Informasi Terpercaya Masa Kini

Melihat Isi Pabrik Canggih LG, Serba Otomatis Menggunakan AI

0 9

SEOUL, KOMPAS.com – Ketika mendengar merek LG, yang terlintas paling cepat dalam pikiran adalah barang-barang atau peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, televisi, atau kulkas. 

LG awalnya memang fokus menggarap pasar home appliances atau alat-alat rumah tangga. Namun, perusahaan asal Korea Selatan tersebut kini merambah pasar yang lebih besar dan luas. 

LG yang semula hanya bermain di pasar Business to Consumer (B2B) mulai menggarap pasar Business to Business (B2B). Salah satu jualan yang ditawarkan adalah Smart Factory. 

Seperti namanya, Smart Factory adalah pabrik cerdas yang dirancang agar perusahaan bisa lebih efisiens dalam produksi. 

Baca juga: LG Ubah Haluan Bisnis, Tak Lagi Fokus ke Produk Peralatan Rumah Tangga

Di pabrik cerdas ini proses produksi dari perakitan hingga pengemasan, akan memanfaatkan big data dan teknologi pembelajaran AI untuk meningkatkan efisiensi kerja dan penggunaan daya.

LG menawarkan solusi bagi kliennya yang ingin membuat pabrik cerdas, mulai dari perencanaan lokasi, desain pabrik, implementasi dan operasi, hingga perawatan. 

Pabrik cerdas tersebut nantinya akan dilengkapi dengan peralatan serba canggih yang sudah dibekali kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Nah, peralatan ini juga diperlihatkan di LG Smart Park, yang berlokasi di Changwon, Korea Selatan. 

Jurnalis KompasTekno, Yudha Pratomo berkesempatan untuk melihat apa saja peralatan cerdas yang ada di pabrik tersebut. Seperti apa isinya?

Manfaatkan AI

Sesuai namanya, pabrik cerdas LG memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk berbagai hal. Salah satu yang diperlihatkan di LG Smart Park adalah kebolehan AI dalam memonitor keamanan para pekerja. 

AI tersebut digunakan dalam kamera pengawas yang sudah dirancang secara khusus. 

AI dalam kamera pengawas di pabrik cerdas ini bisa memantau pekerja dan memberikan peringatan jika tidak dalam kondisi aman. Misalnya, ketika pekerja tidak memakai helm, akan ada alarm peringatan yang menyala. 

Kemudian, robot perakit yang bekerja lini produksi juga dibekali dengan sistem keamanan yang bisa dikendalikan melalui perintah suara. 

Ketika dalam kondisi darurat, pekerja bisa memberi instruksi suara untuk menghentikan sebuah alat produksi. 

“Kecerdasan buatan dapat memahami perintah suara yang kita berikan. Misalnya, perintah menggunakan kata ’emergency’, maka semua alat produksi akan berhenti seketika,” kata salah satu staf pemandu kepada KompasTekno.

Baca juga: LG Rilis Exaone 3.0, Model AI Open Source Pertama dari Korea Selatan

Kecerdasan buatan yang digunakan di dalam robot produksi juga bisa diprogram atau dilatih sesuai kebutuhan perusahaan.

Misalnya, robot produksi di-setting untuk mengambil material dalam bentuk tertentu. Dengan bantuan AI, robot produksi ini bisa mengambil benda-benda dengan bentuk yang lebih kompleks secara akurat, termasuk benda yang berukuran kecil. 

Selain itu, AI di LG Smart Factory juga bisa memindai, mencari, dan menemukan jika ada sistem atau alat yang bermasalah dalam rangkaian produksi. 

“Ketika ada sebuah kesalahan baik dalam alat maupun sistem, AI ini bisa memberi tahu operator. Jika operator tidak bisa membetulkan, AI bisa menampilkan video tutorial untuk memperbaiki sistem tersebut,” ujar staff pemandu LG. 

Bisnis Smart Factory bergerak cepat

Menurut Shi Yong Song, Head of Smart Factory Business LG, saat ini ekspansi bisnis pabrik cerdas sendiri memang tengah bergerak cepat. 

Song mengatakan, LG sudah berpengalaman dan tahu seluk beluk pembuatan pabrik serta proses manufaktur. Ini menjadi pondasi yang kokoh bagi LG untuk mendapat kepercayaan dan menawarkan “jasa” pembuatan Smart Factory kepada klien. 

“Kami berpengalaman dan tahu bagaimana mengelola aset, baik yang tangible (aset berwujud) maupun intangible (aset tidak berwujud). LG sudah 70 tahun berpengalaman soal pabrik. Kami provide (menyediakan) semua, otomatisasi, penggunaan AI, agar lebih efisien,” kata Song. 

Leave a comment