Perjalanan Intan Menurunkan Berat Badan hingga 35,5 Kg dengan Pola Hidup Sehat
KOMPAS.com – Memiliki berat badan ideal adalah impian banyak orang. Namun, mencapainya bukanlah hal yang mudah.
Salah satu yang berjuang untuk mencapai berat badan ideal adalah Intan Umbari Prihatin. Pada tahun 2016, berat badannya mencapai 84,5 kg, yang membuatnya masuk dalam kategori obesitas.
Sering dikatakan gendut dan merasa tidak leluasa bergerak, Intan memutuskan untuk menurunkan berat badannya.
Alih-alih melakukan diet yang bersifat sementara, perempuan berusia 31 tahun ini memilih untuk menjalani pola hidup sehat. Hasilnya, ia sukses menurunkan berat badan 35,5 kilogram.
Baca juga: Pola Hidup Sehat yang Bisa Mencegah Penyakit Kronis
“Enggak mau diet sesaat dan bakal makan berlebih lagi. Kebanyakan dari orang diet setelah berhasil bakal balik ke habit mereka. Jadi aku tanamkan ke diri aku ini jadi pola hidup sehat,” ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com, Selasa (22/10/2024).
Intan berkomitmen untuk terus menjalani pola hidup sehat, meskipun berat badannya sudah turun.
Menjaga Pola Makan
Hal pertama yang dilakukan Intan adalah mengubah pola makannya menjadi lebih sehat. Dulu, ia sangat menyukai makanan manis, tetapi kini ia berhenti mengonsumsi gula dan nasi putih.
“Nasi merah, porang, sama kentang. Tapi jarang,” jawabnya ketika ditanya makanan pengganti nasi putih.
Ia mengaku lebih banyak makan serat dan protein dengan sedikit karbohidrat. Berikut adalah jadwal menu makan harian Intan:
- Sarapan pagi: Jus atau, jika lengkap, alpukat, telur rebus, dan buah-buahan.
- Camilan jam 9: Camilan buah, seperti pisang.
- Makan siang jam 12: Menu lengkap dengan serat, protein, dan karbohidrat.
- Camilan jam 4 sore: Buah
- Makan sore jam 6 (jika lapar): Pisang atau ubi.
Baca juga: Perjalanan Diet Fla Rizki, Turun Berat Badan 20 Kg dengan Clean Eating
Ia juga selalu membawa bekal ke kantor, agar tidak tergoda untuk makan sembarangan.
“Ini aku selalu bawa bekal ke kantor menunya ada karbo, serat, dan protein. Kalau enggak dapat karbo, aku perbanyak serat,” jelas Intan.
Setelah jam 6 sore, ia tidak akan makan lagi hingga sarapan keesokan harinya.
Ia mengaku, di tengah sikap disiplinnya, ia kadang masih mengonsumsi makanan ultra-processed food (UPF) seperti nugget dan makanan manis dalam porsi kecil.
“Paling satu bulan sekali makan nugget. Atau kalau aku mau kue, aku selalu berdua bareng teman. Jadi enggak terlalu makan manis-manis,” tuturnya.
Baca juga: Contoh Makanan Clean Eating, Apa Saja?
Rutin Berolahraga
Selain menjaga pola makan, Intan juga rajin berolahraga. Ia melakukan HIIT tiga kali seminggu selama 30 menit.
“Menunya ada squat, russian twist, squat jump, burpees, high knees, lunge, dan jumping jacks,” jelasnya.
Tidak hanya HIIT, ia juga berlari sejauh 10 kilometer dan bersepeda sejauh 44 kilometer dua kali seminggu, serta trail running sejauh 10 kilometer sebanyak dua kali dalam seminggu. Ia juga menambah massa otot dengan latihan body pump.
Setelah menjaga pola makan dan rutin berolahraga, berat badan Intan turun sebanyak 35,5 kilogram.
Kini, berat badannya hanya 49 kilogram. Namun, memiliki berat badan ideal tidak lantas membuatnya berhenti menjalani pola hidup sehat. Ia tetap konsisten menjaga pola makan dan rutin berolahraga.
Baca juga: Mana yang Paling Efektif, Sprint, HIIT atau Lari Intensitas Moderat?
Setelah menjalani pola hidup sehat, ia merasakan banyak perubahan, baik pada tubuh maupun moodnya.
“Lebih fresh aja, endorfin di badan muncul terus. Enggak gampang capek, emosi juga lebih tersalurkan dari olahraga,” ungkap Intan.
Menurutnya, menjalani hidup sehat memerlukan niat dan konsistensi. Tidak perlu mengikuti pola makan orang lain karena setiap tubuh memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
“Coba jalankan dulu dan temukan pola makan sehat yang cocok dengan diri kita. Kalau ngikutin pola hidup orang lain tanpa ada niat dan konsisten dari diri sendiri, bisa-bisa stres,” tutup Intan.