Informasi Terpercaya Masa Kini

Fakta Baru dari Penembakan Donald Trump saat Kampanye

0 23

Donald Trump mengungkap penyebab kematian Thomas Matthew Crooks. Pria 20 tahun itu adalah pelaku penembakan terhadap Trump.

Aksi Crooks dilakukan saat Trump sedang kampanye di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu (13/7). Tembakan Butler membuat telinga Trump terluka.

Sehari usai kejadian Trump diwawancarai media New York Post. Dia menyebut mendapat laporan terkait tewasnya Crooks.

Trump membenarkan Crooks kehilangan nyawa akibat ditembak agen Secret Service yang menjaganya.

“Mereka menembaknya dengan satu tembakan tepat di antara kedua matanya,” kata Trump seperti dikutip dari New York Post.

Trump memuji Secret Service atas aksi melindungi dirinya saat penembakan terjadi.

“Mereka melakukan pekerjaan luar biasa,” puji Trump.

Tidak banyak info mengenai Crooks, otoritas di AS menyebut, Crooks tinggal di Bethel Park yang berjarak satu jam mengemudi dari lokasi kampanye Trump.

Selain itu, Crooks terdaftar sebagai seorang anggota Partai Republik. Akan tetapi, Crooks pernah memberikan donasi kepada Partai Demokrat.

Misteri Sepatu Trump yang Hilang Akhirnya Terpecahkan

Misteri siapa yang menghilangkan sepatu Trump di tengah momen horor itu, menjadi salah satu cerita yang menyeruak.

Pada Sabtu (13/7) sore menjelang malam Trump menjadi sasaran pembunuhan oleh seorang remaja 20 tahun, Thomas Matthew Crooks. Trump ketika itu sedang kampanye di Pennsylvania.

Saat tembakan dilepaskan, peluru mengenai telinganya. Trump langsung menunduk untuk menyelamatkan diri namun saat bersamaan ia kehilangan sepatunya.

“Biarkan saya mengambil sepatu saya,” kata Trump saat itu saat hendak dievakuasi agen Secret Service.

Tapi, agen Secret Service meminta Trump bergerak turun panggung. Sedangkan agen di tempat lain menembak mati Crooks.

Selang sehari setelah kejadian itu, Trump akhirnya memberi kesaksian perihal sepatunya. Dia menyebut, agen Secret Service yang membuat sepatunya itu lepas.

“Agen menabrak saya dengan kencang sampai sepatu saya terlepas,” kata Trump pada wawancara khusus bersama New York Post.

Secret Service di Bawah Pengawasan Ketat Imbas Penembakan Trump

Secret Service di bawah pengawasan ketat akibat upaya pembunuhan terhadap Donald Trump, yang dijaga sejumlah agennya.

Trump mendapat pengamanan dari Secret Service seumur hidup karena dirinya pernah menjabat sebagai presiden dari periode 2016 sampai 2020.

Kejadian menimpa Trump menjadi perhatian khusus DPR AS. Ketua DPR, Mike Johnson, mengatakan panel terkait akan memanggil Secret Service, Kementerian Keamanan Dalam Negeri, dan FBI untuk dengar pendapat.

“Rakyat AS pantas mengetahui kebenarannya,” kata Johnson seperti dikutip dari Reuters.

Pemanggilan Direktur Secret Service, Kimberly Cheatle, akan dilakukan DPR pada Juli 2022.

Juru bicara Secret Service, Anthony Guglielmi, memberikan pernyataan tentang peristiwa penembakan hingga pemanggilan pengawasan ketat pada Secret Service. Dia membantah membantah kabar bahwa mereka menolak permintaan pengetatan keamanan untuk Trump.

“Kami menambahkan sumber pengamanan dan kemampuan teknologi sebagai bagian peningkatan pada waktu kampanye,” kata Guglielmi.

Penembak Donald Trump Sering Di-bully di Sekolah

Masa lalu pelaku upaya pembunuhan terhadap Donald Trump, Thomas Matthew Crooks, terungkap. Crooks tewas di tangan agen Secret Service usai mencoba menghabisi nyawa Trump.

Crooks beraksi saat berusia 20 tahun. Ia pernah mengenyam pendidikan di Bethel Park High School.

Menurut salah seorang teman sekolah Crooks, Jason Kohler, semasa sekolah pria itu terkenal pendiam. Crooks bahkan kerap menyendiri.

“Dia pendiam dan pernah di-bully. Dia sering sekali di-bully,” kata Kohler seperti dikutip AFP.

Masih sedikit informasi yang terungkap mengenai Crooks. Otoritas AS hanya menyebut, Crooks tinggal di Bethel Park.

Selain itu, Crooks terdaftar sebagai seorang anggota Partai Republik. Akan tetapi, Crooks pernah memberikan donasi kepada Partai Demokrat.

Trump Mengaku Tuhan Menyelamatkan Nyawanya dari Penembakan

Donald Trump mengaku Tuhan menyelamatkan nyawanya. Pada Sabtu (13/7) lalu, Trump menjadi sasaran pembunuhan.

Sehari setelah kejadian, lewat unggahan di sosial media Truth Trump bersyukur kepada Tuhan karena nyawanya selamat.

“Tuhan sendiri yang mencegah sesuatu yang tak pernah terpikir terjadi,” kata Trump seperti dikutip dari AFP.

Trump kemudian meminta agar warga AS bersatu setelah kejadian yang menimpanya itu.

Leave a comment