Informasi Terpercaya Masa Kini

Paus Fransiskus Menyentil Sikap Kamala Harris dan Donald Trump yang Menentang Kehidupan

0 19

POS-KUPANG.COM, ROMA – Paus Fransiskus menyentil dua calon presiden Amerika Serikat ( AS), Kamala Harris dan Donald Trump yang sikapnya menentang kehidupan.

Sri Paus pun meminta kepada umat Katolik AS untuk memilih lesser evil atau sosok dengan sikap jahat yang lebih sedikit dalam pemilihan presiden bulan November 2024. 

Hal tersebut dikatakan Paus Fransiskus  saat jumpa pers dalam penerbangan  dari Singapura ke Roma pada Jumat (13/9/2024). 

Paus Fransiskus barus saja menjalani tur maraton selama 12 hari yang melelahkan di Asia Tenggara dan Oseania. Sri Paus melakukan kunjungan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura. 

Paus Fransiskus mengkritik wakil presiden Harris atas sikapnya yang mendukung hak-hak aborsi. Pemimpin Tahta Suci mengatakan prosedur itu adalah pembunuhan. 

Paus Fransiskus juga mengatakan rencana Dobald Trump untuk mendeportasi jutaan imigran dari Amerika Serikat adalah dosa besar. 

Dilansir dari Sky News, Paus Fransiskus meminta umat Katolik Amerika Serikat untuk memilih lesser evil saat mereka pergi ke tempat pemungutan suara pada bulan November. 

Ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait hal itu. 

Paus Fransiskus memang tidak menyebutkan nama Harris atau Trump, dan malah merujuk secara khusus pada kebijakan dan gender mereka. Meski begitu, ia mengatakan bahwa umat Katolik harus memilih. 

“Tidak memberikan suara itu jelek. Itu tidak baik. Anda harus memilih,” ujarnya. 

“Anda harus memilih lesser evel. Siapa yang lebih kecil kejahatannya? Wanita itu, atau pria itu? Saya tidak tahu.” 

“Keduanya menentang kehidupan, baik yang mengusir migran, atau yang membunuh anak-anak,” tambahnya.

Kamala Harris telah bersumpah untuk menandatangani undang-undang apa pun yang disahkan oleh Kongres AS yang akan memulihkan perlindungan nasional untuk akses aborsi, yang dibatalkan oleh Mahkamah Agung dua tahun lalu. 

Sebelumnya, Donald Trump mengatakan akan menindak tegas imigrasi ilegal dan mendeportasi jutaan imigran yang sudah berada di AS. 

Dia juga tidak mengesampingkan pembangunan kamp-kamp penahanan bagi imigran yang tidak berdokumen. 

Umat Katolik AS  berjumlah sekitar 52 juta di seluruh AS dan merupakan kelompok pemilih yang penting dalam konstelasi politik Amerika Serikat. 

Di beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran, termasuk Pennsylvania dan Wisconsin, satu dari lima orang dewasa beragama Katolik. 

Paus biasanya berhati-hati dalam menimbang-nimbang dalam pemilihan politik, namun sering mengkritik aborsi, yang secara tegas dilarang oleh agama Katolik. 

Namun, ia juga pernah mengkritik retorika anti-imigran yang dilontarkan Trump pada pemilu 2016. Paus mengatakan bahwa Trump bukan orang Kristen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Ini Kritik Paus Fransiskus untuk Kamala Harris dan Donald Trump

Leave a comment