Informasi Terpercaya Masa Kini

Cerita Diet Matt Clemente, Berhasil Menurunkan Berat Badan hingga 95 Kg

0 7

KOMPAS.com – Diet memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang, jauh lebih dari sekadar angka di timbangan.

Diet yang sehat adalah langkah pencegahan penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Banyak orang telah berhasil menjalani diet dan membagikan kisah inspiratif mereka, salah satunya adalah Matt Clemente. Berikut adalah perjalanan diet Matt Clemente menurunkan berat badan, seperti dilansir dari Men’s Health.

Baca juga: Wanita 54 Tahun Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 76 Kg, Simak Langkahnya

Matt Clemente adalah pria berusia akhir tiga puluhan dengan berat badan mencapai 417 pon atau sekitar 189 kilogram.

Dengan berat badan tersebut, Matt mulai merasakan berbagai gangguan kesehatan, seperti persendiannya yang terasa berderit, kaki yang lemas, dan bahkan batu ginjal.

Baca juga: Mengenal Jenis Operasi untuk Mengatasi Obesitas

Melakukan Diet Keto

Merasa tidak bisa lagi hidup dengan cara itu, Matt mulai mempertimbangkan operasi bariatrik untuk menurunkan berat badan.

Namun, atasan di tempat kerjanya menyarankan untuk mencoba diet keto, pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. 

Awalnya, Matt merasa kesulitan menurunkan berat badan. Ia menyadari bahwa terlalu membatasi kalori dan memilih makanan-makanan kecil adalah sebuah kesalahan. Ia mulai mencari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan tubuhnya.

“Saya fokus mempelajari keto dan mencari tahu keinginan emosional saya,” ujarnya kepada Men’s Health, (17/4/2024).

Baca juga: 5 Resep Makanan Penutup yang Cocok untuk Diet Keto

Matt mengungkap, ketika ia ingin memakan camilan manis, ia akan mencari alternatif makanan yang lebih sehat.

“Keinginan saya adalah pizza, donat, dan es krim. Saya mencari alternatif ketogenik dan saya tidak melakukan cheating day,” lanjut Matt. 

Dari perubahan pola makannya tersebut, Matt berhasil menurunkan berat badan sebanyak 34 kilogram.

Melakukan Latihan

Meski berat badannya sudah turun, mobilitasnya masih terbatas. Untuk itu, ia mulai berlatih menggunakan sepeda statis, bersepeda sekitar 15 hingga 20 menit per sesi, tiga kali dalam seminggu.

Selain bersepeda, ia juga melakukan latihan seperti berjalan kaki, jogging, dan lari lintas alam. 

Baca juga: Rinjani 100, Lari Lintas Alam Menikmati Sisi Lain Gunung Rinjani

Tidak berhenti sampai di situ, Matt memulai CrossFit untuk melatih tubuhnya secara intensif.

Ia menjalani latihan-latihan tersebut dengan konsisten, mengonsumsi protein, kolagen, dan makanan ketogenik yang memberikan banyak energi. 

Hingga dua tahun setelah memulai diet, berat badannya menyusut hingga hanya setengah dari berat aslinya. Ia berhasil kehilangan sekitar 95 kilogram.

“Di usia 40, kondisi saya lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya, mengingat kembali kondisi tubuhnya sebelum menjalani diet.

Bagi Matt, diet tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi juga mengembalikan semangat hidup yang pernah hilang.

Kini, ia merasa lebih sehat dan bisa lebih aktif bergerak bersama keluarganya.

“Tidak ada kata terlambat. Saya adalah seseorang yang duduk di meja kerja selama dua hari berturut-turut tanpa tidur. Saya membusuk, makan burger keju di tengah malam. Jika saya bisa membuat perubahan, maka Anda juga bisa,” tutup Matt.

Leave a comment