Informasi Terpercaya Masa Kini

Terungkap Fakta Baru Kisruh Pertandingan Aceh Vs Sulteng,Wasit Memimpin Tidak Sesuai Daftar Line-Up

0 7

BANGKAPOS.COM–Fakta terbaru kembali terungkap dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, khususnya pada laga perempat final sepak bola antara Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024).

Ternyata, ada perubahan nama wasit yang memimpin pertandingan yang baru diketahui oleh tim Sulteng setelah pertandingan dimulai.

Manajer Tim Sulteng, Susik SKM, menyebutkan bahwa wasit yang seharusnya memimpin laga adalah Achmad Hafid Hilmi asal Sidoarjo, Jawa Timur, sesuai dengan daftar line-up sebelum pertandingan.

Namun, pada pertandingan Aceh vs Sulteng, wasit yang memimpin laga ternyata wasit asal Palembang, Sumsel, Eko Agus Sugih Harto.

Bahkan, pihak Sulteng baru mengetahui secara resmi perubahan itu pada Minggu pukul 09.00-10.00, seusai panitia melalui petugas pendamping tim Sulteng mengantarkan daftar susunan pemain dan perangkat pertandingan yang baru.

Pada daftar tersebut diketahui bahwa wasit yang memimpin adalah Eko Agus Sugih Harto.

“Harusnya, kalau ada perubahan wasit, panitia memberitahukannya kepada kedua tim. Wasit yang diganti juga harus wasit cadangan yang terdaftar dalam susunan perangkat pertandingan,” ucap dia. 

“Panitia berdalih ada salah tik sehingga kami diberikan daftar susunan pemain dan perangkat pertandingan yang baru pada pagi ini. Itu tidak masuk akal untuk ajang sebesar PON,” kata Susik dikutip dari Kompas.id.

Wasit Eko Kena Bogem

Eko Agus Sugiharto menjadi sorotan dalam laga ini, setelah beberapa keputusannya dianggap kontroversial dan memicu amarah pemain Sulteng.

Salah satu insiden besar terjadi ketika Eko memberikan kartu merah kepada dua pemain Sulteng, yaitu Wahyu Alman pada menit ke-74 dan Moh Akbar pada menit ke-85. 

Keputusan tersebut memicu protes keras dari para pemain dan ofisial Sulteng.

Klimaksnya terjadi pada menit ke-97, ketika Eko memberikan penalti kepada Aceh,  meski tayangan ulang menunjukkan tidak adanya kontak fisik yang terjadi.

Akibat keputusan tersebut, terjadi insiden pemukulan oleh pemain Sulteng, Muhammad Rizki Saputra, yang melayangkan bogem mentah kepada wasit.

Tak ayal, aksi protes pemain Sulteng semakin meledak-ledak. 

Kepemimpinan wasit sepanjang laga dikatakan beberapa media lain berat sebelah.

Hingga tak disangka, salah satu pemain Sulteng Muhammad Rizki yang tengah naik pitam langsung memukul wasit di bagian kepala hingga tersungkur jatuh.

Wasit kemudian sampai ditandu ke luar lapangan dengan menggunakan ambulans untuk diberikan pertolongan.

Situasi itu juga sempat memancing kemarahan pendukung tuan rumah yang sempat melemparkan botol-botol ke lapangan.

Saat tensi panas tersebut, pertandingan terpaksa dihentikan. 

Hingga kemudian beberapa menit, laga kembali dimulai dengan tendangan penalti dari Aceh. 

Namun, eksekusi penalti tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik.

Rizki pun mendapat kartu merah yang menjadi kartu merah ketiga Sutleng pada laga tersebut.

Tak berapa lama kemudian, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti. 

Wasit memberikan hadiah penalti usai pemain Sulteng dianggap melakukan handball. 

Akmal Juanda mengambil penalti pun sukses melakukan tugasnya, dan skor menjadi imbang 1-1. 

Setelah peluit panjang dibunyikan wasit, laga seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Namun, tim Sulteng memutuskan untuk mengundurkan diri alias WO yang membuat Aceh yang dipastikan lolos ke semifinal, sementara Sulteng harus terhenti langkahnya di babak 8 besar. 

Laga Aceh vs Sulteng di PON 2024 menjadi sorotan bukan hanya karena permainan di lapangan, tetapi juga karena keputusan wasit yang memicu ketegangan.

Pergantian wasit secara mendadak dan sejumlah keputusan kontroversial sepanjang pertandingan membuat situasi semakin memanas, hingga berujung pada insiden pemukulan terhadap wasit.

(Bangkapos.com/Kompas.id/Sripoku.com/TribunJabar.id)

Leave a comment