Informasi Terpercaya Masa Kini

Houthi Siarkan Video Peledakan Kapal Tanker Minyak MT Chios Lion di Laut Merah

0 12

TEMPO.CO, Jakarta – Angkatan Bersenjata Yaman, yang terafiliasi dengan milisi Houthi, menyebarkan rekaman video serangannya terhadap sebuah kapal tanker minyak mentah Chios Lion di Laut Merah pada Rabu, 17 Juli 2024. Video itu menunjukkan ledakan besar di sisi kiri kapal.

Video sepanjang sekitar 20 detik itu menggambarkan serangan yang terjadi dari beberapa sudut dan jarak. Terlihat di sana bahwa sebuah drone laut atau kendaraan permukaan tak berawak (UVS) meluncur mendekati kapal itu dan kemudian meledak tanpa ada perlawanan. Drone laut biasanya merupakan kapal tak berawak yang membawa peledak, yang akan meledak ketika menabrak sasaran.

Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) mengumumkan bahwa MT Chios Lion memang telah diserang Houthi. “Drone laut itu menimbulkan kerusakan, namun MT Chios Lion belum meminta bantuan. Tidak ada korban luka yang dilaporkan saat ini,” kata mereka. MT Chios Lion adalah tanker berbendera Liberia milik Kepulauan Marshall yang dioperasikan Yunani.

Centcom juga melaporkan bahwa Houthi telah melancarkan beberapa serangan terhadap MT Bentley I, sebuah kapal tanker berbendera Panama milik Israel yang dioperasikan oleh Monaco, di Laut Merah yang membawa minyak nabati dari Rusia ke Cina. Houthi menggunakan tiga kapal permukaan dalam serangan ini, satu kapal permukaan tanpa awak (USV) dan dua perahu kecil. “Tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan saat ini,” kata Centcom.

Beberapa jam kemudian Houthi kembali menyerang kapal yang sama. “Houthi meluncurkan rudal balistik anti-kapal (ASBM) dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi yang melintasi Laut Merah menuju MT Bentley I. Tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan saat ini,” kata Centcom.

Centcom juga melaporkan bahwa mereka berhasil menghancurkan lima drone udara Houthi. Tiga di Laut Merah dan dua di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. “Dipastikan bahwa drone ini merupakan ancaman besar bagi Amerika, pasukan koalisi, dan kapal dagang di wilayah tersebut. Tindakan ini diambil untuk melindungi kebebasan navigasi dan menjadikan perairan internasional lebih aman dan terjamin.”

Insiden MT Bentley I terjadi setelah Houthi menyerang kapal kontainer MSC Unific, yang mereka sebut sebagai kapal Israel, di Teluk Aden dengan sejumlah rudal balistik dan drone. Menurut catatan Econdb, MSC Unific VI bukan kapal Israel tapi kapal milik Mediterranean Shipping Company (MSC), perusahaan perkapalan besar berbasis di Swiss. Kapal itu dioperasikan oleh MSC Mediterranean Shipping. Sebelumnya, Houthi juga menyerang Chrysalis, kapal tanker minyak mentah berbendera Liberia yang dioperasikan oleh Geden Line, di Laut Merah dengan rudal dan drone.

Sejak Oktober 2023, Houthi telah menyerang lebih dari 150 kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah, Teluk Aden, dan perairan Yaman. Hal ini mereka lakukan sebagai respons terhadap serangan Israel ke Gaza. Houthi menyatakan tak akan menghentikan serangannya bila Israel tak berhenti menyerang Gaza.

Amerika telah mendatangkan kapal induk USS Theodore Roosevelt, yang menggantikan kapal induk USS Dwight D. Eisenhower yang telah kembali ke Amerika pada akhir Juni 2024, untuk mengamankan kawasan ini. USS Roosevelt bergabung dalam Operasi Penjaga Kemakmuran, operasi militer gabungan pimpinan Amerika yang bertujuan untuk melindungi pelayaran dagang di Laut Merah dan Teluk Aden.

Apakau mungkin pecah perang terbuka antara Israel dan Hizbullah? Baca selengkapnya: Gaza Kedua di Libanon Selatan

Pilihan editor:

  • Israel Bangun Tempat Perlindungan untuk Hadapi Hujan 4.000 Rudal Hizbullah Libanon
  • Houthi Serang Kapal Israel di Teluk Aden dengan Rudal
  • Penembak Donald Trump Diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, Anggota Partai Republik
  • Komandan Pesawat Tempur Kapal Induk Amerika: Serangan Houthi Seperti Perang Dunia II
  • Mufti Agung Libanon: Israel Akan Diserbu 500.000 Rudal dalam Perang Total dengan Hizbullah
Leave a comment