasan tersebut dan dampak jangka panjangnya terhadap stabilitas global.
Arab Saudi mengutuk serangan Israel terhadap Iran sebagai pelanggaran kedaulatan negara dan pelanggaran hukum dan norma internasional.
“Kerajaan menegaskan kembali pendiriannya yang tegas dalam penolakannya terhadap eskalasi yang terus berlanjut di kawasan dan perluasan konflik yang mengancam keamanan dan stabilitas negara-negara dan masyarakat di kawasan tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.
Riyadh juga mendesak semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya dan mengurangi eskalasi, seraya memperingatkan konsekuensi konflik militer yang terus berlanjut di kawasan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap sejumlah lokasi di Iran.
Kemlu Malaysia secara tegas menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional yang sangat merusak keamanan regional.
“Malaysia menyerukan penghentian segera permusuhan dan diakhirinya siklus kekerasan,” kata pernyataan itu.
Kementerian Luar Negeri Malaysia menambahkan bahwa serangan berkelanjutan Israel terhadap negara-negara di Timur Tengah terus membawa kawasan itu lebih dekat ke ambang perang yang lebih luas.
100 Jet Tempur Israel Serang Iran, 7 Ledakan Terdengar
Sekitar 100 jet tempur Israel sejak dini hari waktu Israel atau Sabtu pagi WIB mulai melancarkan serangan ke Iran yang diklaim sebagai serangan balasan Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu.
Seorang warga Teheran mengatakan kepada kantor berita The Associated Press seperti dilansir Aljazeera bahwa sedikitnya tujuh ledakan terdengar di sekitar ibu kota Iran, yang mengguncang daerah sekitarnya.
Belum diketahui apakah ledakan tersebut merupakan berasal dari rudal yang jatuh di darat atau rudal yang meledak di udara akibat dari aktivitas sistem pertahanan Iran yang mulai diaktifkan sejak serangan terjadi.
Selama satu jam terakhir, militer Israel telah mengonfirmasi telah melancarkan serangan terhadap target militer di Iran.
Militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan terhadap Iran
Seperti yang telah kami laporkan, beberapa ledakan keras telah dilaporkan di pinggiran Teheran.
Militer Israel kini telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan serangan terhadap target militer.
Berikut pernyataan lengkapnya, yang diterbitkan oleh juru bicara Israel untuk wilayah Arab, Avichay Adraee:
Militer Israel saat ini menyerang target militer presisi di Iran sebagai respons terhadap serangan berkelanjutan rezim Iran terhadap Negara Israel selama beberapa bulan terakhir.
Militer Israel bersiaga secara ofensif dan defensif sementara kami mengikuti perkembangan dari Iran dan proksinya.
Militer Israel sedang melakukan penilaian situasi berkelanjutan dan pada tahap ini, belum ada perubahan dalam instruksi Komando Front Dalam Negeri.
“Kita harus tetap waspada dan menaati instruksi Komando Front Dalam Negeri agar dapat segera menginformasikan kepada masyarakat apabila ada perkembangan baru,” ujarnya dikutip dari Aljazeera.
Serangan ini terjadi beberapa minggu setelah serangan Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober, saat Iran meluncurkan hampir 200 rudal balistik sebagai respons terhadap serangan Israel di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan sejumlah pemimpin senior Hamas dan Hizbullah.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran saat itu mengatakan rudal tersebut ditujukan ke “target militer dan keamanan vital”.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran telah “membuat kesalahan besar” dan “akan membayarnya”, sementara Iran telah berjanji untuk menanggapi serangan potensial dengan cara yang sama.
Ketegangan regional telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa sejak perang Israel di Gaza dimulai lebih dari setahun yang lalu, menewaskan sedikitnya 42.847 orang dan melukai lebih dari 100.000 orang.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)