Kenali Apa Itu Sarkoma Rahim, Penyebab, Gejala, Pengobatannya

Sarkoma rahim adalah salah satu jenis kanker sangat langka yang terbentuk di lapisan otot rahim (miometrium). Simak artikel ini selengkapnya.

Kenali Apa Itu Sarkoma Rahim, Penyebab, Gejala, Pengobatannya

KOMPAS.com - Sarkoma rahim adalah salah satu jenis kanker yang sangat langka.

Mengutip Cleveland Clinic, gejala kanker jenis ini meliputi pendarahan yang tidak biasa, nyeri, dan rasa kenyang.

Perawatan mungkin termasuk pembedahan, radiasi, kemoterapi atau terapi hormon.

Artikel ini akan mengulas selengkapnya tentang sakorma rahim meliputi pengertian umumnya, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Rahim?

Apa itu sarkoma rahim?

Sarkoma rahim adalah jenis kanker rahim (uterus) yang biasanya terbentuk di lapisan otot rahim (miometrium).

Sebagian besar kanker rahim terbentuk di lapisan rahim (endometrium), yang disebut kanker endometrium atau karsinoma. Sehingga, sarkoma rahim lebih jarang terjadi.

Sarkoma uterus biasanya tumbuh lebih cepat dan menyebar lebih cepat dibandingkan kanker endometrium pada umumnya.

Namun, tidak semua sarkoma uterus sama agresifnya.

Ada beberapa jenis sarkoma langka lainnya yang dimulai pada sel pendukung lapisan rahim.

Dokter Anda akan mempertimbangkan di mana letak sarkoma dan jenisnya untuk menentukan seberapa agresif kanker ini.

Sementara, jenis kanker langka ini terdiri dari stadium I hingga IV, yang akan menentukan penyebarannya.

Baca juga: Apakah Miom Menyebabkan Kanker Rahim?

Apa saja penyebab sarkoma rahim?

Mengutip Penn Medicine, penyebab sarkoma rahim tidak diketahui pasti oleh para pakar.

Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker langka ini.

Terapi radiasi sebelumnya pada panggul untuk kondisi medis lain mungkin meningkatkan kemungkinan berkembangnya sarkoma uterus.

Pernah menjalani terapi hormon tamoxifen untuk mengobati kanker payudara juga bisa menyebabkan jenis kanker rahim ini.

Beberapa orang juga mewarisi perubahan genetik yang meningkatkan risiko terkena sarkoma uterus, yang meliputi:

  • Retinoblastoma herediter

Selain meningkatkan risiko retinoblastoma kanker mata, sindrom ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya sarkoma jaringan lunak tertentu, termasuk sarkoma uterus.

  • Sindrom Li-Fraumeni (LFS)

Sindrom Li-Fraumeni ialah kelainan genetik langka yang meningkatkan risiko seorang anak mengalami kanker.

Meskipun LFS utamanya terkait dengan rhabdomyosarcoma (kanker yang tumbuh dari otot rangka), ini meningkatkan risiko kanker jaringan lunak lainnya, seperti sarkoma uterus.

Baca juga: Obat Kemoterapi untuk Kanker Rahim dan Efek Sampingnya

Apa saja gejala sarkoma rahim?

Menurut Cleveland Clinic, gejala utama sarkoma rahim mirip dengan kanker endometrium dan pertumbuhan non-kanker, seperti fibroid.

Berikut gejala sarkoma rahim yang bisa terjadi:

  • Pendarahan tidak biasa dari vagina yang tidak berhubungan dengan periode menstruasi atau terjadi setelah menopause;
  • Pendarahan vagina dengan keluarnya cairan yang berbau;
  • Massa (benjolan atau pertumbuhan) di vagina atau panggul Anda;
  • Perasaan penuh di perut Anda;
  • Nyeri panggul;
  • Harus sering buang air kecil;
  • Sembelit.

Baca juga: Apakah Kehamilan Bisa Mencegah Kanker Rahim?

Bagaimana cara mengobati sarkoma rahim?

Ada beberapa cara untuk mengobati jenis kanker rahim ini, yaitu:

  • Operasi

Ini pengobatan yang paling umum digunakan untuk sarkoma rahim.

Dokter bedah hanya dapat mengangkat massanya saja, tetapi terkadang perlu mengangkat jaringan dan organ yang terkena, seoerti rahim dan serviks.

  • Terapi radiasi

Terapi radiasi adalah suatu bentuk pengobatan kanker yang menggunakan sinar X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker sekaligus meminimalkan kerusakan pada sel sehat.

  • Kemoterapi

Obat kemoterapi sering kali diberikan secara intravena (melalui jarum ke dalam pembuluh darah). Beberapa orang menerima terapi radiasi dan kemoterapi bersamaan.

  • Terapi hormon

Ini pengobatan untuk menghentikan pertumbuhan kanker dengan menghalangi kerja hormon.

Jika Anda didiagnosis kanker sarkoma rahim, Anda harus berdiskusi dengan dokter tentang pengobatan apa yang paling cocok untuk kondisi Anda.

Baca juga: Mengidap Kanker Rahim, Apakah Bisa Hamil?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow