Informasi Terpercaya Masa Kini

Yakin Bisa Kalahkan Khofifah di Pilgub Jatim,PKB Sindir Elektabilitas Petahana: Mengkhawatirkan

0 7

SURYA.co.id – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) begitu yakin bisa mengalahkan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.

Tentunya dengan bantuan koalisi bersama PDIP.

Salah satu alasan PKB yakin bisa mengalahkan Khofifah adalah menilik hasil survei elektabilitas sang petahana.

PKB menyebut elektabilitas Khofifah di Jatim cukup mengkhawatirkan.

Diketahui, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah mengatakan bahwa partainya sedang mencari kesamaan dengan PDI Perjuangan, terutama untuk di Pilkada Jawa Timur(Jatim).

Baca juga: Peluang Risma Jadi Lawan Kuat Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Peneliti Litbang Kompas: Terbuka Luas

“Pendek kata, PKB-PDIP mencoba mencari kesamaan sedekat mungkin untuk bisa, ya, memperkuatlah kemenangan kita di Pilkada, termasuk di Jawa Timur. PKB-PDIP ini kan dua kekuatan besar yang masing-masing punya basis elektoral yang sangat berbeda, tetapi memiliki irisan yang sangat dekat,” katanya di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, melansir dari ANTARA.

Ia menilai bila PKB dan PDIP membentuk koalisi maka tercipta peluang menang yang besar di Pilkada Jatim sebab dinamika politik di Jatim sudah berbeda ketika mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memutuskan maju pada 2018.

Lebih lanjut, ia menyinggung bahwa masyarakat Jatim berhak untuk dipimpin oleh figur yang bersih dan tidak punya beban masa lalu.

“Jadi, ini adalah kesempatan rakyat Jawa Timur untuk buka telinga, buka mata, dan itu bisa dilihat ketika survei elektabilitas incumbent (petahana) ya. Itu kan tidak atau kurang dari 50 persen sebenarnya. Ini cukup mengkhawatirkan,” ujarnya.

”Harusnya kalau incumbent kuat, mestinya di atas 50 persen dong, tetapi kan ternyata masih di bawah 50 persen.

Itu artinya apa? Rakyat Jawa Timur masih menunggu kalau ada opsi lain, ada alternatif, figur-figur lain. Nah ini kita sedang matangkan.” lanjutnya.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa partainya terbuka untuk mengusung Menteri Sosial Tri Rismaharini atau mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Marzuki Mustamar.

Baca juga: Sosok Lawan Terkuat Khofifah di Pilgub Jatim 2024 Menurut Survei, Kalahkan Marzuki hingga Cak Imin

“Ini nanti kami akan ya cek lagi ke akar rumput, makanya kami itu tidak grasah-grusuh karena cara PKB itu kan pasti akan kami cek kepada pendukung,” ujarnya.

Walaupun demikian, ia menyebut komunikasi antara PKB dengan PDIP untuk Pilkada Jatim masih bersifat informal.

“Karena kalau official (resmi), sudah ada agreement (perjanjian), tetapi kalau informal itu sudah dilakukan. Bukan hanya di Jatim kan, misalnya juga di Jawa Tengah, di Jakarta, dan juga daerah yang lain,” jelasnya.

Sebelumnya, terungkap peluang Tri Rismaharini atau Risma jadi lawan kuat Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.

Menurut peneliti Litbang Kompas, peluang Risma terbuka luas.

Berdasarkan survei Litbang Kompas periode Juni 2024, elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen. Lalu, disusul oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan 13,6 persen.

Sementara itu, dua nama lainnya, yakni Emil Elestianto Dardak dan Syaifullah Yusuf hanya dipilih kurang dari empat persen responden. Masing-masing 3,8 persen dan 1,8 persen.

Dikutip dari Kompas.id, Jumat (19/7/2024), muncul juga nama mantan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Namun, elektabilitas keduanya tidak mencapai satu persen. Eri Cahyadi mendapat 0,8 persen. Sedangkan Marzuki Mustamar hanya memeroleh 0,4 persen.

Hanya saja, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut bahwa ada sebanyak 51 persen responden tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.

