NASIB Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta Berjalan Tak Mulus,KIM Mulai Pecah,Gerindra Kerja Keras
TRIBUN-MEDAN.com – Kabar Koalisi Indonesia Maju (KIM) pecah dalam Pilkada Jakarta ternyata benar.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani tak membantah soal isu tersebut.
Ia mengakui bahwa KIM tak solid mendukung pasangan Ridwan Kamil – Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
KIM Plus beranggotakan Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, dan PBB. Kemudian, Perindo, PAN, PPP, PKN, Prima, serta Garuda.
Muzani mengatakan, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan semua partai politik agar Ridwan Kamil – Suswono menang.
“Kita terus berkomunikasi supaya potensi yang besar menjadi kekuatan untuk 27 November (hari pemungutan suara Pilkada Serentak 2024,-red) yang akan datang,” kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Menurutnya, pihaknya akan segera melakukan konsolidasi pemenangan Ridwan Kamil – Suswono.
“Ya kita sedang melakukan persiapan untuk konsolidasi,” ucap Muzani.
KIM Plus memang belakangan diisukan tak lagi solid untuk memenangkan Ridwan Kamil – Suswono di Pilkada Jakarta.
Beberapa politikus anggota KIM Plus justru mendukung pasangan calon nomor urut tiga dari PDIP, Pramono Anung-Rano Karno.
Mereka di antaranya Ahmad Syukri (PKB), Muhammad Ishaq (PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (PSI), Firman Abdul Hakim (PPP), Riko (PAN), Redim Okto Fudin (PKB).
Mereka merupakan mantan calon anggota legislatif (caleg) yang maju di Pileg DPRD Jakarta.
Selain itu, politikus NasDem, Bestari Barus, juga sempat beberapa terlihat hadir dalam agenda Pramono Anung.
Bahkan, Bestari sempat meminta Suswono tidak mencampuri urusan partai politik lain.
Hal ini lantaran Suswono sempat mengomentari sikap tujuh politikus dari KIM Plus yang menyatakan dukungan ke Pramono Anung.
Ridwan Kamil Butuh Dukungan Jokowi
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai langkah calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) merupakan upaya untuk meminta dukungan kedua tokoh tersebut.
Hal ini, kata Ujang, merupakan efek dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang dianggap tidak solid membantu memenangkan Ridwan Kamil dan Suswono pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
“Kita tahu bahwa kondisi saat ini kelihatannya KIM Plus di Jakarta itu tidak kompak, tidak bersatu, tidak bersinergi (memenangkan Ridwan Kamil-Suswono), jalan masing-masing. Itu dibuktikan dengan ada banyak kader-kader partai KIM Plus, para caleg gagal yang mendukung Pramono-Rano,” kata Ujang kepada Kompas.com, Minggu (3/11/2024).
“Itu kan menjadi sesuatu yang merugikan bagi Ridwan Kamil dan Suswono yang telah didukung dan diusung oleh KIM Plus,” lanjutnya.
Menurut Ujang, dukungan dari banyaknya partai politik yang tergabung di KIM Plus bukan berarti bisa memastikan Ridwan Kamil memenangi Pilkada Jakarta 2024.
Ia beranggapan bahwa partai-partai politik di KIM Plus, selain Golkar dan PKS, tidak mendapatkan untung dari mendukung Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta.
“Kalau Ridwan Kamil menang juga partai-partai di KIM Plus tidak diuntungkan sama sekali juga. Jadi jalan masing-masing aja, akhirnya kan tidak kompak. Nah, itulah Ridwan Kamil merasa perlu bertemu dengan Prabowo dan Jokowi,” jelas Ujang.
Ujang menyampaikan, dukungan koalisi besar di KIM Plus tadinya diharapkan bisa membuat Ridwan Kamil-Suswono menang mudah pada Pilkada Jakarta 2024.
Namun, dukungan dari banyak partai justru tak membuat jalan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024 tak berjalan mulus.
“Kenyataan dan fakta di lapangan ini kan pasangan Pramono-Rano terus menyusul, menyalip elektabilitasnya Ridwan Kamil-Suswono. Di saat yang sama elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono stagnan dan cenderung bisa tersusul, bisa juga punya potensi untuk bisa dikalahkan,” jelas Ujang.
“Oleh karena itu, ya suka tidak suka, senang tidak senang, di tengah-tengah masa kampanye saat ini Ridwan Kamil butuh Prabowo, butuh dukungannya. Butuh Jokowi juga, butuh support-nya. Jadi peran Prabowo dan Jokowi menjadi penting bagi Ridwan Kamil di Jakarta,” imbuhnya.
Diketahui, Ridwan Kamil bertemu dengan Prabowo untuk makan malam bersama di Rumah Makan Garuda di daerah Sabang, Jakarta Pusat, pada Kamis (31/10/2024) malam.
Sehari berselang, Jumat (1/11/2024), Ridwan Kamil langsung bertolak ke Solo, Jawa Tengah, untuk menemui Jokowi.
Ridwan Kamil menegaskan, pertemuannya dengan Prabowo Jokowi merupakan bentuk dukungan dari kedua elite politik tersebut.
Ia meminta publik tidak berspekulasi lain terkait pertemuan tersebut.
“Udah itu aja, jangan ditafsir macam-macam. Kalau tidak mendukung, ngapain diterima, diberi waktu eksklusif. Ngapain diposting di IG-nya masing-masing,” ujar Ridwan Kamil kepada Kompas.com di Telaga Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/11/2024).
Menurut Ridwan Kamil, kesediaan Prabowo dan Jokowi meluangkan waktu untuk bertemu dengannya, bahkan mempublikasikan momen pertemuan tersebut di media sosial menjadi bukti kedua tokoh itu mendukungnya pada Pilkada Jakarta 2024.
“Saya kan diposting di IG-nya Pak Jokowi, diposting di IG-nya Pak Prabowo, itu menunjukkan secara tersirat, dua presiden itu mendukung,” ujarnya.
(*/tribun-medan.com)