Via Telepon, Trump Janji pada Zelensky untuk Akhiri Perang
WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Calon Presiden AS Donald Trump telah menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan berjanji untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Hal itu diungkapkan Trump melalui postingan di X pada Jumat (19/7/2024). Trump mengapresiasi Zelensky atas segala upayanya untuk Ukraina.
“Saya mengapresiasi Presiden Zelensky atas upayanya, sebagai Presiden AS berikutnya, saya akan membawa perdamaian ke dunia dan mengakhiri perang yang telah memakan banyak korban jiwa dan menghancurkan banyak keluarga tak berdosa,” kata Trump, dikutip dari AFP pada Sabtu (20/7/2024).
Baca juga: Trump Resmi Terima Nominasi Capres AS dari Partai Republik
Menurutnya, kedua belah pihak dapat bersatu dan menegosiasikan kesepakatan yang mengakhiri kekerasan serta membuka jalan menuju kemakmuran.
Diketahui, AS telah memberikan bantuan militer senilai puluhan miliar dolar untuk Kyiv sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Zelensky membenarkan panggilan telepon tersebut, di mana ia mengucapkan selamat kepada Trump karena telah secara resmi menjadi calon presiden dari Partai Republik, serta mendoakan pria berusia 78 tahun itu baik-baik saja setelah percobaan bunuh diri seminggu yang lalu.
“Kami sepakat dengan Presiden Trump untuk berdiskusi dalam pertemuan pribadi tentang langkah-langkah apa yang dapat membuat perdamaian menjadi adil dan benar-benar abadi,” ungkap Zelensky dalam postingannya di X.
“Saya mencatat dukungan bipartisan dan bikameral Amerika yang penting untuk melindungi kebebasan dan kemerdekaan bangsa kita,” imbuh dia.
Baca juga: Di Konvensi Nasional, Trump Beberkan Kisah Dramatis Upaya Pembunuhan Kemarin
Sebalumnya, Trump telah berulang kali menyatakan bahwa dia akan mengakhiri perang dengan cepat, tanpa memberikan rincian bagaimana caranya.
Pekan lalu, mantan presiden tersebut menjamu Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di perkebunannya di Florida, yang bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan ini.
Seringnya Trump memuji Putin dan keengganannya untuk langsung mengkritik invasi Rusia telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekutu Ukraina bahwa Trump akan memaksa negara tersebut menerima kekalahan parsial.
Dia juga berulang kali menyarankan untuk mundur dari NATO, bahkan melemahkan jaminan pertahanan kolektif aliansi tersebut dengan mengatakan bahwa dia akan mendorong Rusia untuk menyerang anggota mana pun yang tidak memenuhi kewajiban keuangan mereka.
Pasangan Trump, JD Vance, memimpin sayap isolasionis dari Partai Republik di Kongres, yang berpendapat bahwa Amerika Serikat harus menghentikan bantuan ke Ukraina.
Vance adalah salah satu penentang keras persetujuan bantuan militer baru senilai 61 miliar dolar AS untuk Ukraina, yang terhenti oleh anggota parlemen Partai Republik selama berbulan-bulan pada awal tahun ini saat Rusia memperoleh keuntungan di medan perang.
Trump mengatakan pada Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee pada Kamis bahwa ia akan mengakhiri krisis internasional yang sedang berlangsung, dengan menyatakan bahwa ia dapat “menghentikan perang dengan panggilan telepon.
Baca juga: Usai Keputusan ICJ, Palestina Desak Dunia Akhiri Pendudukan Ilegal Israel
“Saya akan mengakhiri setiap krisis internasional yang diciptakan pemerintahan saat ini, termasuk perang mengerikan dengan Rusia dan Ukraina,” tutur Trump tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Zelensky mengatakan awal pekan ini bahwa dia dan Trump akan bekerja sama jika Partai Republik memenangkan Pilpres AS 2024.
“Saya tidak khawatir tentang ini,” katanya pada konferensi pers.