Informasi Terpercaya Masa Kini

Jebak Pegi,Razman Nasution Minta Polda Jabar Terbang ke Klub Crystal Palace Tanya Soal Tato Zaha

0 5

TRIBUNJAKARTA.COM – Praktisi hukum, Razman Nasution, mencecar habis-habisan Pegi Setiawan di sebuah acara di stasiun televisi swasta. 

Bahkan, pria berkepala plontos itu meminta polisi untuk kembali menangkap sang kuli. 

Permintaan itu dipicu lantaran Pegi Setiawan tak mampu menjawab baik soal tato yang ada di tubuhnya. 

Awalnya Razman mengajukan sebuah pertanyaan soal tato bintang yang sempat melekat di leher Pegi. 

“Adinda, Selasa yang lalu adinda ke saya dan kami semua di sini, jutaan penonton bahwa Adinda pasang tato gambar bintang?” tanya Razman dengan baik-baik seperti dikutip di acara Rakyat Bersuara di iNews yang tayang pada Selasa (16/7/2024) . 

Pegi mengiyakan. Ia memasang tato bintang pada tahun 2015 dan 2016. 

Razman kembali bertanya apakah Pegi terinspirasi dengan sosok pemain bola Wilfried Zaha. 

Pegi lantas mengiyakan dan menyebut ia terinspirasi dengan Zaha saat berseragam klub Inggris, Crystal Palace. 

“Bener itu? Tidak bohong? Saya buka data. Kita buka-bukaan ini,” kata Razman. 

“Tahun 2023, Wilfried Zaha benar pakai tato di lehernya gambar bintang. Terus saudara menghapus 2016 karena ibu marah?” tanya Razman lagi. 

“Benar,” jawab Pegi. 

Razman pun mulai mengajukan pertanyaan yang sebenarnya. 

” Tahun 2015 atau 2016 Wilfried Zaha tidak pakai bintang tato di lehernya bagaimana saudara menjawab itu?” tanya Razman ke Pegi. 

Ketika Pegi hendak mau menjawab, Razman langsung menyela.

Dengan suara tinggi dari yang sebelumnya bernada halus, Razman curiga dengan pengakuan Pegi itu. 

Ia mulai mencecar Pegi Setiawan. 

“Katanya terinspirasi, katanya anda mengatakan terinspirasi dari seorang Wilfried Zaha dari Crystal Palace dan anda terinspirasi pasang bintang tato kemudian anda hapus tahun 2016. Padahal tahun 2015, 2016, 2017, saudara Zaha belum pakai tato dilehernya!” cecar Razman. 

Toni Raden Mas (RM) sempat meminta agar Pegi tak perlu meladeni pertanyaan Razman. 

Namun, Razman memprotes dan meminta Pegi menjawab pertanyaannya. 

“Saya minta Polisi Jawa Barat periksa, tolong kalian turun ke klub dia sekarang di luar negeri dia (Zaha). Kalau bang Otto berangkat ke Australi kasus dari Jessica, kenapa kasus yang heboh ini tidak berangkat ke klub dia, memastikan Crystal Palace tidak benar Zaha menggunakan tato 2016,” minta Razman. 

Diketahui, Wilfried Zaha kini bermain di Klub Galatasaray tak lagi di Crystal Palace. 

Jika itu terbukti, maka keterangan Pegi bohong. 

Polisi bisa kembali melakukan penangkapan terhadap Pegi. 

“Kalau itu terbukti, tangkap dan periksa anak ini karena telah melakukan kebohongan yang nyata depan kita semua,” kata Razman. 

Pegi kemudian mencoba memberikan penjelasan terkait pertanyaan Razman yang menyudutkannya. 

“Saya kebetulan suka tato, nah saya terinspirasi dengan pemain bola. Bukan hanya Crystal Palace,” jawab Pegi. 

Belum selesai menjawab, Razman langsung kembali menyerang Pegi. 

“Oh, anda bohong, anda bohong,” serang Razman. 

Pemandu acara, Aiman Wicaksono, meminta agar Razman tak menyerobot penjelasan Pegi. 

