Informasi Terpercaya Masa Kini

Warga Kecewa Iuran Rp 5 Juta,Nasib Ribuan Nasi Tumpeng Berakhir Sia-sia,Dibuang Setelah Pemotretan

0 7

TRIBUNJATIM.COM – Warga kecewa karena sudah iuran Rp 5 juta namun nasi tumpeng berakhir dibuang.

Momen tersebut terjadi di peringatan HUT Kabupaten Karawang.

Beredar video viral di media sosial ribuan nasi tumpeng dibuang seusai perayaan HUT Karawang ke-391.

Sontak saja unggahan tersebut menuai beragam komentar dari warganet.

Diketahui nasi tumpeng tersebut dibuat untuk agenda pemecahan rekor nasi tumpeng terbanyak.

Sayangnya, nasi tumpeng tersebut justru terbuang sia-sia.

Diduga bahwa nasi tumpeng beserta lauknya yang dibuang itu sudah tak layak makan.

Ratusan porsi nasi tumpeng harus dibuang seusai sesi pemotretan pada acara tersebut.

Baca juga: Penjelasan Nasi Tumpeng Bernilai Jutaan Rupiah Terbuang Viral, Bupati Karawang: Tidak Layak Makan

Warga yang membawa tumpeng itu juga merekam aksi petugas kebersihan yang membuang tumpeng yang ia bawa.

Padahal ia sudah menghabiskan biaya hingga jutaan rupiah untuk mebuat tumpeng tersebut.

Namun tumpeng yang ia bawa justru dibuang sia-sia oleh petugas kebersihan.

“Tuh liat dibuangin, padahal sayang banget, sayang ya, sampe Rp 5 juta saya patungan buat bikin tumpeng, sayang banget,” kata warga yang menyesali acara tersebut.

“Liat tuh dibuangin, duh sayang banget,” katanya.

Diketahui bahwa dalam rangka HUT Karawang ke-391, Pemerintah Kabupaten Karawang berhasil memecahkan rekor MURI dengan menyiapkan 1.600 nasi tumpeng.

Nasi tumpeng itu juga dibuat berbentuk peta Karawang terbesar yang digelar di Plaza Pemda Karawang.

Nasi tumpeng itu dikabarkan merupakan kolaborasi pentahelix antara pemda, perusahaan, sekolah dan stakeholder lainnya.

Terkait berita tentang nasi tumpeng yang dibuang di Karawang, Bupati Aep Syaepuloh memberikan klarifikasi bahwa sebagian kecil dari nasi tumpeng tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Penjelasan ini menegaskan bahwa tindakan pembuangan sebagian nasi tumpeng tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disajikan kepada masyarakat.

Biasanya, nasi tumpeng yang tidak layak makan dipisahkan dan dibuang untuk mencegah risiko kesehatan.

Bupati berharap penjelasan ini dapat mengatasi kekhawatiran publik dan memperjelas situasi terkait pengelolaan makanan dalam acara tersebut.

Aep juga memastikan sebagian besar nasi tumpeng yang tersisa setelah acara pemecahan rekor langsung dimakan dan dibagikan kepada masyarakat Karawang yang hadir di lokasi acara.

Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan akibat informasi tersebut.

Sebagian besar nasi sudah dimakan dan dibagikan kepada masyarakat yang hadir.

Baca juga: Sudah Iuran Rp5 Juta, Warga Sedih Ribuan Nasi Tumpeng Dibuang usai HUT Karawang, Bupati Minta Maaf

Raih Rekor Muri

Pemerintah Kabupaten Karawang berhasil memecahkan rekor Muri pada Hari Jadi ke-391 Karawang, Sabtu, 14 September 2024.

Rekor Muri itu didapatkan dengan membuat nasi tumpeng bergambar peta Karawang terbanyak se-Indonesia.

Senior Manager Rekor MURI Triyono mengatakan bahwa rekor nasi tumpeng sebelumnya diraih oleh Kabupaten Sukabumi, namun rekor itu ditumbangkan oleh Kabupaten Karawang.

“Hari ini Karawang mencetak rekor yang bukan hanya nasional saja. Tapi dunia. Karena belum pernah ada yang membentuk peta besar dengan nasi tumpeng sebanyak di Karawang,” kata Triyono, di Karawang, Sabtu, 14 September 202, melansir dari Tribun Bekasi.

Triyono menyebutkan, sesuai dengan hasil verifikasi dan validasi data rekor, maka Karawang kini meraih rekor dunia yang membentuk peta besar menggunakan nasi tumpeng.

Berdasarkan verifikasi, katanya, tercatat bahwa peta Karawang yang dibentuk seluas 25×30 meter dengan menggunakan nasi tumpeng sebanyak 1.600 tumpeng itu masuk rekor terbesar di dunia.

Sementara itu, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menyampaikan rasa bahagianya atas pencapaian rekor dunia.

Bupati Aep mengatakan, nasi tumpeng tersebut bukan dari Pemkab.

Banyak sumbangan dari berbagai badan usaha, diantaranya rumah sakit hingga perusahaan yang ada di kawasan.

“Jadi nasi tumpeng itu dari bantuan pihak luar yang memberikan support untuk Karawang,” ujar Aep.

Aep mengatakan, setelah tercatat sebagai rekor dunia, nasi tumpeng dibagikan secara gratis untuk masyarakat.

Selain itu, ada banyak keberkahan yang didapat dalam pencatatan rekor ini. Yakni membuat para pengusaha katering dan rumahan kebanjiran order.

“Saya tadi dapat laporan ada yang dari rumahan kedapatan 5-10 order nasi tumpeng. Ini artinya membantu perekonomian khususnya sektor UMKM,” ujar Bupati Aep.

Acara ini merupakan bentuk syukuran dan makan-makan bersama warga Karawang di seluruh penjuru mengingat tumpeng yang tersedia mencapai ribuan. 

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Leave a comment