Informasi Terpercaya Masa Kini

Kata Ahok Bila PDIP Memberinya Rekomendasi Melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta

0 5

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Perekonomian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok mengatakan siap maju melawan Ridwan Kamil dalam pemilihan gubernur Jakarta 2024 bila mendapatkan rekomendasi partai.

“Sebagai kader, ke mana pun kita siap-siap saja, diperintah, ya siap. Kan tugas,” kata Ahok di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024 seperti dikutip dari Antara.

Dia pun menyerahkan keputusan pencalonan Pilgub Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP, dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri. Adapun Tim Desk Pilkada PDIP terus melakukan komunikasi politik dengan partai lain.

“Dari sekjen sama tim pilkada, ya, mereka memang melakukan komunikasi terus dengan beberapa partai, terutama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),” ujarnya.

Ahok mengatakan akan menjalankan apa pun keputusan PDIP. Sebagai kader, dia mengaku selalu menerima dan menjalankan keputusan dan aturan partai.

“Salah satu syarat jadi kader pelopor PDIP adalah disiplin berorganisasi. Apa pun keputusan dari partai, seluruh kader harus taat. Kalau tidak, ya keluar,” tutur Ahok.

PDIP Tak Biarkan Ridwan Kamil Lawan Kotak Kosong

Sebelumnya, PDIP menyatakan tidak akan membiarkan Ridwan Kamil, calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta 2024.

“Yang jelas PDIP punya kader-kader internal yang potensial. Kita punya Ahok, Bang Rano (Karno), itu bisa dipertimbangkan. Selain tadi disampaikan, Pak Anies,” ujar Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024.

Di sisi lain, dia mengaku PDIP tak bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa berkoalisi dengan partai politik lain karena PDIP tak memiliki cukup kursi di DPRD Jakarta.

“Kita perlu bekerja sama dengan partai-partai yang lain. Artinya apa? Di Jakarta itu sebetulnya masih banyak potensi pemimpin yang paham dan punya rekam jejak yang baik. Jadi bukan hanya Ridwan Kamil,” ucapnya.

Djarot mencontohkan Rano Karno yang memiliki pengalaman memimpin Provinsi Banten. Nama Rano turut dipertimbangkan untuk diusung PDIP pada Pilgub Jakarta.

Dia menuturkan partainya kini telah membangun komunikasi politik dengan PKB.

“Karena PDIP perlu tujuh kursi lagi, ya. PKS juga butuh 4 kursi lagi, berani tidak misalnya PKS begitu, ya mengusung Pak Ahok misalkan, nah itu luar biasa,” ujarnya.

PDIP Tak Khawatir Dikepung KIM Plus di Pilgub Jakarta

Adapun Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tak khawatir soal isu Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus yang akan mengepung partainya dalam Pilgub Jakarta. Menurut dia, pengepungan selayaknya dilakukan terhadap permasalahan bangsa, bukan justru ditujukan kepada PDIP.

“Yang kita kepung itu seharusnya penyakit bangsa ini untuk kita perangi bersama: korupsi, illegal logging, illegal mining, dan narkoba,” kata Hasto saat menjawab pertanyaan wartawan di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Hasto menyatakan partainya tidak gentar jika seandainya mayoritas partai politik lain lebih memilih merapat ke KIM Plus—koalisi yang merepresentasikan dukungan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto. Dia menyebutkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah memberi mandat kepada kadernya untuk berjuang.

“Kekuasaan itu tidak bisa dikepung, karena ada kekuatan rakyat,” kata Hasto.

Hasto pun menanggapi santai manuver PKB, PKS, dan Nasdem yang mencoba merapat ke KIM Plus untuk Pilgub Jakarta. Dia menyatakan PDIP optimistis meski tetap berseberangan dengan pemerintah.

“Politik harus percaya diri. Yang tidak percaya diri dalam politik itu akan dipermainkan oleh pihak lain. Maka, setiap partai punya kedaulatannya masing-masing,” kata Hasto.

Menurut Hasto, kader partainya akan tetap setia menjaga nama baik PDIP dan mendukung Megawati. Dia menegaskan seluruh lapisan PDIP bergerak secara disiplin dan militan.

“Kami ini tidak neko-neko ketika membangun kerja sama. Tidak pernah menusuk dari belakang. Ini menjadi salah satu daya lebih bagi PDIP,” kata Hasto.

SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANTARA

Pilihan editor: Ketika PDIP Tak Ingin Tergesa-gesa Umumkan Bacagub di Pilgub Jakarta dan Banten

Leave a comment