Pejabat Tinggi Israel: Serangan Hizbullah Makin Mematikan Dari Hari Ke Hari
Pejabat Tinggi Israel: Serangan Hizbullah Makin Mematikan Dari Hari Ke Hari
SERAMBINEWS.COM – Seorang pejabat tinggi Israel mengingatkan pemerintah Benjamin Netanyahu terkait serangan Hizbullah yang semakin intensif.
Ia mengatakan, serangan Hizbullah semakin mematikan dari hari ke hari.
Hizbullah telah meningkatkan operasinya di wilayah Utara, karena serangan-serangan ini menjadi lebih mematikan dan lebih kuat.
Hal itu diungkapkan Kepala Dewan Upper al-Jalil Israel, Giora Zaltz pada Sabtu (10/8/2024).
Zaltz, yang mengepalai otoritas lokal yang mengatur sebagian besar wilayah utara yang diduduki Israel, mengatakan bahwa wilayah-wilayah ini menjadi semakin tidak aman.
Pejabat itu mengkritik pemerintah pusat Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, atas kebijakannya di utara.
“Pemerintah Netanyahu menemukan, dalam beberapa minggu terakhir, bahwa ada musuh di perbatasan utara yang disebut Hizbullah dan mereka menunggu tanggapan [Hizbullah] atas pembunuhan komandan (Fouad) Shokor di pinggiran selatan Beirut,” jelas Zaltz.
Baca juga: Muak Berunding sama Israel, Hamas Tak Kirim Delegasi di Pertemuan Kamis Nanti usai Tewasnya Haniyeh
Ia menekankan bahwa situasi di wilayah utara semakin memburuk dari hari ke hari.
Ia mengatakan, sirine perang di wilayah utara sertiap hari berbunyi dan meraung-raung akibat serangan pesawat tak berawak dan roket Hizbullah.
Pejabat Israel mengungkapkan bahwa puluhan unit perumahan pemukim telah dihancurkan, area yang luas telah dibakar, dan puluhan korban telah tercatat di antara tentara dan pemukim Israel.
Selain kerugian material dan manusia yang diderita oleh pendudukan Israel, Zaltz menunjuk pada sektor perawatan kesehatan, perbankan, dan pendidikan yang sama sekali tidak berfungsi di wilayah utara.
Zaltz menegaskan kembali seruannya untuk perubahan radikal dalam strategi pemerintah Israel di wilayah utara yang akan memungkinkan para pemukim yang dievakuasi untuk kembali ke pos-pos kolonial mereka.
Pada Senin (12/8/2024) dini hari, Hizbullah melancarkan serangan 30 roket melintas ke Israel dari Lebanon, menuju daerah sekitar Nahariya.
Kelompok itu mengatakan serangkaian roket Katyusha ditembakkan ke markas besar Divisi ke-146 yang baru didirikan di Giaton pada Senin dini hari.
Ditambahkannya, operasi itu dilakukan sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap wilayah sipil di Lebanon selatan, khususnya di kota Maaroub serta untuk mendukung warga Palestina di Gaza.
“Para pejuang Perlawanan Islam pada hari Senin, 12-08-2024, membombardir markas komando Divisi 146 yang baru didirikan di Jaatoun dengan rentetan roket Katyusha,” kata pernyataan itu.
Media Israel melaporkan kalau sistem pertahanan udara Iron Dome Israel tidak mampu mencegat sebagian besar rudal Hizbullah itu.
Baca juga: Harap-harap Cemas, Publik Israel Menyakini Serangan Iran Bakal Terjadi dalam Beberapa Hari Ini
Menurut saluran TV Al-Manar Lebanon, suara ledakan terdengar di kota Nahariya hingga daerah Al-Kariyot di kota Haifa.
Beberapa sumber melaporkan bahwa lebih dari 30 roket ditembakkan dari Lebanon ke arah utara Israel.
Israel telah mengonfirmasi laporan tersebut, dengan mengatakan serangan roket tersebut memicu sirene peringatan di Nahariya dan wilayah Galilea Barat.
Serangan baru itu terjadi beberapa jam setelah Hizbullah melancarkan serangkaian serangan pesawat tak berawak, roket, dan rudal terhadap pangkalan Zionis.
Dalam serangan roket pada hari Minggu sebelumnya, pejuang Hizbullah menargetkan sekitar pangkalan militer tempat tentara Zionis berkumpul.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok perlawanan Hizbullah mengatakan bahwa pesawat tempurnya menyerang pangkalan Malikiyah, yang mengakibatkan kerusakan berat pada fasilitas mata-mata musuh.
Mereka juga mengumumkan dua serangan terpisah terhadap pangkalan militer Al Marj dan Ruwaisat Al-Alam.
Sehari sebelumnya, Minggu (11/8/2024), Hizbullah mengumumkan serangkaian operasi baru yang dilakukan oleh para pejuangnya terhadap lokasi militer dan tentara Israel di sepanjang perbatasan.
Hizbullah menyatakan bahwa operasi militernya untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan Perlawanan mereka yang berani dan terhormat.
Seraya menambahkan bahwa semua serangannya mengenai sasaran dengan tepat.
Pada pukul 7:30 pagi (waktu setempat), unit artileri Hizbullah menembaki lokasi militer al-Marj.
Kemudian, pada pukul 9:15 pagi, pejuang Hizbullah menyerang posisi yang digunakan oleh tentara pendudukan Israel di lokasi militer al-Raheb.
Pada pukul 10:50 pagi, Perlawanan menyerang sekelompok tentara pendudukan, melalui senjata roket yang tidak disebutkan namanya, di lokasi militer Birket Risha.
Dua puluh menit kemudian, para pejuang Hizbullah menyerang kelompok tentara pendudukan Israel lainnya, kali ini di Barak Mitat.
Empat puluh lima menit setelah Minggu siang, pejuang Hizbullah menghancurkan perangkat mata-mata Israel yang dipasang di lokasi militer al-Malikiyah dengan drone pandangan orang pertama (FPV).
Pada pukul 3:05 sore, perangkat lunak mata-mata Israel di situs militer Roueissat al-Alam di Perbukitan Kfar Chouba, Lebanon yang diduduki juga dihancurkan oleh pejuang Perlawanan.
Kemudian, pada pukul 4:22 sore, Perlawanan menyerang situs Roueissat al-Alam untuk kedua kalinya dengan “senjata roket” yang tidak disebutkan namanya.
Pejuang Hizbullah juga mengarahkan drone FPV lainnya, kali ini menargetkan posisi yang digunakan oleh tentara pendudukan Israel di situs militer al-Malikiyah.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)