FBI Konfirmasi Trump Terkena Peluru dalam Upaya Pembunuhan
NEW YORK, KOMPOAS.com – FBI pada Jumat (26/7/2024) mengonfirmasi, mantan presiden AS Donald Trump memang terkena peluru atau pecahan peluru dalam upaya pembunuhan.
“Yang mengenai telinga mantan Presiden Trump adalah peluru, apakah utuh atau terpecah menjadi potongan-potongan kecil, yang ditembakkan dari senapan milik pelaku,” kata FBI dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Telinga kanan Trump diketahui kedapatan berlumuran darah ketika berada di panggung rapat umum kampanye di Pennsylvania pada 13 Juli lalu.
Baca juga: Jajak Pendapat WSJ: Trump Unggul Tipis dari Harris
FBI pun menganggap penyerangan tersebut sebagai upaya pembunuhan.
Ketika itu, ada seorang pria bersenjata yang menembakkan delapan peluru dari luar perimeter keamanan acara ke arah Trump.
Sebelumnya, Direktur FBI Christopher Wray mengatakan kepada anggota parlemen AS pada Rabu (24/7/2024), bahwa ada keraguan mengenai apakah peluru atau pecahan peluru yang mengenai telingan Trump.
Menyusul pernyataan baru dari FBI, politikus Partai Republik itu memposting di platform Truth Social miliknya, “Saya berasumsi bahwa itu adalah sebuah permintaan maaf terbaik yang akan kita dapatkan dari Direktur Wray, tapi permintaan maaf itu diterima sepenuhnya!”.
Sebelumnya pada Jumat (26/7/2024), dia mengunggah sebuah surat dari mantan dokter Gedung Putih yang mengatakan luka itu hampir pasti disebabkan oleh peluru.
“Sama sekali tidak ada bukti bahwa itu adalah sesuatu yang lain selain peluru,” tulis Ronny Jackson, yang kini menjadi anggota kongres dari Partai Republik dari Texas, di Truth Social.
Dalam insiden penembakan Trump, dua peserta rapat umum kampanye terluka parah, dan seorang petugas pemadam kebakaran Pennsylvania berusia 50 tahun ditembak mati, menurut para pejabat.
Pria bersenjata itu dibunuh oleh penembak jitu Dinas Rahasia AS.
Baca juga: Janji Trump di Hadapan Netanyahu
Sejak penembakan tersebut, Trump telah menjadikan serangan itu sebagai bagian penting dari kampanye-kampanyenya, dengan mengatakan kepada kerumunan massa di Michigan bahwa ia “mengambil peluru untuk demokrasi”.
Pada Konvensi Nasional Partai Republik, Trump mengatakan, ia memiliki “Tuhan di pihaknya” saat ia menggambarkan serangan itu.
Dan pada rapat umum Trump, banyak pendukung mantan presiden ini mengenakan perban di telinga kanan mereka, merujuk pada serangan tersebut.
Pada Kamis (25/7/2024), Trump juga membantah komentar Wray dan menuduhnya memiliki keberpihakan politik.
“Sayangnya, peluru itu mengenai telinga saya, dan menghantamnya dengan keras. Tidak ada kaca, tidak ada pecahan peluru,” katanya.
Investigasi New York Times yang diterbitkan pada Jumat mengatakan, “analisis rinci tentang lintasan peluru, rekaman, foto, dan audio… sangat menunjukkan bahwa Trump terserempet peluru pertama dari delapan peluru yang ditembakkan oleh penembak”.
Baca juga: Trump Sebut Kamala Harris Orang Kiri Radikal
Tim kampanye Trump belum merilis laporan medis atau pernyataan dari dokternya saat ini, dan malah mengutip Jackson -mantan dokter Gedung Putih yang merupakan sekutu politik yang setia dari mantan presiden tersebut.