Perempuan AI Berhijab dari Maroko Jadi Pemenang Kontes Kecantikan AI Pertama
Kontes kecantikan kini tidak hanya diikuti oleh manusia, Ladies. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sekarang memiliki beauty pageant sendiri yang bernama Miss AI. Baru-baru ini, sosok perempuan AI berhijab menjadi pemenang di kontes kecantikan AI perdana ini.
Dia adalah Kenza Layli, influencer online yang sepenuhnya tercipta dari teknologi AI. Meskipun terlihat sangat nyata, Kenza bukanlah manusia sungguhan. Nah, sosok AI yang mewakili Maroko ini dinobatkan sebagai juara Miss AI 2024, Ladies.
Sosok perempuan berhijab ini merupakan influencer AI yang populer di negara asalnya, Maroko. Jumlah pengikut Kenza di Instagram mencapai 194 ribu followers. Akun Instagram @kenza.layli dihiasi dengan foto Kenza dalam berbagai situasi dan busana. Bahkan, sekilas, Kenza tampak seperti manusia sungguhan.
Dilansir New York Post, Kenza Layli pun memberikan pernyataan atas kemenangannya ini.
“Meskipun saya tidak merasakan emosi nyata layaknya manusia, saya sangat bersemangat menerima kemenangan ini,” kata Kenza.
Di kontes kecantikan Miss AI ini, Kenza berhasil mengalahkan 1.500 kompetitornya dari seluruh dunia. Miss AI, yang digelar oleh Fanvue World AI Creator Awards (WAICA), pertama diperkenalkan pada April lalu.
Kontes ini mengundang ribuan ahli IT di bidang AI untuk menunjukkan kemahiran programming mereka. Dewan juri dalam kontes kecantikan AI ini terdiri dari gabungan ahli beauty pageant manusia asli dan android, Ladies.
“Antusiasme dunia terhadap acara penghargaan pertama oleh WAICA sungguh luar biasa. Penghargaan-penghargaan tersebut merupakan mekanisme yang fantastis untuk merayakan pencapaian para kreator, menaikkan standar, dan membentuk masa depan positif untuk ekonomi Kreator AI,” ucap pendiri Fanvue, Will Monange, sebagaimana dikutip dari New York Post.
Kemenangan Kenza hadir dengan hadiah berjumlah fantastis. Pencipta Kenza Layli membawa pulang uang sebesar USD 20 ribu atau setara dengan Rp 325,4 juta.
Kenza Layli merupakan program AI berwujud perempuan berhijab yang diciptakan oleh Myriam Bessa, CEO dari perusahaan teknologi Phoenix AI. Merespons kemenangan Kenza dalam kontes ini, Myriam menegaskan ini adalah kesempatan untuk mempromosikan Maroko dengan penuh kebanggaan.
“Ini adalah kesempatan untuk merepresentasikan Maroko dengan rasa bangga, untuk menyorot para perempuan Maroko, Arab, Afrika, dan Muslim di bidang teknologi,” ucap Myriam kepada New York Post.
“Saya juga sangat bangga dapat menyuarakan hal-hal yang sangat lekat di hati saya lewat Kenza Layli, yaitu pemberdayaan perempuan dan persaudaraan sesama perempuan,” lanjut Myriam.
Meskipun “cuma” AI, Kenza Layli ternyata hadir dengan tujuan baik, Ladies. Selain ingin memperkenalkan budaya Maroko, Kenza juga hadir untuk menggaungkan semangat pemberdayaan perempuan.