Informasi Terpercaya Masa Kini

Klarifikasi Rocky Gerung Setelah Dilaporkan ke Polisi Soal Sebut Gibran Sering Terima Uang Menteri

0 13

TRIBUNBENGKULU.COM – Rocky Gerung akhirnya buka suara setelah heboh dilaporkan ke kepolisian atas tudingan penyebaran isu hoaks bahwa Gibran Rakabuming kerap menerima uang dari menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam video diunggah channel YouTube Rocky Gerung, ia menjelaskan awal mula muncul kesalahpahaman hingga mencuat narasi isu dirinya menuding Gibran menerima uang menteri.

Menurut Rocky Gerung, dirinya sama sekali tidak menuding Gibran Rakabuming, tapi dia hanya menceritakan ulang pengakuan dari Gibran menerima kunjungan para menteri.

Rocky Gerung mengaku pernah bertemu langsung dengan Gibran membahas hal tersebut saat Gibran belajar politik dengannya.

“Jadi sebetulnya, itu adalah upaya saya untuk mengetahui, tetapi ya, kalau mau lebih lengkap, tanya Gibran lah. Apa yang dia maksud waktu itu,” kata Rocky Gerung.

“Karena Gibran pernah berkunjung ke rumah saya, ke tempat saya, untuk belajar politik.”

“Dan itu tidak berlangsung ternyata, cuma satu kali pertemuan itu.”

“Maka, ada percakapan yang saya maksudkan.”

Setelah mendengar pengakuan Gibran, menurut Rocky ia menanyai langsung maksud perkataan Gibran tersebut.

“Oh ya, memang saya langsung tanya, kalau menteri datang ke tempatmu, sebagai anak presiden, walaupun juga sebagai walikota.”

“Apakah mereka bawa duit, duit APBN, apakah bawa amplop, amplop untuk nyogok.”

“Kalau itu terjadi, you tuh koruptor.”

“Lalu dia tertawa, dan mungkin dia berpikir, bagaimana menjawabnya tuh.”

Jadi menurut Rocky Gerung, dirinya sama sekali tidak mengeluarkan tudingan bahwa Gibran menerima uang dari menteri.

“Jadi betul, bahwa gibran mengatakan, ya bolak-balik menteri berkunjung tuh,” katanya.

“Nah saya tidak mau kejar langsung tuh menteri siapa, berkunjung demi apa, tetapi kecurigaan saya, itu dalam rangka pengkondisian.”

“Dari beberapa menteri yang mungkin. Konteksnya mau diganti atau direshuffle.”

Namun demikian, kata Rocky, dirinya mengaku merasa ingin tahu lebih jauh dengan pernyataan Gibran tersebut. 

“Tapi tetap, saya punya curiositas (keingintahuan) untuk tahu tuh, kenapa menteri bolak-balik mengunjungi anak presiden,” ujarnya.

“Ya mungkin ada soal APBN, APBD, atau mungkin proyek.”

“Tetapi buat saya, sesuatu yang melekat di dalam kepala saya. Begitu ada menteri menghubungi anak presiden, itu artinya di belakang layar, ada tukar tambah kekuasaan.”

Menurutnya, tukar tambah kekuasaan itu bisa berakibat pada potensi korupsi. 

“Kenapa gak langsung ke presiden aja, kenapa ke Gibran, tetapi Gibran waktu itu kan walikota,” lanjutnya.

“Jadi mungkin juga ada kerjasama departemen, tetapi lebih dari sekedar kerjasama, dugaan hipotetik saya.”

“Pasti ada tukar tambah kekuasaan di situ.”

Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi

Sebelumnya, Rocky Gerung resmi dilaporkan DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (Foksi) yang merupakan bagian dari Relawan Gibran Rakabuming Raka ke Polda Metro Jaya, Sabtu (7/9/2024).

Rocky Gerung dilaporkan atas tudingan penyebaran isu hoaks bahwa Wakil Presiden Terpilih itu kerap menerima uang dari menteri pemerintahan Joko Widodo setiap hari Sabtu.

Ketua Foksi Muhammad Natsir Sahib mengatakan, pihaknya bersama aktivis telah membuat laporan polisi melalui Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) pada hari ini Sabtu (7/9/2024).

Menurutnya, apa yang ditudingkan Rocky Gerung sebuah narasi yang seolah-olah ingin mengamputasi kepercayaan publik terhadap Gibran.

“Ini sebagai upaya saya sebagai pendukung Gibran, saya kebetulan relawan kemarin, dan juga termasuk masyarakat yang dirugikan ingin memberikan laporan kepada kepolisian,” kata Natsir saat ditemui, Sabtu (7/9/2024).

Natsir menyebut laporannya masih dalam tahap pengkajian dari pihak Polda.

Dia menjelaskan dalam delik secara unsur pidana memenuhi.

Namun secara teknis pelaporan masuk ke Pasal 310 dan 311 sehingga harus Gibran yang melaporkan langsung.

“Tapi kalau masuk undang-undang ITE, itu yang sedang lagi dikaji karena memang kehebohan di masyarakat tidak ada,” ungkapnya.

Dia menambahkan akan segera melakukan somasi kepada Rocky Gerung untuk mengklarifikasi pernyataannya kepada publik bahwa apa yang disampaikan tersebut tidak benar.

“Saya berharap 1 x 24 jam (klarifikas) sesama anak bangsa saya menghormati juga pernyataan Rocky Gerung sebagai pengkritik dan influencer tapi tolong jaga adab dan etika,” tukasnya.

Sebelumnya, akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menuding Gibran Rakabuming Raka kerap menerima jatah uang dari menteri sang ayah, Presiden Jokowi.

