Informasi Terpercaya Masa Kini

Kecurigaan Keluarga pada Hari Pertama Kematian Asep: Juhariah Tak Tampak Sedih dan Silvia Tersenyum

0 15

KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com – Keluarga sempat bingung dengan istri korban pembunuhan berencana Asep Saepudin (45), Juhariah (45), yang tidak berada di samping suaminya saat almarhum terbujur kaku di ruang tengah rumah mereka, Kamis (27/6/2024).

Ketika kedua adik korban, yakni Ade Mulyana (43) dan Ahmad Wahyudi (33) datang ke tempat kejadian perkara (TKP), Juhariah diketahui berada di ruangan yang berbeda.

Dia hanya melihat anak pertama Asep dan Juhariah, Silvia Nur Alfiani (22), yang juga merupakan salah satu tersangka dalam kasus pembunuhan berencana korban.

“Saat itu, saya juga bingung, enggak ada istrinya, di ruang tengah itu enggak ada istrinya, anaknya ada. Silvia, hanya lihatin saja,” ujar Ade saat ditemui di RT 03/RW 04, Desa Taman Rahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/7/2024).

Baca juga: Keluarga Duga Pembunuhan Berencana oleh Juhariah dan Silvia untuk Penguasaan Harta Asep

“Istrinya berada di ruangan yang berbeda dan tidak seperti menampakkan orang sedih dan histeris, atau bagaimana, ya dia tenang saja,” lanjutnya.

Bukan hanya itu, Ade juga melihat Silvia tidak memberikan reaksi kesedihan. Justru, Silvia sempat tersenyum saat Asep tergeletak di ruang tengah kediaman mereka.

“Saya melihat, ‘kok (Silvia) ada senyum-senyum gitu’. Karena, saat orang lagi kayak begini (berduka), dia sempat ada senyum. Saya saja enggak bisa buat senyum di saat kami lagi berduka seperti itu,” ujar Ade.

Tak berselang lama, Yudi menarik Ade ke salah satu ruangan di dalam rumah tersebut.

Yudi mendapatkan informasi bahwa telah terjadi cekcok antara Asep dan Juhariah sebelum korban meninggal dunia. Alhasil, Ade pun bertanya langsung kepada Silvia.

Baca juga: Usai Bunuh Asep, Istri dan Anak Ajukan Pinjol Rp 56 Juta dan Kuras Tabungan hingga Sisa Rp 53.000

“’Iya, tadi mama berantem, aku lagi tidur, tahu-tahu sudah bunyi berisik atau apa. Aku samperin, tahu-tahu mama sama bapak lagi dorong-dorongan, terus bapak dicekik, bapak sempat gigit tangannya, akhirnya didorong dan kena lemari’,” kata Ade menirukan percakapannya dengan Silvia.

Mengingat suasana tengah berkabung dan sejumlah masyarakat berdagang ke TKP, Ade dan Yudi lebih memikirkan untuk pemakaman kakak pertamanya ini.

Diberitakan sebelumnya, pembunuhan berencana terhadap Asep berlangsung di rumah korban, RT 03/RW 04, Desa Taman Rahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/6/2024).

Pembunuhan berencana ini dilakukan oleh istri Asep, Juhariah (45), anak Silvia Nur Alfiani (22), dan kekasih anaknya, dan Hagistko Pramada (22).

Baca juga: Sebelum Dibunuh Istri dan Anak, Asep Sempat Ajak Keduanya Makan dan Shopping di Mal

Beberapa jam setelah pembunuhan berencana oleh ketiganya, terdapat pencairan dana melalui dua perusahaan pinjaman online (pinjol) senilai Rp 56 juta yang dilakukan tersangka dengan ponsel korban.

Pencairan dana berhasil, Silvia mentransfer melalui mobile banking ke rekeningnya dan menyisakan uang sebanyak Rp 53.000 dalam rekening Asep.

Pembunuhan berencana terbongkar setelah keluarga Asep mencium adanya sejumlah kejanggalan.

Usai mengantongi sejumlah barang bukti, Ade bersama adiknya, Ahmad Wahyudi (33), melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian pada 11 Juli 2024.

Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi akhirnya membongkar makam Asep demi kepentingan penyelidikan pada 16 Juli 2024.

Leave a comment