Oleh karenanya, peluang munculnya kandidat selain Khofifah yang sudah memastikan maju di Jawa Timur, masih terbuka.

Termasuk, Risma yang berada di posisi kedua berdasarkan hasil survei Litbang Kompas.

“Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah).

Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki pontensi,” kata Yohan dari Kompas.com.

“Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” ujarnya melanjutkan.

Survei Litbang Kompas dilakukan pada 20-25 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.

Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Sebelumnya, hasil survei terbaru menunjukkan Risma mampu mengungguli beberapa tokoh seperti KH Marzuki Mustamar hingga Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Diketahui, Khofifah Indar Parawansa masih memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan calon lain di Pilgub Jatim 2024 pada hasil survei terbaru Proximity Indonesia.

Dari sisi popularitas misalnya, nyaris seluruh responden (98 persen) menyatakan mengetahui Khofifah sebagai figur Calon Gubernur Jawa Timur.

Beberapa tokoh lainnya, ada bakal Calon Wakil Gubernur yang menjadi pasangan Khofifah, Emil Elestianto Dardak (85,8 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (84,3 persen), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (82,6 persen), mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar (28,2 persen), Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas (13,4 persen), Ketua DPD PDI P Jatim MH. Said Abdullah (10,3 persen), hingga beberapa tokoh lain dengan persentase di bawah 10 persen.

Pun pada tingkat kesukaan, lima tokoh tersebut masih ditempati tokoh senior tersebut, di antaranya Khofifah (80,9 persen), Emil Dardak (85,8 persen), Tri Rismaharini (84,3 persen), Muhaimin Iskandar (82,6 persen), dan KH Marzuki Mustamar (28,2 persen).

Kombinasi tak jauh berbeda pada aspek tingkat keterpilihan (elektabilitas).

Bedanya, keterpilihan Tri Rismaharini menyodok ke peringkat kedua (21,80 persen) dan hanya di bawah Khofifah yang memiliki elektabilitas tertinggi (55,80 persen) sekaligus meninggalkan calon lainnya yang memiliki elektabilitas di bawah 5 persen.

“Berdasarkan hasil survei, terdapat kandidat yang menunjukan dominasinya dalam perolehan dukungan pemilih,” kata CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho, pada keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Rabu (17/7/2024).

Menurut Whima, tingginya hasil survei tersebut selaras dengan alasan responden memilih.

Yang mana, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pemilih yaitu program kerja kandidat (70,10 persen), pemberian sembako/uang (7,50 persen), kader/cagub/cawagub yang ditampilkan (6,60 persen) dan pimpinan/tokoh partainya (6,10 persen).

“Sementara faktor lain mendapatkan presentase kurang dari lima persen. Latar belakang calon juga dapat memengaruhi preferensi pemilih di mana latar belakang politisi memiliki daya tarik dukungan dari pemilih dengan presentase tertinggi (29,80 persen), profesional (20,90 persen) dan tokoh masyarakat (18,60 persen),” katanya.

Sekalipun sejumlah tokoh memimpin survei dengan elektabilitas cukup tinggi, Whima melihat perkembangan politik ke depan yang masih cukup dinamis.

Mengingat, sebanyak 63,50 persen responden mengatakan masih mungkin untuk mengubah pilihan pada pemungutan suara di November mendatang.

“Hanya 36,50 persen responden yang mengatakan tetap pada pilihannya. Masih ada kemungkinan tokoh lain untuk membuat kejutan atau bahkan unggul dalam pilkada mendatang,” tegasnya.

Survei ini dilakukan pada periode 8-14 Juli 2024 di 38 kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur.

Survei tersebut melibatkan 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).

Menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face interview), tingkat kesalahan/Margin of Error (MoE) ± 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Populasi survei merupakan mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan.

Tingkat Keterpilihan Tokoh di Bursa Calon Gubernur Jatim menurut survei Proximity Indonesia (8-14 Juli 2024):

– Khofifah Indar Parawansa: 55,80 persen

– Tri Rismaharini: 21,80 persen

– Said Abdullah: 3,0 persen

– KH Marzuki Mustamar: 2,10 persen

– Abdullah Azwar Anas: 1,50 persen.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Leave a comment