Informasi Terpercaya Masa Kini

Israel Akui Serang Dua Prajurit TNI Anggota UNIFIL di Lebanon

0 3

TEMPO.CO, Jakarta – Militer Israel atau IDF buka suara ihwal penembakan dua prajurit TNI anggota UNIFIL di Lebanon Selatan. Militer Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan di dekat UNIFIL setelah menginstruksikan pasukan PBB di daerah tersebut untuk tetap berada di tempat yang dilindungi.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan bahwa pejuang Hizbullah beroperasi dari dalam dan dekat wilayah sipil di Lebanon selatan, termasuk wilayah dekat pos UNIFIL. “IDF beroperasi di Lebanon selatan dan menjaga komunikasi rutin dengan UNIFIL,” kata militer Israel.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan bahwa ia merekomendasikan agar pasukan penjaga perdamaian dipindahkan lima kilometer ke utara selama situasi di sepanjang Garis Biru masih belum stabil akibat agresi Hizbullah.

Pada periode yang sama, UNIFIL mengirim surat kepada militer Israel yang berisi keberatan terhadap kendaraan dan pasukan militer di dekat PBB. Israel juga telah memarkir tank Merkava di sekitar pos PBB.

Surat tertanggal 3 Oktober itu mengatakan pasukan Israel telah melakukan pekerjaan rekayasa di perimeter luar pos penjaga perdamaian PBB yang mengakibatkan posisi Israel dan pos PBB “secara efektif menjadi satu posisi. Kegiatan Israel itu membahayakan keselamatan dan keamanan personel dan lokasi UNIFIL.

Dua prajurit TNI UNIFIL diserang Israel di Lebanon kemarin, Kamis, 10 Oktober 2024. Mereka mengalami luka-luka setelah diserang tentara Israel di Lebanon selatan.

Serangan ini menuai kecaman dari Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Kamis 10 Oktober 2024 mengatakan dua prajurit TNI UNIFIL diserang Israel tersebut mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura.

“Kedua personil tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik. Luka yang dialami kedua personel tersebut berasal dari luncuran peluru berasal dari tank Merkava IDF,” kata Retno di sela-sela KTT ASEAN yang sedang berlangsung di Laos.

Meski diserang tentara Israel, juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti mengatakan penjaga perdamaian PBB tetap berada di pos mereka di Lebanon selatan. “Jelas, ini mungkin salah satu peristiwa atau insiden paling serius yang pernah kami saksikan dalam 12 bulan terakhir,” kata Tenenti dalam sebuah wawancara, Kamis, 10 Oktober 2024.

Sebanyak 50 negara yang menyumbang pasukan UNIFIL telah sepakat untuk terus mengerahkan lebih dari 10.400 pasukan penjaga perdamaian antara Sungai Litani di utara dan perbatasan yang diakui PBB antara Lebanon dan Israel. Wilayah itu dikenal sebagai Garis Biru di selatan.

REUTERS | AL JAZEERA

Pilihan editor: Survei Internal: Sepertiga Karyawan CIA Pernah Mengalami Pelecehan Seksual

Leave a comment