Informasi Terpercaya Masa Kini

7 Tanda-tanda Anda Sensitif Terhadap Kafein,Berikut Penyebabnya

0 4

TRIBUNHEALTH.COM – Sensivitas kafein adlaah kondisi saat Anda mengalami gejala yang tidak menyenangkan akibat efek stimulasi kafein. 

Stimulasi alami ini umumnya bersumber dari biji kopi, namun juga bisa ditemukan pada teh, seperti teh hijau dan teh hitam, serta biji kakao. 

Sensitivitas kafein berbeda dengan alergi kafein, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi (protein pelindung) yang disebut Imunoglobulin-E (IgE). 

Jarang terjadi, alergi kafein dapat menyebabkan anafilaksis hingga reaksi alergi parah yang mengancam jiwa. 

Baca juga: Benarkah Konsumsi Kafein Dapat Membantu Meredakan Sakit Kepala? Intip Jawabannya di Sini

Sensitivitas kafein ini tidak mengancam jiwa dan dapat diatasi. 

Tingkat sensitivitas kafein bervariasi dari orang ke orang dan dapat bergantung pada obat yang Anda konsumsi, genetika, kehamilan, dan faktor gaya hidup tertentu seperti merokok. 

Tanda-tanda Sensitivitas Kafein

Dilansir dari Health, terdapat beberapa gejala umum pada seseorang yang sensitif terhadap kafein. 

  • Kegelisahan
  • Insomnia 
  • Kecemasan 
  • Detak jantung cepat
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Merasa tidak bahagia atau gelisah (disforia). 

Tanda-tanda sensitivitas kafein dapat bervariasi dalam intensitas dan durasi tergantung pada genetika dan seberapa cepat metabolisme Anda mencerna kafein. 

Baca juga: 3 Alasan Tidak Disarankan Minum Kopi Saat Perut Kosong, Termasuk Meningkatkan Rasa Cemas

Penyebab Sensitivitas Kafein

Beberapa faktor yang menyebabkan sensitivitas kafein termasuk genetika, obat-obatan, dan faktor gaya hidup. 

Misalnya, sebagian orang lebih sensitif terhadao efek kafein dibandingkan yang lain, meskipun mereka mengonsumsinya dalam jumlah rendah hingga sedang. 

Hal ini karena variasi genetik memengaruhi metabolisme di hati, yang memengaruhi seberapa cepat atau lambat tubuh Anda menyerap dan menggunakan kafein. 

Penelitian juga menemukan bahwa asupan kafein yang lebih banyak dan kemungkinan mengalami insomnia serta kualitas tidur yang buruk meningkat seiring bertambahnya usia. 

Temuan ini menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua dan setengah baya mungkin lebih sensitif terhadap efek stimulasi kafein daripada orang dewasa yang lebih muda. 

– Gaya hidup

Sensitivitas terhadap kafein dapat berkembang seiring waktu, terutama jika Anda memiliki toleransi yang tinggi terhadap kafein dan memerlukan dosis yang lebih besar untuk merasakan efek stimulasi yang sama. 

Mengonsumsi kafein dalam dosis yang lebih tinggi secara teratur atau meningkatkan dosis dari waktu ke waktu, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatkan sensitivitas. 

Penelitian lain menemukan bahwa orang yang merokok metabolisme kafein lebih cepat. 

Satu penelitian menunjukkan bukti bahwa waktu paruh kafein berkurang hingga 50 persen pada orang yang merokok dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. 

Baca juga: 5 Manfaat Minum Kopi bagi Kesehatan Mental, Bagus untuk Mood Booster hingga Kurangi Risiko Depresi

– Obat-obatan dan alkohol

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), waktu paruh kafein biasanya 4-6 jam, yang merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan tubuh untuk memetabolisme setengah dari pada yang awalnya dikonsumsi.

Obat-obatan dan alkohol juga dapat memengaruhi waktu paruh kafein. 

Satu penelitian menemukan obat-obatan dan alkohol dapat memperpanjang waktu paruh kafein sekitar 72%. 

Periksa apakah ada obat yang dapat berinteraksi dengan kafein. 

Karena terdapat beberapa obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan kafein. 

Kombinasi tersebut dapat menyebabkan efek samping ayau keadaan darurat medis, seperti serangan jantung. 

Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi kafein bersama obat apa pun yang sedang Anda konsumsi. 

Baca juga: 5 Efek Samping Minum Kopi Susu Terlalu Sering, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Leave a comment