Informasi Terpercaya Masa Kini

Jarang Terjadi, Pemimpin Junta Minta Bantuan Atasi Gempa Myanmar

0 9

TEMPO.CO, Jakarta – Pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing meminta bantuan internasional terhadap gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025. Gempa menyebabkan ratusan korban tewas.

Dalam pidato TV, pemimpin Myanmar itu juga memperingatkan bahwa jumlah korban dapat meningkat karena gempa bumi menyebabkan kerusakan infrastruktur yang besar.”Jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang berpusat di Mandalay telah mencapai 144 orang, dan 732 orang terluka,” kata Min Aung Hlaing pada Jumat, yang dilansir dari Anadolu. Hingga berita ini ditulis, jumlah korban tewas telah melebihi 700 orang.

Ia juga meminta bantuan internasional karena upaya penyelamatan dan pencarian sedang dilakukan di wilayah yang terkena dampak. Ini adalah permintaan yang langka dari Min Aung.

Pada Sabtu, 29 Maret 2025, bantuan internasional mulai berdatangan ke Myanmar. Tim penyelamat mencari korban selamat setelah gempa bumi dahsyat menghancurkan negara Asia Tenggara itu.

“Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan terkena dampak, yang mengakibatkan jatuhnya korban dan cedera di kalangan warga sipil. Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan di daerah yang terkena dampak,” kata junta dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.

Tim penyelamat dari Cina tiba pada Sabtu, sementara Rusia dan AS menawarkan bantuan dalam bencana tersebut. Rusia mengirimkan 120 penyelamat berpengalaman serta dokter dan anjing pelacak, kantor berita negara TASS melaporkan.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia telah berbicara dengan para pejabat di Myanmar. Pemerintahannya akan memberikan beberapa bentuk bantuan.

Indonesia juga akan mengirim bantuan ke Myanmar dan Thailand. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan itu melalui akun resmi X miliknya. “Saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya,” kata Prabowo dalam unggahan yang dibagikan pada Jumat malam, 29 Maret 2025.

Prabowo mengatakan pikiran dan doa Indonesia menyertai rakyat kedua negara selama masa sulit ini. “Indonesia siap memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan di daerah yang terkena dampak,” kata Jenderal TNI Purnawirawan ini.

Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar pada pukul 14.21 waktu setempat (pukul 15.21 WIB), dengan getaran yang juga dirasakan di Bangladesh, India, Laos, Cina, Thailand, dan utara Malaysia.

Departemen Meteorologi Malaysia (MET Malaysia) mencatat lokasi gempa berada pada jarak 55 kilometer (km) sebelah barat daya Mandalay, Myanmar, di kedalaman 57 kilometer. Getaran, menurut MET Malaysia, dapat dirasakan di beberapa negeri (negara bagian) di Semenanjung Malaysia.

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berskala besar di Myanmar diperkirakan bisa menembus lebih dari 10.000 orang, menurut perkiraan lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang dilansir dari 9News.

Daniel A. Fajri berkontribusi dalam artikel ini.

Leave a comment