Informasi Terpercaya Masa Kini

9 Film yang Mengangkat Peristiwa G30S, Ada yang Diperankan Mel Gibson

0 2

KOMPAS.com – Hari ini, Senin, 30 September 2024 diperingati sebagai salah satu peristiwa pilu Indonesia.

Bagaimana tidak, peristiwa yang diberi nama Gerakan 30 September 1965 atau G30S ini menyebabkan tujuh perwira TNI AD gugur, dan puluhan ribu anggota PKI dihabisi, sebagian besar tanpa proses persidangan, disusul dengan ribuan orang tak bersalah menjadi korban.

Peristiwa G30S yang masih menyisakan banyak misteri ini selain menjadi pelajaran berharga bangsa Indonesia, juga menjadi inspirasi banyak film untuk divisualkan, baik dari dalam dan luar negeri.

Berikut daftar film yang mengangkat peristiwa G30S: 1. The Year of Living Dangerously (1982)

Film The Year of Living Dangerously digarap sutradara Peter Weir yang diadaptasi dari novel dengan judul serupa.

The Year of Living Dangerously bercerita tentang jurnalis asal Australia, Guy Hamilton yang mendapatkan tugas bekerja di Jakarta pada 1965.

Guy Hamilton yang diperankan aktor Hollywood Mel Gibson dikisahkan berada di Indonesia sebelum hingga saat peristiwa G30S terjadi.

Meski bercerita tentang G30S, film ini tak syuting di Indonesia, tetapi di Filipina dan Australia karena dilarang di Indonesia.

Film The Year of Living Dangerously juga tak bisa tayang di Indonesia sampai tahun 1999 setelah Orde Baru berakhir.

2. 40 Years of Silence: An Indonesian Tragedy

Film 40 Years of Silence: An Indonesian Tragedy merupakan karya antropologis Robert Lemelson.

Film dokumenter 40 Years of Silence: An Indonesian Tragedy mengisahkan dampak personal yang menyelimuti setelah kasus pembunuhan massal pada 1965-1966.

Proses pengambilan gambar film ini dilakukan dalam rentang waktu 2002 hingga 2006 di wilayah yang paling terdampak yaitu Jawa dan Bali.

Film yang mengambil perspektif korban dalam pembantaian yang diperkirakan menelan ratusan ribu hingga jutaan nyawa ini tayang pertama kali pada 2009 di Amerika Serikat.

Namun, peredaran film ini sangat terbatas untuk bisa tayang di Indonesia.

3. Shadow Play (2003)

Film Shadow Play: Indonesia’s Year of Living Dangerously yang bergenre dokumenter ini disutradarai Chris Hilton.

Aktor Hollywood Linda Hunt serta sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer turut terlibat dalam film ini.

Film ini menceritakan secara objektif kondisi politik internal negara Indonesia pada 1965, termasuk kaitannya dengan situasi global pada saat itu.

Perspektif korban menjadi sorotan utama dalam penceritaan film Shadow Play, termasuk sosok yang pernah ditahan selama 11 tahun usai kejadian G30S.

Data-data investigasi juga disajikan dalam film berdurasi 1 jam 19 menit ini.

4. You and I (2020)

Film dokumenter You and I digarap Fanny Chotimah dengan memberikan sudut pandang yang lebih humanis.

You and I mengisahkan kehidupan Kaminah (70) dan Kusdalini (74) dua perempuan yang ditangkap karena diduga terlibat dalam G30S.

Mereka bertemu di penjara dan menjalin hubungan yang erat layaknya saudara. Film ini terinspirasi dari buku foto Pemenang Kehidupan karya Adrian Mulya dan Lilik HS, menghadirkan narasi yang penuh emosi dan perspektif berbeda mengenai korban peristiwa G30S.

5. Sang Penari (2011)

Film Sang Penari yang diadaptasi dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, turut menyinggung latar sejarah G30S.

Film yang diperankan Prisia Nasution, Oka Antara, Slamet Rahardjo, dan Dewi Irawan ini menampilkan bagian-bagian cerita yang menggambarkan situasi mencekam di desa kecil pada masa kekacauan 1965.

Meski tidak menjadi fokus utama, latar belakang peristiwa G30S tetap menjadi warna gelap yang memperkuat plot.

6. Surat dari Praha (2016)

Surat dari Praha digarap sutradara Angga Dwimas Sasongko dengan latar belakang sejarah tentang pelajar Indonesia di Praha yang tidak dapat pulang ke Tanah Air karena situasi politik yang tidak stabil pasca-G30S.

Pemeran utama film ini Julie Estelle, Tio Pakusadewo, Widyawati, dan Rio Dewanto.

Berlatar waktu 1966, Surat dari Praha menyoroti dampak jangka panjang dari peristiwa G30S terhadap kehidupan diaspora Indonesia, terutama di negara-negara berhaluan kiri.

7. Gie (2005)

Gie merupakan film biografi yang disutradarai Riri Riza, mengisahkan perjalanan hidup aktivis kampus Soe Hok Gie, mahasiswa yang kritis terhadap pemerintahan Orde Lama.

Film yang diadaptasi dari buku Catatan Seorang Demonstran ini menampilkan adegan-adegan yang menggambarkan pergolakan politik di Indonesia, termasuk situasi mencekam yang dipicu peristiwa 65.

Film yang diperankan Nicholas Saputra ini tidak hanya menghadirkan latar G30S tetapi juga potret pergerakan mahasiswa pada masa itu.

8. Pengkhianatan G30S/PKI (1984)

Terakhir, film Pengkhianatan G30S/PKI merupakan film berlatar G30S paling terkenal di Indonesia, terutama pada masa orde baru.

Film ini menceritakan tentang masa menjelang kudeta dan beberapa hari setelah peristiwa 30 September dari perspektif yang diakui pemerintah Order Baru.

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi tontonan wajib selama masa Orde Baru, namun setelah Reformasi, film ini tak lagi wajib ditayangkan karena dianggap versi sejarahnya sepihak versi pemerintah dan banyak merugikan pihak lain, salah satunya Presiden Soekarno.

 9. Eksil (2022)

Eksil merupakan film dokumenter Indonesia tahun 2022 yang disutradarai dan diproduseri Lola Amaria.

Eksil mengangkat kisah para eksil atau orang terasing dengan status kewarganegaraan terombang-ambing yang terdampar dan tak bisa pulang ke Indonesia pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Leave a comment