“Bukan hanya Wilfried Zaha, kemudian saya pernah sampaikan ke penyidik Messi contohnya, terus artis Indonesia, Onadio Leonardo. Jadi bukan saya berbohong, bukan emang saya suka tato bintang. Dan bintang itu tidak melambangkan apapun tidak,” jawabnya. 

Razman kemudian meminta agar Pihak Polda Jabar kembali memproses Pegi Setiawan karena telah memberikan keterangan palsu. 

“Kalau ada ruang untuk penyelidikan kembali, lanjutkan tentang keterangan dia ini saya harapkan Polda Jabar untuk memproses keterangan ini karena keterangan palsu yang dibuka secara umum,” tambah Razman. 

  Razman sebut Toni RM kampungan

Praktisi hukum Razman Nasution menilai sikap kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni Raden Mas (RM) terlalu berlebihan setelah memenangkan sidang praperadilan. 

Pria berkepala plontos itu menyebut Toni RM layaknya seorang pengacara udik alias kampungan. 

Kendati demikian, Eks Wakapolri, Komjen (Purn) Oegroseno mengaku salut dengan Toni RM yang mampu membela kliennya bebas dari status tersangka. 

Razman mengatakan Toni RM terlalu berlebihan menyinggung, merendahkan dan menghina orang. 

Berbeda dengan Toni, Razman mengaku tak pernah menghina para lawan debatnya meski tak dipungkiri bahwa nada suaranya acapkali terdengar keras.

“Toni kalimatnya suka nyinggung orang, suka merendahkan orang, saya pun keras bicaranya, tapi saya tidak menghina,” ujar Razman seperti dikutip dari Intens Investigasi yang tayang pada Senin (15/7/2024). 

Ia pun menambahkan, “Saya boleh berbeda pendapat dengan Susno Duadji, dengan Dedi Mulyadi, tapi saya tidak menghina mereka.” 

Menurut Razman, Toni RM menyerang siapapun lawan debatnya membabi buta. 

Toni, lanjut Razman, sampai tega menghina seorang jenderal. 

“Jenderal itu marah dan kita pun marah. Marah dalam pengertian ya kita tuh kurang nyaman,” ujarnya. 

Razman pun menilai perbedaan dirinya dalam berdebat dengan Toni RM. 

Sebagai seorang akademisi, ia mengaku memiliki ribuan strategi dalam berdebat dengan orang. 

Razman mengklaim juga memiliki referensi yang jelas serta terukur, tetapi tidak pernah digunakan untuk menghina orang. 

Ia menyebut caranya berdebat berbanding terbalik dengan Toni RM.

“Masa Toni sudah menang praperadilan, ‘Wei Razman saya ajari kau!’ Masak S1 kok ngajarin S3. Saya ingatkan Toni jangan seperti itu. Maaf ya, ada orang dari kampung masuk kota terkejut. Dia lari sana, lari sini, bentur ke kepala ke kiri, kanan belakang. Kita rasa masih kuat tapi kepala udah bonyok-bonyok,” ujar Razman.

Dibela Eks Wakapolri

Meski Toni RM dihina Razman, Wakapolri 2013-2014, Komjen (Purn) Oegroseno menilai bahwa Toni RM merupakan pengacara yang patut diperhitungkan. 

Hal itu bisa terlihat ketika pengacara asal Indramayu tersebut bersama para pengacara yang lain menangani kliennya, Pegi Setiawan. 

Tim Kuasa Hukum Pegi Setiawan yang beradu bukti dengan Tim Kuasa Hukum Polda Jabar akhirnya bisa membebaskan Pegi dari status tersangka. 

Oegroseno mengaku ingin belajar dari Toni RM menangani kliennya.

“Saya juga perlu belajar ilmunya pengacaranya Pegi, orang Indramayu,” ujar Oegroseno dilansir dari Diskursus Net yang tayang di Youtube pada Minggu (14/7/2024). 

Ia mengakui awalnya ragu dengan penampilan Toni RM. 

Namun, belakangan Oegroseno menjadi yakin dengan kemampuannya. 

“Ya, memang kelihatannya penampilannya tidak yakin tapi otaknya meyakinkan,” pungkasnya. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Leave a comment