Informasi Terpercaya Masa Kini

Orang yang Selalu Tidak Bahagia Menampilkan Tujuh Perilaku Ini

0 5

Melihat orang yang selalu tidak bahagia adalah hal yang masih jarang terjadi. Namun kenyataannya, banyak sekali orang yang menyembunyikan kesedihan mereka agar tidak merusak suasana saat berinteraksi.

Jika Anda menebak, mungkin kesedihan mereka diakibatkan oleh nasib buruk atau merasa hidup tidak adil. Orang yang selalu tidak bahagia seringkali memendam lebih dalam masalah yang mereka hadapi.

Faktanya, banyak orang yang terjebak dalam siklus ketidakbahagiaan tanpa sadar menampilkan perilaku tertentu. Perilaku ini mungkin tidak terlihat jelas, tetapi dapat berdampak besar pada kesejahteraan secara keseluruhan.

Dilansir dari smallbusinessbonfire.com, orang yang selalu tidak bahagia menampilkan tujuh perilaku ini. Dengan mengenal pola perilaku ini dapat menjadi langkah untuk berubah agar dapat menjalani hidup yang bahagia.

 

  1. Perbandingan konstan

Membandingkan dapat menghilangkan kebahagiaan dalam hidup. Namun, seringkali Anda tanpa sadar melakukan perbandingan pada diri sendiri dan orang lain, ini hanya dapat merugikan diri Anda sendiri.

Baik itu membandingkan prestasi, kekayaan, atau kebahagiaan yang dirasakan, ini hanya menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan. Terutama di era media sosial saat ini, banyak orang memamerkan momen terbaik mereka, dan semakin mudah Anda terjebak dalam perbandingan.

Jadi, tanpa disadari, ketika Anda membandingkan hidup Anda dengan orang lain, itu hanya akan mendatangkan ketidak bahagiaan dalam hidup. Cobalah untuk berhenti membandingkan pencapaian orang lain dengan diri Anda, tetapi bangun motivasi diri untuk menjadi lebih baik.

  1. Terjebak pada masa lalu

Perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang yang selalu tidak bahagia adalah terjebak dengan masa lalu. Anda mungkin menghabiskan waktu bertahun-tahun terperangkap dalam penyesalan tentang keputusan masa lalu atau ingin mengulang kembali ke masa lalu.

Namun, setelah Anda menyadari bahwa Anda harus melepaskan masa lalu Anda dan fokus pada masa kita, Anda akan mulai menemukan kebahagiaan kembali dalam hidup.

Seperti kata Dr. Viktor Frankl, “ketika Anda tidak lagi mampu mengubah suatu situasi, Anda harus merubah diri Anda sendiri.” Dengan memahami bahwa masa lalu tidak dapat diubah adalah langkah efektif untuk menumbuhkan kebahagiaan.

  1. Mempertahankan ego

Ego dapat membantu menjaga harga diri dan menegaskan individualis kita. Namun, jika ego menjadi terlalu dominan, hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan secara terus menerus.

Ketika Anda memiliki ego yang besar, Anda akan menjadi terlalu sensitif terhadap kritik, mendambakan validasi terus-menerus, dan berjuang melawan rasa tidak aman. Ini dapat mencegah Anda melihat dunia yang terbuka dan menghambat pertumbuhan pribadi.

Jadi, Anda perlu melakukan strategi praktis untuk mengendalikan ego Anda, karena ego yang terlalu besar dapat mempengaruhi kebahagiaan Anda. Menangani ego Anda dapat menjadi langkah dalam menumbuhkan kebahagiaan dalam hidup.

  1. Mengabaikan perawatan diri

Dalam psikologis, mengabaikan perawatan diri dapat menyebabkan banyak masalah dalam hidup. Masalah tersebut meliputi energi yang rendah, kinerja menurut, kurang motivasi, dan bahkan mudah putus asa.

Secara praktis, mengabaikan perawatan diri berarti Anda melewatkan makan, kurang tidur, mengabaikan kebersihan diri, atau tidak memiliki waktu luang untuk bersantai. Ini terjadi karena Anda selalu mengutamakan kebutuhan orang lain daripada diri sendiri.

  1. Menghindari ketidaknyamanan

Mencari kenyamanan dan menghindari situasi yang tidak menyenangkan dapat menghambat pertumbuhan dan kebahagiaan Anda dalam jangka panjang. Ini terjadi karena Anda selalu terpaku pada zona nyaman yang seharusnya Anda tinggalkan untuk menjadi lebih baik.

Psikologi menjelaskan bahwa menghindari ketidaknyaman dapat menjebak kita dalam zona nyaman, menghambat pribadi untuk memperbaiki diri. Anda akan kehilangan kesempatan berharga untuk belajar dan berkembang karena terlalu takut dengan ketidaknyamanan.

Sebaliknya, jika Anda menerima ketidaknyamanan, baik fisik, emosional, atau mental, itu dapat menghasilkan ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan menumbuhkan rasa kebahagiaan yang lebih dalam.

  1. Mengabaikan rasa terima kasih

Ketika seseorang tidak memiliki rasa syukur dalam hidup mereka, itu hanya akan membuat mereka terjebak dalam lingkaran ketidakbahagiaan. Ketika Anda menghadapi suatu masalah terkadang keindahan hidup mulai memudar, dan merasa terus berjuang tanpa ada rasa syukur.

Anda perlu berubah untuk menumbuhkan rasa syukur bahkan saat menghadapi kesulitan. Rasa syukur bisa dirasakan dari berbagai hal, seperti Anda memiliki tempat tidur yang nyaman, kesehatan, teman yang mendukung, dan memulai hari yang cerah. Dengan rasa syukur ini, Anda secara konsisten dapat merasakan kebahagiaan dalam hidup yang lebih besar, karena kepuasaan dalam hidup dapat Anda rasakan.

  1. Menyimpan dendam

Kebencian yang Anda rasakan merupakan luka dari masa lalu, ketidakadilan yang dirasakan, atau konflik yang belum terselesaikan. Ini seperti memikul beban berat yang dapat membebani Anda secara emosional.

Kunci untuk melepaskan rasa dendam adalah dengan memaafkan. Ini bukan berarti Anda melupakan rasa sakit atau melupakan kesalahan. Namun, ini tentang melepaskan emosi negatif yang terkait dengan peristiwa tersebut dan mendapat kebahagiaan kembali dalam hidup.(jpc)

Leave a comment