Iran tak akan mengerahkan pasukan ke Lebanon atau Gaza untuk menghadapi serangan Israel meskipun sekutu-sekutunya di wilayah tersebut menjadi target serangan udara Israel dalam beberapa hari terakhir.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, pada Senin (30/9).
“Tidak perlu mengirim pasukan tambahan atau sukarelawan dari Republik Islam Iran,” kata Kanani seperti dikutip dari AFP.
Para pejuang di Lebanon dan wilayah Palestina, tambahnya, memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan diri dari agresi Israel.
Selama sepekan terakhir, Israel telah meluncurkan serangan udara masif di Lebanon, menargetkan kelompok-kelompok militan yang bersekutu dengan Iran, yang disebut sebagai “poros perlawanan”. Jaringan kelompok ini juga mencakup wilayah Suriah, Yaman, dan Irak.
Menurut Kanani, Iran belum menerima permintaan bantuan dari sekutu-sekutunya di wilayah tersebut.
“Sebaliknya, kami diberi tahu dan yakin bahwa mereka tidak membutuhkan bantuan pasukan kami,” ujarnya.
Peringatan Iran kepada Israel
Meski Iran tidak akan mengirim pasukan, Kanani memperingatkan bahwa Israel akan mendapat balasan atas tindakannya.
“Israel tidak akan lolos dari hukuman atas kejahatan yang telah dilakukannya terhadap rakyat Iran, personel militer, dan pasukan perlawanan,” tegasnya.
Pada hari yang sama, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengunjungi kantor Hizbullah di Teheran untuk memberikan penghormatan kepada Nasrallah.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa kematian Nasrallah “tidak akan sia-sia”.
Iran juga berjanji akan membalas kematian seorang komandan tinggi sayap operasi luar negeri Korps Garda Revolusi Islam, Abbas Nilforoushan, yang tewas bersama Nasrallah dalam serangan Israel tersebut.