Uang tersebut, diungkapkan Rocky Gerung, diberikan para menteri kepada wapres terpilih setiap hari Sabtu.

Atas dasar pengakuan Rocky Gerung itu, publik mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusutnya.

KPK Angkat Bicara

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mempersilakan bagi masyarakat yang mengetahui information tersebut untuk segera melapor ke KPK.

“Bila ada masyarakat yang mengetahui adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara negara, kami mengimbau dan mempersilahkan masyarakat untuk dapat menyampaikan ke KPK, membuat laporan,” kata Tessa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).

“Sehingga apa yang disangkakan bisa jelas nanti ditelusuri dan tidak menjadi fitnah atau hoaks lah kalau sekarang disampaikan,” sambungnya.

Tessa mengatakan, KPK membuka diri untuk masyarakat mengadukan hal dimaksud ke Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM).

Dia melanjutkan, publik tidak perlu melaporkan langsung ke Gedung KPK, melainkan bisa melalui cara lain. Caranya bisa dilihat pada situs kpk.co.id.

Kata Tessa, KPK bisa saja dengan sendirinya mencari bahan terkait dugaan tindak pidana korupsi.

Namun, apabila ada laporan masuk, maka penanganannya bisa lebih cepat.

“Secara prosedur bahan itu bisa dikumpulkan melalui open source, tetapi perlu ada orang yang melaporkan, jadi perlu ada initial report lah,” kata Tessa.

“Tapi atas dugaan-dugaan tersebut, KPK tidak diam saja, tetap mengumpulkan, jadi begitu nanti ada laporan yang masuk tentunya bisa lebih cepat lah,” katanya lagi.

Rocky Gerung Keceplosan

Dikutip dari Tribun Jakarta, pengamat politik, Rocky Gerung, mengkritik Gibran Rakabuming Raka sebagai seorang koruptor usai menerima uang dari berbagai macam menteri ayahnya, Joko Widodo, setiap Sabtu.

Hal itu terungkap ketika Rocky menjadi seorang narasumber di acara debat di salah satu stasiun TV swasta pada Selasa (3/9/2024).

Ia awalnya membantah bahwa kritikan yang selama ini dilontarkan ke Jokowi karena didasari kebencian.

Ia mengeklaim hubungan Jokowi dengan dirinya baik-baik saja.

Bahkan, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, datang sendiri ke rumah Rocky untuk meminta dikritik.

“Gibran ke rumah saya. ‘Om Rocky, saya mau belajar’. ‘Duduk di situ luh, kalau mau belajar tuh’. ‘Kasih saya kritik Om Rocky,” ujar Rocky menirukan percakapannya dengan Gibran seperti dikutip dari acara Rakyat Bersuara di iNews yang tayang pada Selasa (3/9/2024).

Kepada Gibran, Rocky tidak hanya mengkritiknya, tetapi juga adik mertuanya, Bobby Nasution.

“Anda belum saya kritik karena belum jadi wakil presiden. Pada waktu itu, dia wali kota (Surakarta), saya kritik,” ujarnya.

Dalam pertemuan di rumahnya itu, Gibran sempat bercerita bahwa setiap Sabtu, menteri mendatanginya dan memberikan uang.

Mendengar pengakuan Gibran, Rocky mengkritiknya sebagai seorang koruptor.

“Setiap Sabtu, berbagai macam menteri datang ke dia, kasih duit supaya Solo…. Saya bilang you koruptor tuh. Saya kasih kritik dia enggak marah,” ujarnya.

Selain minta dikritik, Gibran datang ke rumah Rocky karena bosan dengan kuliah-kuliah yang diberikan PDI Perjuangan.

“‘You datang sebagai apa?’ ‘Mendua om, saya juga datang karena saya bosan ikut-ikut di sekolah PDI Perjuangan’,” ujar Rocky.

Rocky melanjutkan bahwa dirinya konsisten untuk menjadi seorang kritikus. Ia menolak tawaran menjadi pejabat di pemerintahan.

“Saya memilih menjadi kritikus, orang menawarkan jadi pejabat enggak mau. Saya mau jadi kritikus saja. Jadi saya mau jujur katakan itu. Jadi, tidak semua yang kotor itu tidak berguna,” katanya.

Rocky Gerung mengaku dirinya getol mengkritik dan mencaci maki Joko Widodo.

Dia yakin tidak akan terjerat pidana melakukan perbuatan itu. Sebab, pasal penghinaan presiden sudah lenyap.

“Saya tetap akan kasih kritik, apapun itu hak saya dan tidak mungkin saya dipidana kalau saya caci maki Jokowi atau saya muji Jokowi. Pasal itu tidak ada lagi, tidak ada lagi pasal penghinaan presiden. Udah hilang,” ujar Rocky seperti dikutip dari Rakyat Bersuara yang tayang di iNews pada Selasa (3/9/2024).

Pasal itu dihilangkan berkat perjuangannya saat bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) pada tahun 1998.

“Saya penasehat ahli Buyung Nasution dalam soal-soal untuk membereskan demokrasi. Jadi, dari 98 saya tahu akal pikiran tentang perubahan konstitusi itu,” katanya.

Rocky pun mempersilakan siapa saja untuk mengkritik dan mencaci maki presiden.

Pasalnya, kata Rocky, presiden bukan lah orang melainkan sebuah jabatan publik.

“Anda caci maki aja, enggak akan dipidana itu, karena Rakyat Indonesia melalui ketetapan MPR mengerti bahwa presiden itu bukan orang, dia fungsi, dia jabatan publik,” kata Rocky. (**)

Leave a comment