Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

Sebuah ledakan besar mengguncang pangkalan militer yang dipakai oleh milisi Pasukan Mobilisasi Rakyat (PMF) Irak yang pro-Iran pada Jumat (19/4/2024).

Apa Sebenarnya Penyebab Ledakan Pangkalan Militer di Irak?

BAGHDAD, KOMPAS.com - Sebuah ledakan besar mengguncang pangkalan militer yang dipakai oleh milisi Pasukan Mobilisasi Rakyat (PMF) Irak atau Hashed al-Shaabi di selatan Baghdad, Irak, pada Jumat (19/4/2024) malam.

Pada awal berdirinya, milisi tersebut merupakan kelompok pro-Iran.

Ledakan itu nyatanya terjadi cuma berselang kurang dari 24 jam selepas ledakan di kota Isfahan, Iran.

Baca juga: Ledakan Terjadi di Penampungan Pasukan Pro-Iran di Baghdad Irak

Lantas, apa penyebab ledakan?

Belum secara jelas apa yang menjadi penyebab ledakan pangkalan militer di Irak yang menewaskan sedikitnya 1 orang dan melukai delapan orang lainnya kali ini.

Terakhir, Dinas Keamanan Irak pada Sabtu (20/4/2024) ini mengatakan, tidak ada pesawat tanpa awak (drone) atau pesawat tempur yang mengudara saat terjadi ledakan.

Dalam sebuah pernyataan, sebuah unit media pasukan keamanan Irak mengatakan, komando pertahanan udara melaporkan tidak ada drone atau pesawat tempur di wilayah udara provinsi Babilonia sebelum atau selama ledakan.

Begitu juga, tidak ada klaim segera dari pihak mana pun yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Menanggapi pertanyaan dari Kantor berita AFP, sumber-sumber keamanan di Irak tidak mengatakan siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut.

"Ledakan itu mengenai peralatan, senjata, dan kendaraan," kata sumber Kementerian Dalam Negeri Irak.

Tak lama setelah ledakan, Militer AS juga mengatakan pasukannya tidak berada di balik serangan yang dilaporkan terjadi di Irak.

"Amerika Serikat tidak melakukan serangan udara di Irak hari ini," ungkap Komando Pusat AS (CENTCOM) di media sosial X.

Baca juga: Pasukan AS dan Inggris Bantu Tembaki Drone Iran di Yordania, Suriah, dan Irak

Disebutkan, bahwa laporan-laporan yang mengatakan bahwa pasukan Amerika telah melakukan serangan ke Irak tidaklah benar. 

Pejabat militer Irak, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas subyek, mengatakan bahwa ledakan semalam terjadi di gudang penyimpanan peralatan.

Ketika dihubungi oleh AFP, Militer Israel mengatakan bahwa mereka tidak akan mengomentari informasi yang dipublikasikan di media asing.

Hashed al-Shaabi adalah bagian integral dari aparat keamanan resmi Irak di bawah otoritas perdana menteri.

Kelompok ini menyatukan beberapa faksi bersenjata pro-Iran, beberapa di antaranya juga telah melakukan puluhan serangan di Irak dan Suriah terhadap pasukan AS yang dikerahkan sebagai bagian dari koalisi anti-jihadis internasional.

"Kami akan membalas siapa pun yang berada di balik agresi ini," komandan Hashed Abu Alaa al-Walai menulis di X.

Baca juga: Serangan Drone AS Tewaskan Pemimpin Kataeb Hezbollah di Irak

"Mereka yang terlibat dalam kejahatan keji ini akan membayar akibatnya," tambahnya.

Pada Jumat (19/4/2024), serangan yang dituduhkan kepada Israel menargetkan sebuah pangkalan militer di dekat kota Isfahan di Iran tengah.

Ledakan tersebut terjadi sebagai tanggapan atas serangan Teheran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel akhir pekan lalu, sebagai pembalasan atas serangan mematikan terhadap kedutaan besar Iran di Damaskus.

Kementerian Luar Negeri Irak menyatakan "keprihatinan yang kuat" pada Jumat atas ledakan di Iran, dan memperingatkan risiko eskalasi militer yang mengancam keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.

"Eskalasi ini tidak boleh dibiarkan mengalihkan perhatian dari apa yang terjadi di Jalur Gaza," katanya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow