POPULER SUMBAR: Bendera Raksasa di Puncak Pari Sawahlunto dan Penemuan Tulang Manusia Berserakan
TRIBUNPADANG.COM – Simak sejumlah berita populer Sumbar yang menarik dibaca setelah tayang dalam 24 jam terakhir di laman TribunPadang.com.
Ada berita terntang Tim gabungan Vertical Rescue Kota Sawahlunto melakukan pengibaran Bendera Merah Putih ukuran besar 25×15 meter di Puncak Pari Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (17/8/2024).
Petugas yang terlibat dalam pemasangan bendera merah putih raksasa itu terdiri dari 25 orang dengan 21 laki -laki dan 4 perempuan.
Kemudian, warga Jorong Batu Gadang, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Puar, Kabupaten Agam, dikejutkan dengan penemuan tulang manusia yang berserakan di pinggir sungai, Jumat (16/8/2024) kemarin.
Atas temuan tersebut, kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terkait identitas korban.
Baca selengkapnya lewat artikel berikut ini:
1. HUT Ke-79 RI, Bendera Merah Putih Raksasa Berhasil Dikibarkan di Puncak Pari Sawahlunto Sumbar
Tim gabungan Vertical Rescue Kota Sawahlunto melakukan pengibaran Bendera Merah Putih ukuran besar 25×15 meter di Puncak Pari Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (17/8/2024).
Ketua Vertical Rescue Kota Sawahlunto, Hanki Frandamurya melalui Ritu menjelaskan, pengibaran bendera raksasa itu untuk memperingati HUT ke-79 RI.
Petugas yang terlibat dalam pemasangan bendera merah putih raksasa itu terdiri dari 25 orang dengan 21 laki -laki dan 4 perempuan.
Dirincikannya, anggota itu berasal dari Tim Verical Rescue 15 orang, Pemdam Kebakaran Kota Sawahlunto, tujuh orang dan FPTI tiga orang.
“Sebelum pelaksanaan telah dilakukan persiapan tempat berupa pembersihan jalur dan pemasangan angkor selama 2 hari,” katanya.
Baca juga: Upacara HUT Ke-79 RI di Kota Pariaman Berlangsung Khidmat dan Lancar
Ia menambahkan, bendera raksasa akan dipasang di Puncak Pari sampai akhir bulan Agustus 2024.
“Pemasangannya dihitung sejak saat ini sampai akhir bulan Agustus nanti baru kami turunkan,” ungkapnya.
Lanjut Ruri, pengibaran benda raksasa ini telah menyelimuti bebatuan di bukit tersebut dan ini salah satu peran serta dalam semangat nasionalisme.
“Pengibaran bendera raksasa ini sudah dilakukan sebanyak enam kali, peserta yang ikut menyaksikan terbuka untuk umum,” tutupnya.
2. Tulang Manusia Berserakan Ditemukan Warga di Sungai Puar Agam Sumbar, Polisi Lakukan Identifikasi
Warga Jorong Batu Gadang, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Puar, Kabupaten Agam, dikejutkan dengan penemuan tulang manusia yang berserakan di pinggir sungai, Jumat (16/8/2024) kemarin.
Kasi Humas Polresta Bukittinggi, Iptu Marjohan mengatakan ditemukan oleh masyarakat yang sedang pergi berburu sekira pukul 16.45 WIB.
“Iya benar ada penemuan tulang manusia di pinggir sungai kawasan Sungai Pua. Sementara itu kondisi tulang sudah berserakan di beberapa bagian,” katanya, Sabtu (17/8/2024).
Marjohan juga mengatakan kerangka manusia tersebut sudah dievakuasi pihaknya ke RS Ahmad Mochtar Bukittinggi.
Menurut Marjohan, lokasi penemuan tulang manusia tersebut jauh dari area pemukiman masyarakat.
Baca juga: Bupati Agam dan Forkopimda Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo
“Lokasi temuan ini jauh dari pemukiman masyarakat. Kita harus melewati jalan setapak yang tidak bisa dilewati kendaraan roda dua selama 30 menit. Jadi temuan ini jauh dari pemukiman,” ungkapnya.
Atas temuan tersebut, Marjohan mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait identitas korban.
“Untuk indentitas korban belum diketahui. Karena masih dalam lidik Satreskrim bersama jajaran Polsek Banuhampu. Jadi saat ini kita masih mencari indentitas korban dan menunggu laporan masyarakat terkait kehilangan anggota keluarga,” tuturnya.
Baca juga: Agam Gelar Marching Band Festival Kedua di GOR Rang Agam
Kerangka manusia tersebut menurutnya saat ini juga masih disimpan RS Ahmad Mochtar Bukittinggi. Polisi masih menunggu laporan masyarakat terkait kehilangan pihak keluarga untuk dilakukan autopsi lebih lanjut.
“Kita belum melakukan autopsi jasad korban. Jasad itu masih kita simpan di RS Ahmad Mochtar, menunggu ada masyarakat yang kehilangan anggota keluarga untuk penyelidikan lebih lanjut,” tutupnya. (*)